Friday, April 3, 2020

Pintar Pelajaran Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil

Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil - Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil sanggup Anda amati pada Gambar 1.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan dikotil Pintar Pelajaran Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Gambar 1. Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan dikotil
Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 1. berikut.


Jaringan
Letak
Fungsi
Ciri-Ciri
a)
Menyusun lapisan permukaan atas dan bawah daun.
  • Melindungi lapisan sel di bab dalam dari kekeringan.
  • Menjaga bentuk daun biar tetap.

Terdiri dari satu lapis sel kecuali tumbuhan Ficus (tanaman karet).
b)
Kutikula
Melapisi permukaan atas dan bawah daun.
Zat kutin pada kutikula mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
Penebalan dari zat kutin.
c)
Melapisi permukaan atas dan bawah daun.
  • Sebagai kanal dan keluarnya udara. 
  • Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata.

Mulut daun pada epidermis dengan dua sel penutup.
d)
Rambut dan kelenjar
Permukaan atas dan bawah daun.
Alat pengeluaran.
Alat suplemen pada epidermis.
e)
Mesofil
Di antara lapisan epidermis atas dan bawah.
Tempat berlangsungnya fotosintesis.
  • Terdiri dari sel parenkim, banyak ruang antarsel.
  • Kebanyakan berdiferensiasi menjadi palisade (jaringan tiang) dan spons (jaringan bunga karang).
  • Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil.
  • Sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur, bercabang-cabang dan berisi kloroplas, susunannya renggang.

f)
Urat daun
Pada helai daun.
Menyirip atau menjari.

Anda kini sudah mengetahui Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

No comments:

Post a Comment