Wednesday, July 31, 2019

Pintar Pelajaran Perangkat Optik Laser Gres Bisa Melihat Objek Tersembunyi

Perangkat Optik Laser Baru Mampu Melihat Objek Tersembunyi - Terinspirasi oleh sikap tak menentu foton yang akan memantul jika menabrak benda atau dinding dalam sebuah ruangan, peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Harvard University, University of  Wisconsin dan Universitas Rice mengkombinasikan pantulan foton tersebut dengan perangkat optik canggih untuk memungkinkan mereka “melihat” benda yang tersembunyi. (Baca juga : Alat Optik)

Teknik yang dijelaskan dalam sebuah makalah yang diterbitkan tanggal 6 di jurnal Optics Express , mungkin suatu hari sanggup menjadi sangat berharga dan berkhasiat dalam situasi pemulihan bencana, serta dalam aplikasi pencitraan biomedis yang bersifat non-infansif.

“Bayangkan foton sebagai partikel yang sanggup memantul eksklusif dari dinding, koridor dan di sekitar sudut ruangan, foton yang mengenai objek akan dipantulkan kembali. Ketika ini terjadi, kita sanggup memakai data mengenai waktu yang diharapkan foton untuk bergerak dan memantul kembali. Dari data tersebut kita sanggup mendapat info perihal geometri suatu benda, “jelas Otkrist Gupta, seorang mahasiswa lulusan MIT dan penulis utama dari penelitian ini.
Perangkat Optik Laser Baru Mampu Melihat Objek Tersembunyi Pintar Pelajaran Perangkat Optik Laser Baru Mampu Melihat Objek Tersembunyi
Versi 3D dari sebuah objek (kiri) diubah menjadi objek 2D (gambar tengah) dari energi inframerah termal yang dipancarkan oleh objek. Perbedaan warna pada objek di tengah merupakan kawasan dengan suhu tinggi dan rendah yang diukur oleh sensor. Gambar di sebelah kanan yakni objek optik yang telah direkonstruksi. (Credit: Optik Express)
Dengan memakai peralatan optik canggih dalam bentuk laser super cepat dan kamera 2-D, yang keduanya beroperasi triliunan siklus per detik, tim peneliti sanggup menangkap milyaran gambar per detik untuk memperlihatkan kemampuan teknologi ini “melihat” objek dengan menganalisis pergerakan cahaya di sekitar sudut ruangan atau melalui botol air.

Kamera 2-D yang dipakai berbeda dari kamera lain dimana terbentuknya gambar atau foto ditentukan oleh profil waktu dari foton yang masuk. “Jenis pencitraan ini memperlihatkan kita ide yang sangat baik perihal berapa usang waktu yang diharapkan dari masing-masing  foton untuk memantul dan kembali. Jika ada sesuatu di sudut ruangan, foton akan kembali lebih awal dan datang lebih cepat” kata Gupta. “Kami benar-benar menangkap dan menghitung foton-foton tersebut. Setiap pengambilan gambar yang kita lakukan memancarkan tiga atau lebih sedikit foton di dalamnya. Kemudian kami mengambil banyak gambar dengan cepat untuk menciptakan gambar ‘beruntun’, yang membantu kita memilih jarak yang ditempuh oleh foton dalam sentimeter. Setelah kami mengumpulkan data itu, kita sanggup menyimpulkan bentuk geometri dasar dari objek tersembunyi tersebut kemudian gambar 3-D muncul. ”

Ada banyak potensi aplikasi untuk teknologi ini. Beberapa diantaranya yakni aplikasi dalam situasi  pemulihan sesudah bencana. “Katakanlah anda mempunyai rumah yang runtuh dan perlu tahu siapa yang ada di dalam, teknologi kami akan berguna.Teknologi ini ideal untuk dipakai di hampir semua situasi bencana, khususnya kebakaran, di mana anda perlu mencari tahu apa yang terjadi di dalam dan di sekitar sudut. Anda tentu tidak ingin mengambil risiko dengan mengirimkan seseorang ke dalam situasi kebakaran sebab kondisi yang sangat berbahaya. Anda bisa memakai teknologi ini untuk mengurangi risiko keselamatan para pemadam kebakaran,” kata Gupta.

Ada kemungkinan bahwa teknologi ini sanggup dipakai sebagai bentuk pencitraan biomedis non-invasif untuk “melihat” apa yang terjadi di bawah kulit pasien. Hal inilah yang sedang direncanakan oleh para peneliti untuk sanggup dikembangkan.

Gupta berharap, setidaknya dibutuhkan waktu lima hingga 10 tahun sebelum teknologi  ini sanggup tersedia secara komersial. Hal tersebut menurut jangka waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ibarat ini  serta pengembangan demonstrasi diharapkan semoga alat ini sanggup diluncurkan sebagai sebuah produk.

Referensi Jurnal :

Otkrist Gupta, Thomas Willwacher, Andreas Velten, Ashok Veeraraghavan, Ramesh Raskar. Reconstruction of hidden 3D shapes using diffuse reflections. Optics Express, 2012; 20 (17): 19096 DOI: 10.1364/OE.20.019096

Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut bahan yang disediakan oleh Optical Society of America via EurekAlert! dan Science daily (6 Agustus 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment