Artikel Makalah Pengertian Tumbuhan Ganggang Mikro / Mikroalga - Ganggang termasuk golongan flora berklorofil yang mencakup bermacam-macam organisme, dari luar ganggang mikro sering telah menampakkan suatu perbedaan, sehingga terlihat ibarat kormus flora tinggi, akan tetapi dari segi anatomi sel-selnya belum mengatakan perbedaan (yang mendalam). Ganggang berukuran sangat bermacam-macam dari yang berukuran sangat kecil dalam skala μm hingga beberapa meter panjangnya. Organisme ini mengandung klorofil serta pigmen-pigmen lain untuk melangsungkan proses fotosintesis. Hampir semua organisme yang tergolong dalam divisi ini hidup di dalam air, baik air tawar maupun air laut, atau setidak-tidaknya kehidupannya terikat pada daerah - daerah yang berair di darat (Tjitrosoepomo, 2005). Ganggang yaitu flora talus (Thallophyta).
1. Divisi Ganggang
Secara umum ada beberapa divisi ganggang utama yang dikenal di dunia yaitu:
a. Divisi Chlorophyta (Ganggang Hijau)
b. Divisi Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
c. Divisi Rhodophyta (Ganggang Merah)
d. Divisi Cyanophyta (Ganggang Hijau Biru)
e. Divisi Euglenophyta (Alga Berflagel)
f. Divisi Phaeophyta (Ganggang Coklat)
2. Fisiologis Ganggang Mikro / Mikroalga
Secara umum komunitas ganggang baik di perairan maupun darat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang ada mirip intensitas cahaya, suhu, salinitas, pH, konsentrasi zat hara organik dan anorganik.
9. Pemanfaatan Mikroalga / Ganggang Mikro
Pemanfaatan ganggang sebelumnya telah dikenal luas seperti Ulva, Enteromorpna dan Gracilaria, sebagai salad rumput bahari atau sumber potensial karagenan yang diharapkan oleh industri gel. Sargassum dan Chlorela yang telah dimanfaatkan sebagai adsorben logam berat. Osmundaria, Hypnea, dan Gelidium juga telah dimanfaatkan sebagai sumber senyawa bioaktif. Laminariales atau Kelp dan Sargassum Muticum yang mengandung senyawa alginat dan berkhasiat dalam industri farmasi. Secara umum dikenal dua jenis ganggang yaitu ganggang makro dan ganggang mikro. Ganggang makro yaitu organisme dengan ukuran yang lebih besar. Ganggang makro mempunyai kandungan karbohidrat (polisakarida) yang tinggi sebagai salah satu komponen selnya. Habitat hidup ganggang makro umumnya yaitu di laut. Sebaliknya ganggang mikro yaitu sel ganggang yang berukuran sangat kecil dalam skala μm dan habitat hidup ganggang ini yaitu di darat maupun di laut. Gangang mikro mempunyai kandungan lipid yang tinggi, dan lipid (lemak atau minyak) dari ganggang mikro inilah yang akan diproses menjadi BBN. Perbandingan kandungan minyak dari beberapa jenis flora penghasil BBN telah banyak diteliti. Menurut SBRC (2008), tumbuhan jarak pagar mempunyai kandungan minyak 30-35% berat kering dengan produktivitas 600 L/ha, sawit mempunyai kandungan minyak 25-30% berat kering dengan produktivitas 5.830 L/ha dan ganggang mikro mempunyai kandungan minyak 35-80% berat kering dengan produktivitas 58.000-136.900 L/ha.
Ganggang mikro mempunyai potensi untuk sanggup dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai penghasil BBN. Ganggang mikro juga tahan terhadap perubahan lingkungan dan mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi. Baik proses fisik maupun kimia sanggup dipakai untuk menghasilkan minyak dari galur ganggang yang mempunyai kandungan lipid tinggi, dengan demikian maka eksplorasi ganggang mikro sebagai sumber BBN dari banyak sekali wilayah di Indonesia menjadi pilihan yang penting dan strategis.
Anda kini sudah mengetahui ihwal Ganggang Mikro atau Mikroalga. Terima kasih sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Tjitrosoepomo G. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat - Obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
No comments:
Post a Comment