Wednesday, November 7, 2018

Yuk Berguru Pendidikan Abjad Dalam Pembelajaran Matematika

Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika

Berikut ini yakni sedikit postingan ihwal pendidikan abjad di dalam pembelajaran matematika, khususnya di kurikulum 2013 ini yang memang harus dikembangkan, selain kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
Beberapa abjad yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika antara lain adalah:

1) Sikap teliti, cermat, dan hemat

Matematika disebut sebagai ilmu hitung sebab pada hakikatnya matematika berkaitan dengan problem hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung, seseorang dituntut bersikap teliti, cermat, hemat, cepat, dan tepat.

Saat mengerjakan problem matematika, seseorang bekerjsama dituntut untuk megerjakan dengan teliti dan cermat. Jangan hingga ada pengerjaan yang salah. Langkah demi langkah pengerjaan diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya, hasil itu perlu dicek lagi apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak. Intinya, matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati-hati dalam melangkah.
Matematika juga melatih perilaku hemat, simpel dalam bertindak berbicara, selalu "to the point", dan tidak bertele-tele. Kalimatnya ringkas dan gampang dipahami.
Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika juga memuat unsur pembelajaran perilaku hemat.

2) Sikap jujur, tegas, dan bertanggung jawab

Matematika juga mengajarkan perilaku jujur, tegas, dan benar. Tegas pada permasalahan diatas dimaksudkan menyerupai hasil perkalian bilangan bundar 6 x 5pasti 30. Kita tegas menyampaikan 6 x 5 = 30 yakni benar. Kalau bukan 30, kita tegas menyampaikan itu salah.
Matematika juga berkenaan dengan problem pembuktian. Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus menurut pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Langkah demi langkah harus menurut alasan yang berpengaruh dan benar. Dengan cara inilah bekerjsama matematika mengajarkan perilaku hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan, kita diajarkan bahwa setiap perkataan, kehendak, dan, perbuatan harus berdasar pada sumber yang benar.

3) Sikap pantang mengalah dan percaya diri

Seperti yang telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika, matematika bekerjsama juga mengajarkan untuk bersikap pantang mengalah dan percaya diri.
Saat mengerjakan atau menuntaskan problem matematika, kita dihentikan menyerah. Saat gagal atau tidak sanggup menjawab, kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus, hingga balasannya kita akan sanggup menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara dihentikan mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai, rasa puas dan besar hati akan tumbuh.
Demikianlah sedikit ulasan ihwal pendidikan abjad di dalam pembelajaran matematika.
Jika anda membutuhkan modul matematika Sekolah Menengan Atas yang berisi ringkasan bahan dan rumus, teladan penyelesaian soal dengan cara biasa dan cara cepat (smart solution), dan soal-soal latihan untuk menguji pencapaian kompetensi anda, silakan menuju ke sini.
Modul matematika Sekolah Menengan Atas tersebut saya susun dan saya pecah menjadi per belahan dengan tujuan semoga memudahkan anda dalam mendownload belahan yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Terima kasih sudah mampir dan berkenan membaca. Semoga ada manfaatnya.
 Salam.

No comments:

Post a Comment