Komposisi Kimia Penyusun Sel Mikroalga / Ganggang Mikro - Komposisi kimia sel semua jenis ganggang umumnya terdiri dari protein, karbohidrat, lemak (fatty acids) atau lipid dan asam nukleat. Perbedaan komposisi lipid pada ganggang seringkali menunjukkan sebagai hasil dari variasi pada lingkungan atau kondisi media biakan. Komposisi kimia ganggang dalam persen bobot kering disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi kimia ganggang dalam persen bobot kering
Ganggang | Komposisi kimia (% bobot kering) | |||
Protein | Karbohidrat | Lemak | Asam nukleat | |
Scenedesmus obliquus | 50-56 | 10-17 | 12-14 | 3-6 |
Scenedesmus quadricauda | 47 | - | 1.9 | - |
Scenedesmus dimorphus | 8-18 | 21-52 | 16-40 | - |
Chlamydomonas rheinhardii | 48 | 17 | 21 | - |
Chlorella vulgaris | 51-58 | 12-17 | 14-22 | 4-5 |
Chlorella pyrenoidosa | 57 | 26 | 2 | - |
Spirogyra sp. | 6-20 | 33-64 | 11-21 | - |
Dunaliella bioculata | 49 | 4 | 8 | - |
Dunaliella salina | 57 | 32 | 6 | - |
Euglena gracilis | 39-61 | 14-18 | 14-20 | - |
Prymnesium parvum | 28-45 | 25-33 | 22-38 | 1-2 |
Tetraselmis maculata | 52 | 15 | 3 | - |
Porphyridium cruentum | 28-39 | 40-57 | 9-14 | - |
Spirulina platensis | 46-63 | 8-14 | 4–9 | 2-5 |
Spirulina maxima | 60-71 | 13-16 | 6-7 | 3-4.5 |
Synechoccus sp. | 63 | 15 | 11 | 5 |
Anabaena cylindrica | 43-56 | 25-30 | 4-7 | - |
Sumber : Becker (1994) |
Lemak merupakan unsur terbanyak ketiga yang terdapat di dalam organisme hidup. Lemak terdapat pada sel-sel organ vegetatif flora di dalam protoplasma. Lemak yaitu salah satu bentuk lipid yang merupakan bentuk simpanan dari karbon, hidrogen dan oksigen. Angka dan Suhartono (2000), menemukan bahwa pada ganggang hijau biru Spirulina kaya akan asam lemak tak jenuh. Salah satu jenis yang utama yaitu asam linolenat yang mencapai 20% dari total lipid. Jenis gula yang menyusun karbohidrat Spirulina termasuk ramnosa (19%), glukan (1.5%), silitol berfosfat (2.5%), glukosamin dan asam muramat (2%), glikogen (0.5%), serta asam sialat (0.5%). Bold dan Wynne (1985), menambahkan bahwa 1.7 % dari berat dinding sel Pleurotaenium adalah lipid, 0.32% yaitu nitrogen dan selebihnya yaitu glukosa, galaktosa, xylosa dan arabinosa. Ganggang yaitu flora yang sanggup berfotosintesis. Gula merupakan karbohidrat paling sederhana yang dihasilkan dari fotosintesis.
Total sel yang mengandung lemak (fatty acids) pada diatom dipelajari berada pada jumlah yang cukup pada total sel lipid yaitu 1.6-52.4 pg sel-1 dan 898 pg sel -1 pada Coscinodiscus sp. Pada lemak jenuh diperoleh 16-37% dari total lemak (fatty acids) (Dunstan et al., 1993). Kandungan lipid ganggang mikro dipengaruhi oleh keadaan lingkungan fisiknya. Menurut Khotimchenko dan Yakovleva (2004), rasio kandungan dan struktur lipid ganggang merah Tichocarpus crinitus sangat dipengaruhi oleh kondisi cahaya. T. crinitus memiliki kandungan lipid yang melimpah pada kondisi intensitas cahaya yang tinggi. Lipid pada jenis ganggang ini terdiri atas glikolipid, phospolipid dan lipid. Glikolipid mencapai 58 - 63% dari total lipid dan terdiri dari monogalactosyldiacylglycerol (MGDG), digalactosyldiacylglycerol (DGDG) dan sulfoquinovosyldiacylglycerol (SQDG). Phospolipid utama pada T. crinitus adalah phosphatidylcholine (PC) dan phosphatidylglycerol (PG), sedangkan Lipid terdiri dari triacylglycerols (TG). Kandungan total lipid pada aneka macam kelas ganggang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Kandungan total lipid pada aneka macam kelas ganggang
Kelas ganggang | Total lipid (%biomasa) | Kandungan total lipid | Hidrokarbon (% biomasa) | ||
Neutral lipid | Glycolipid | Phospholipid | |||
Chlorophyceae | 1-70 | 21-66 | 6-62 | 17-53 | 0.03-1.0 |
Chrysophyceae | 12-72 | - | - | - | - |
Rhodophyceae | - | 41-58 | 42-59 | - | - |
Cyanophyceae | 2-23 | 11-68 | 12-41 | 16-50 | 0.005-0.6 |
Euglenophyceae | 17 | - | - | - | - |
Bacillariophyceae | 1-39 | 14-60 | 13-44 | 10-47 | 0.2-0.7 |
Sumber : Borowitzka dan Borowitzka (1988) |
Efek dari konsentrasi hara nitrogen dalam kultur media terhadap produksi lipid dilaporkan oleh Regnault et al. (1995), bahwa pada konsentrasi nitrogen tinggi, ganggang hijau Chlorella vulgaris, Scenedesmus obligus dan Frintschiella tuberose menghasilkan sejumlah besar polar lipid. Pada konsentrasi nitrogen yang rendah, kandungan lipid, terutama triacylglycerols (TG), meningkat. Sebaliknya kandungan C14 lemak (fatty acids) berada pada jumlah yang tetap.
Becker (1994), menemukan bahwa pada kondisi optimum Dunaliella spp. Dapat mengakumulasi sampai 40% gliserol dari total biomasa. Pada kultur media terbuka menawarkan rata-rata produksi Dunaliella spp. sekitar 4.5 g gliserol m-2 d-1 sanggup ditemukan pada media dengan salinitas 3.5 M. Kandungan gliserol yang lebih tinggi sanggup ditemukan pada kultur media dengan tingkat salinitas yang lebih rendah.
Hidrokarbon merupakan senyawa dasar pembentuk materi bakar. Sejumlah kecil hidrokarbon terdeteksi sebanyak (0.3- 10% dari total lipid), yang didominasi n-C 21:5 dan n-C 21:6 pada semua spesies ganggang kecuali pada Haslea ostrearia, dan Rhizosolenia setigera dimana C25 dan C 30 tersedia dalam jumlah yang melimpah (Dunstan et al., 1993).
Anda sudah mengetahui Komponen Penyusun Sel Mikroalga. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Angka SL, Suhartono MT. 2000. Bioteknologi Hasil-Hasil Laut. IPB: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan.
Becker EW, Baddiley SJ, Carey NH, Higgins IJ, Potter WG, editor. 1994. Microalgae. Biotechnology and Microbiology. New York: Cambridge University Press.
Dunstan GA, John KV, Stephanie MB, Jeannie ML, Jeffrey SW. 1993. Essential Polyunsaturated Fatty Acids From 14 Species of Diatom (Bacilliariophyceae). J Phytochem 35(1):155-161.
Khotimchenko SV, Yakovleva IM. 2004. Lipid Composition of The Red Alga Tichocarpus crinitus Exposed to Different of Photon Irradiance. J Phytochem 66: 73-79.
Regnault A, Daisy C, Antoine C, Francoise P, Regis C, Paul M. 1995. Lipid Composition of Euglena gracilis In Relation to Carbon-Nitrogen Balance. J Phytochem 40(3):725-733.
No comments:
Post a Comment