Wednesday, July 31, 2019

Pintar Pelajaran Temuan Polimer Gres Yang Resisten Kuman Bisa Meningkatkan Kinerja Perangkat Medis

Temuan Polimer Baru Yang Resisten Bakteri Mampu Meningkatkan Kinerja Perangkat Medis - Para ilmuwan dari  University of Nottingham telah menemukan jenis gres polimer yang mempunyai kemampuan resistensi terhadap bakteri. Material gres ini sanggup mengurangi benjol yang terjadi di rumah sakit dan mengurangi tingkat kegagalan dari kinerja perangkat medis. Temuan ini dihasilkan melalui penerapan teknologi terbaru dan tercanggih pada dikala ini. Infeksi yang terkait dengan perangkat medis sanggup menyebabkan benjol sistemik atau disebut kegagalan perangkat medis, telah memakan biaya sebanyak NHS £1 miliar setiap tahunnya. Bakteri biasanya membentuk komunitas yang dikenal sebagai biofilm dan menghipnotis perangkat medis umum menyerupai kateter (pipa yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam lubang tubuh), kandung kemih dan vena.

Temuan ini merupakan kemajuan dari sejumlah pendekatan yang telah dilakukan untuk melindungi perangkat medis tersebut terhadap reaksi perlawanan yang dilakukan oleh sistem pertahanan badan alami dan antibiotik. Para peneliti di Schools of Pharmacy and Molecular Medical Sciences, telah memperlihatkan bahwa materi gres yang diterapkan pada permukaan perangkat medis sanggup mengusir dan mencegah basil untuk sanggup membentuk biofilm.
Temuan Polimer Baru Yang Resisten Bakteri Mampu Meningkatkan Kinerja Perangkat Medis Pintar Pelajaran Temuan Polimer Baru Yang Resisten Bakteri Mampu Meningkatkan Kinerja Perangkat Medis
Analisis sampel memakai metode Time of Flight Mass Spectrometry. (Credit: Courtesy of The University of Nottingham)
Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Morgan Alexander dan Profesor Martyn Davies dari School of Pharmacy serta Profesor Paul Williams dari School of Molecular Medical Sciences.

Bahan-bahan gres harus ditemukan memakai teknik terbaru.

Para peneliti percaya bahwa ada materi gres yang mempunyai kemampuan lebih baik dalam melawan atau mencegah bakteri. Oleh lantaran itu mereka berusaha keras untuk menemukannya. Langkah yang harus dilakukan yaitu melaksanakan skrinning terhadap ribuan materi kimia dan menguji reaksinya terhadap bakteri. Hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan yang mempunyai tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan pengembangan material secara konvensional atau segala pemahaman yang kita ketahui dikala ini perihal interaksi mikroorganisme dengan permukaan, tentunya dalam hal ini kaitannya dengan permukaan perangkat medis.

Penelitian ini menerima pemberian dari para ilmuwan Institut Teknologi Massachusetts (MIT), yang awalnya mereka memulai membuatkan suatu proses yang sanggup menyaring ribuan polimer unik secara bersamaan.

“Temuan ini merupakan terobosan ilmiah yang sangat penting. Kami telah menemukan kelompok gres suatu materi yang terkait secara struktural sanggup mengurangi perlekatan basil patogen (Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli) secara signifikan. Sebelumnya, kami tidak sanggup menemukan materi tersebut dikala memakai pemahaman konvensional terkait interaksi basil dengan permukaan. Namun, dengan adanya pemberian teknologi yang dikembangkan MIT, kami sanggup melaksanakan screening terhadap ratusan materi secara bersamaan untuk mengetahui kekerabatan gres dari struktur kimianya. Dari ribuan materi yang kami uji melalui pendekatan terbaru tersebut, maka kami sanggup dengan gampang mengidentifikasi materi gres yang resisten terhadap bakteri. “ kata Professor Alexander.

Bahan gres yang kita temukan mempunyai kemampuan untuk mencegah benjol dengan cara menghentikan pembentukan biofilm pada tahap awal, yaitu ketika basil mencoba untuk melekat pada perangkat untuk pertama kalinya. Uji coba yang dilakukan di laboratorium memperlihatkan bahwa para ilmuwan sanggup mengurangi jumlah basil yang melekat sampai 96,7 persen kalau dibandingkan dengan perangkat lain, yaitu kateter yang dilapisi perak. Pada uji coba memakai model benjol implan pada tikus, Silver-coated Catheter ternyata tidak efektif untuk mengurangi jumlah bakteri.

Jika materi gres tersebut sanggup mencegah penempelan bakteri, maka sistem imun akan mempunyai waktu untuk membunuh basil tersebut sebelum mereka membentuk biofilm.

Ted Bianco, Direktur Alih Teknologi di Wellcome Trust menyampaikan bahwa benjol yang disebabkan oleh penempelan mikrobia biofilm ke permukaan implan, sering tidak sanggup diobati dengan antibiotik konvensional. Hal ini merupakan tantangan serius terhadap langkah perawatan pasien, terutama bagi mereka yang memakai perangkat medis menyerupai kateter, katub jantung, dan sendi prostetik. Penemuan polimer gres tersebut merupakan upaya yang sangat baik untuk memperlihatkan kemajuan di bidang ilmu material. Hal ini sangat mendukung upaya kita untuk meningkatkan kinerja komponen medis yang penting.  Jika ilmu material sanggup memperlihatkan kita panci/wajan/penggorengan anti lengket, maka kami berharap nantinya juga akan ada perangkat medis anti lengket terhadap bakteri.

Adanya penempelan basil yang diikuti pembentukan biofilm merupakan tantangan utama untuk menguji kinerja perangkat medis. Meskipun penelitian ini gres tahap awal, namun jadinya sangat menjanjikan. Tahap selanjutnya dari penelitian ini yaitu membuatkan metode pembuatan lapisan memakai materi gres tersebut di perangkat medis dan mengujinya secara klinis. Para penemu telah melaksanakan diskusi tahap awal dengan sejumlah perusahaan perangkat medis untuk melaksanakan rencana tersebut.

Penelitian ini didukung dana sebanyak £ 1,3 juta dari Wellcome Trust melalui Translation Award untuk proyek penelitian selama 4 tahun. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal akademik Nature Biotechnology (12/08/2012).

Referensi Jurnal :

Andrew L Hook, Chien-Yi Chang, Jing Yang, Jeni Luckett, Alan Cockayne, Steve Atkinson, Ying Mei, Roger Bayston, Derek J Irvine, Robert Langer, Daniel G Anderson, Paul Williams, Martyn C Davies, Morgan R Alexander. Combinatorial discovery of polymers resistant to bacterial attachment. Nature Biotechnology, 2012; DOI: 10.1038/nbt.2316

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh University of Nottingham via Science Daily (13 Agustus 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment