Saturday, November 30, 2019

Pintar Pelajaran Divisi Basidiomycotina : Fungi Pengertian Ciri-Ciri Struktur Sel Reproduksi Contoh

Divisi Basidiomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Struktur Sel Reproduksi Contoh - Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club fungi atau yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Fungi ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk basidia yang lalu menghasilkan basidiospora di dalam badan buah yang disebut basidioma atau basidiokarp (Gambar 1). Basidia tersebut sanggup berkembang dalam bentuk seperti insang, pori-pori, menyerupai gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycotina umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) dan terkadang mempunyai korelasi yang saling mengapit. Sel-sel tersebut dipisahkan oleh septa yang kompleks. Anggotanya kebanyakan berupa fungi makroskopis. Kelompok ini memiliki miselium yang bersekat dan mempunyai badan buah (basidiokarp) yang panjang, berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Fungi ini umumnya hidup saprofit dan parasit, umumnya berkembang biak secara aseksual dengan konidium. (Baca juga : Klasifikasi Fungi)
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club Pintar Pelajaran Divisi Basidiomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Struktur Sel Reproduksi Contoh
Gambar 1. Struktur Basidiomycotina
Siklus hidup Basidiomycota dimulai dari spora basidium atau konidium yang tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan 1 inti (monokariotik). Hifa tersebut lalu tumbuh membentuk miselium. Hifa-hifa yang berbeda, hifa (+) dan hifa (-), bersinggungan pada masing-masing ujungnya dan melebur diikuti dengan larutnya masing-masing dinding sel. Kemudian inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lainnya, sehingga sel tersebut mempunyai 2 inti sel (dikariotik). Sel dikariotik tersebut kesannya tumbuh menjadi miselium dikariotik dan selanjutnya menjadi badan buah (basidiokarp).

Basidiokarp mempunyai bentuk menyerupai payung. Pada bab bawahnya terdapat basidium yang terletak pada bilah-bilah (lamela). Masing-masing basidium mempunyai 2 inti (2n). Kemudian 2 inti tersebut mengalami meiosis dan kesannya terbentuk 4 inti haploid. Dan apabila mendapatkan lingkungan yang sesuai, inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium, atau disebut juga spora seksual. Begitu seterusnya membentuk siklus hidup Basidiomycotina. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 2.
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club Pintar Pelajaran Divisi Basidiomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Struktur Sel Reproduksi Contoh
Gambar 2. Siklus hidup Basidiomycota
Berbagai jenis fungi yang dikonsumsi kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari yaitu anggota Basidiomycotina. Jenis-jenis tersebut antara lain:

1) Volvariella volvacea (jamur merang)

Fungi ini mempunyai badan buah berbentuk menyerupai payung, terdiri atas lembaran-lembaran (bilah), yang berisi basidium. Tubuh buahnya berwarna putih kemerah-merahan. Fungi ini merupakan sumber protein, kadar kalorinya tinggi, tetapi kadar kolesterolnya rendah. Karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, jamur ini banyak dibudidayakan.

2) Auricularia polythrica (jamur kuping)

Jamur kuping merupakan fungi saprofit pada kayu yang mati. Tubuh buahnya berbentuk menyerupai daun indera pendengaran (kuping), berwarna merah kecoklat-coklatan. Rasanya yummy dan sanggup dimakan seperti sayuran. fungi ini pun kini sudah banyak dibudidayakan.

3) Amanita phalloides

Amanita phalloides merupakan salah satu anggota suku Amanitaceae. Amanita, merupakan cendawan yang indah, tetapi juga merupakan anggota daftar cendawan yang mematikan di bumi, mengandung cukup racun untuk membunuh seorang dewasa hanya dengan sepotong tubuhnya. Fungi ini hidup sebagai saprofit pada kotoran binatang ternak, mempunyai badan buah berbentuk seperti payung. Perhatikan Gambar 3.
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club Pintar Pelajaran Divisi Basidiomycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Struktur Sel Reproduksi Contoh
Gambar 3. Amanita phalloides
4) Puccinia graminis (jamur karat)

Fungi ini hidup benalu pada daun rumput-rumputan (Graminae), tubuhnya makroskopik, tidak mempunyai badan buah, dan sporanya berwarna merah kecoklatan menyerupai warna karat.

Anda kini sudah mengetahui Basidiomycotina. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Pintar Pelajaran Ruang Lingkup Ilmu Biologi

Ruang Lingkup Ilmu Biologi - Apakah Biologi itu? Biologi yaitu ilmu ihwal makhluk hidup beserta lingkungannya. Biologi mempunyai cabang-cabang tersendiri yang mempelajari lebih spesifik lagi ihwal makhluk hidup. Apa manfaat dari mempelajari Biologi ini? Banyak sekali manfaat yang didapatkan. Selain manfaat, dampak dari perkembangan Biologi bagi kehidupan insan dan alam sekitarnya memiliki nilai kasatmata dan nilai negatifnya. Dari uraian tersebut, ruang lingkup Biologi sanggup dikatakan cukup luas. Menarik, bukan?

1. Tingkatan Objek yang Dipelajari dalam Biologi

Kehidupan di bumi dibuat oleh struktur hierarki yang sangat teratur. Tingkatan organisasi kehidupan ini dimulai dari tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, hingga tingkat bioma.

a. Organisasi Fungsional Tingkat Molekul

Pada pelajaran kimia, kita mempelajari bahwa tingkatan bahan terendah adalah proton, neutron, dan elektron. Partikel proton, neutron, dan elektron bergabung membentuk atom (contohnya atom hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen). Atom-atom kemudian berikatan membentuk molekul, contohnya molekul air, glukosa, protein, dan DNA. Molekul-molekul ini saling berikatan dan membentuk ikatan yang lebih kompleks penyusun organel pada sel.

Oleh sebab itu, sanggup dikatakan bahwa molekul, atom, dan partikel subatomik merupakan organisasi fungsional tingkat biokimia (senyawa kimia penyusun makhluk hidup).

b. Organisasi Kehidupan Tingkat Sel

Berbagai jenis molekul saling berikatan dan membentuk organel. Organel adalah subunit sel dengan fungsi spesifik, contohnya ribosom sebagai tempat sintesis protein. Sintesis protein merupakan proses penyusunan protein. Berbagai senyawa serta organel berinteraksi satu sama lain membentuk suatu kesatuan yang disebut sel.

Suatu sel tunggal mempunyai karakteristik makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi hereditas, melaksanakan kegiatan metabolisme, bisa tumbuh serta berkembang. Karena mempunyai karakteristik yang diperlukan sebagai makhluk hidup, sel disebut sebagai satuan unit terkecil kehidupan. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya diperlukan mikroskop.

c. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan

Jaringan ditemukan pada organisme multiseluler (bersel banyak). Jaringan yaitu kumpulan sel yang mempunyai bentuk serta fungsi yang sama. Kelompok sel ini mempunyai fungsi yang spesifik. Berikut ini contoh-contoh jaringan pada makhluk hidup.

1) Jaringan pada hewan

Jaringan pada binatang terdiri atas beberapa jenis. Jaringan-jaringan tersebut di antaranya yaitu jaringan epitel, jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan darah. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel epitel yang saling berhubungan. Jaringan saraf terdiri atas sel saraf yang berfungsi menerima serta merespons rangsangan. Jaringan otot merupakan serat panjang yang mempunyai fungsi sebagai alat gerak aktif. Adapun jaringan darah terdiri atas sel-sel darah. Sel-sel darah ini mempunyai fungsi yang berbeda. Ada yang mengedarkan oksigen, zat-zat makanan, ada pula yang berfungsi sebagai antibodi atau sistem kekebalan tubuh. 

2) Jaringan pada tumbuhan

Seperti jaringan pada hewan, jaringan pada tumbuhan juga terdiri atas aneka macam jenis. Jaringan yang terdapat pada flora di antaranya jaringan epidermis, jaringan pembuluh, jaringan penguat, dan jaringan meristem. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang melapisi permukaan tumbuhan. Jaringan pembuluh terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara tanah dari akar ke daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel yang tebal dan kuat. Jaringan penguat ini berfungsi menyokong badan tumbuhan. Adapun jaringan meristem merupakan jaringan yang aktif membelah untuk menghasilkan sel-sel baru.

d. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ dan Sistem Organ

Organ hanya ditemukan pada organisme multiseluler. Organ merupakan struktur yang terbentuk dari beberapa jenis jaringan yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Misalnya, jaringan saraf dan jaringan ikat menyusun organ otak dan bekerja sama untuk melaksanakan fungsi koordinasi. Jaringan epidermis, jaringan tiang, dan jaringan bunga karang menyusun organ daun dan bekerja sama untuk melaksanakan fungsi fotosintesis, transpirasi, serta pertukaran gas.

Contoh-contoh organ lainnya yaitu organ jantung yang berperan untuk memompa darah; organ paru-paru untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida; organ pendengaran untuk mendengar; dan organ mata untuk melihat. Organ-organ pada tumbuhan, contohnya daun untuk pertukaran gas, bunga untuk perkembangbiakan, dan akar untuk menyerap air dan garam mineral.

Organ-organ yang melaksanakan fungsi dan kiprah saling berkait disebut sebagai sistem organ. Sebagai contoh, sistem pernapasan terbentuk dari kerja sama organ hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru untuk menjalankan fungsi respirasi. Sistem pencernaan terbentuk dari kerja sama organ mulut, kerongkongan, lambung, usus, hati, dan pankreas. Sistem pencernaan berfungsi menjalankan pencernaan dan penyerapan sari-sari makanan. Sistem gerak untuk menyokong dan menggerakkan tubuh terdiri atas otot dan rangka. Sebutkan oleh Anda teladan sistem organ lainnya beserta nama organ-organ penyusunnya.

Pada tumbuhan, pembagian organ-organ untuk yang melaksanakan kerja spesifik dalam sistem organ tertentu tidak terlihat dengan jelas. Sistem organ pada flora itu sendiri di antaranya yaitu sistem pernapasan, transpirasi, dan transportasi.

e. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu

Individu sanggup berupa organisme bersel tunggal (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler) seperti Bakteri dan protozoa yaitu teladan organisme bersel tunggal. Satu bakteri dan satu protozoa dikatakan sebagai satu individu. Manusia, kucing, pohon kelapa, dan tumbuhan melati merupakan teladan organisme multiseluler. Seorang manusia, seekor kucing, sebatang pohon kelapa, dan setangkai tanaman melati juga dikatakan satu individu. Individu multiseluler terbentuk dari sistem organ-sistem organ yang bekerja sama dalam suatu kesatuan. Setiap sistem organ tidak dapat melaksanakan fungsinya sendiri-sendiri. Setiap sistem organ mempunyai kebergantungan pada sistem organ yang lainnya. Contohnya pada manusia, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, sistem pengeluaran, sistem koordinasi, sistem gerak, dan sistem reproduksi mempunyai saling kebergantungan.

Sistem peredaran darah tidak akan berfungsi dengan baik jika terjadi gangguan pada sistem pernapasan. Karena untuk memompa darah, jantung membutuhkan energi yang didapat dari oksigen. Jika jantung tidak dapat bekerja secara optimal maka peredaran oksigen dan sari-sari makanan pada badan akan terganggu pula. Hal ini dapat berakibat fatal bagi badan secara keseluruhan. Apa yang sanggup terjadi pada tumbuhan jikalau salah satu organnya tidak berfungsi dengan baik?

f. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi

Individu-individu sejenis yang berkumpul di suatu tempat tertentu pada waktu yang sama membentuk tingkat organisasi kehidupan yang disebut sebagai populasi. Murid-murid yang berada di sekolahmu dinamakan sebagai populasi manusia, kumpulan rumput yang ada di halaman sekolah dinamakan populasi rumput, kumpulan belalang dinamakan populasi belalang, kumpulan cacing tanah dinamakan populasi cacing, dan kumpulan lebah dinamakan populasi lebah.

g. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas

Umumnya di suatu tempat terdapat lebih dari satu macam populasi. Perhatikan halaman sekolah Anda. Di sana mungkin terdapat populasi rumput, populasi cacing, populasi belalang, dan populasi semut. Kumpulan populasi yang menempati area sama dan saling berafiliasi disebut komunitas. Di dalam komunitas selalu ada interaksi, baik antaranggota spesies yang sama, maupun interaksi antarpopulasi yang berlainan.

Iklim di suatu kawasan yang berinteraksi dengan komponen biotik di dalamnya akan menghasilkan satuan komunitas yang besar, bahkan menghasilkan komunitas mayoritas suatu vegetasi. Hal tersebut sanggup disebut bioma. Bioma yaitu salah satu komunitas utama dunia yang diklasifikasikan berdasarkan vegetasi mayoritas dan ditandai oleh penyesuaian organisme terhadap lingkungan suatu habitat tertentu. Contohnya, bioma tundra, bioma taiga, bioma gurun, bioma savana, bioma hutan hujan tropis, dan bioma hutan gugur.

h. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem

Perhatikan kembali halaman sekolah Anda. Di manakah rerumputan menancapkan akarnya? Pada tanah, bukan? Dari mana rerumputan memperoleh karbon dioksida yang diperlukan untuk proses fotosintesisnya? Dari udara di sekelilingnya, bukan? Apakah syarat yang diperlukan selain ketersediaan karbon dioksida semoga rerumputan sanggup melaksanakan fotosintesis? Tentu sinar matahari dan air. Rerumputan juga membutuhkan senyawa anorganik yang didapatkan dari hasil penguraian, contohnya oleh cacing tanah, agar sanggup melaksanakan fotosintesis dengan baik. Proses fotosintesis yang dilakukan rerumputan menghasilkan senyawa karbohidrat yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya, contohnya oleh belalang. Belalang juga mendapatkan oksigen dari fotosintesis rerumputan tersebut.

Dari keterangan di atas, Anda sanggup menemukan suatu organisasi kehidupan yang menunjukkan saling keterkaitan, kebergantungan, dan hubungan timbal balik antarmakhluk hidup dan antarmakhluk hidup dengan
lingkungannya. Bentuk organisasi kehidupan ini dinamakan organisasi kehidupan tingkat ekosistem.

Ekosistem merupakan unit fungsional yang meliputi organisme (biotik) dengan lingkungannya yang tidak hidup (abiotik) dalam relasi saling mempengaruhi dan berinteraksi. Komponen biotik ekosistem terdiri atas produsen (tumbuhan), konsumen, dan pengurai. Pada teladan tersebut, yang bertindak sebagai produsen yaitu rumput, konsumennya yaitu belalang, dan pengurainya yaitu cacing tanah. Adapun komponen abiotik pada contoh tersebut yaitu tanah, udara, sinar matahari, zat anorganik, dan air. Di dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem, kita juga sanggup melihat adanya aliran energi dari organisme fotosintetik ke herbivora dan karnivora. Perhatikan kembali teladan di atas. Jelaskan bagaimana aliran energi yang terjadi pada teladan perkara di atas.

Anda kini sudah mengetahui Ruang Lingkup Ilmu Biologi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.


Referensi :

Fictor Ferdinand P dan Moekti Ariebowo. 2009. Mudah Belajar Biologi 1 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 170.

Pintar Pelajaran Deuteromycotina : Fungi Pengertian Ciri-Ciri Reproduksi Struktur Sel Contoh

Deuteromycotina : Fungi Pengertian Ciri-ciri Reproduksi Struktur Sel Contoh - Beberapa fungi yang belum diketahui alat reproduksi generatifnya dimasukkan ke dalam Deuteromycotina. Kelompok fungi ini juga sering disebut sebagai jamur tidak tepat atau the imperfect fungi. Fungi ini tidak mengalami reproduksi seksual atau mereka menunjukkan tahap aseksual (anamorph) dari fungi yang mempunyai tahap seksual (teleomorph). Fungi ini ibarat Ascomycotina (septanya sederhana). Jadi, kelompok ini bisa dikatakan sebagai “keranjang sampah”, kawasan sementara untuk menampung jenis-jenis fungi yang belum terang statusnya. Apabila pada penelitian berikutnya ditemukan cara reproduksi seksualnya, maka suatu jenis fungi anggota Deuteromycotina akan bisa dikelompokkan ke dalam Divisi Ascomycotina atau Divisi Basidiomycotina. Contohnya yaitu Neurospora crassa yang dikala ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina. Semua jamur anggota divisi artifisial ini bereproduksi secara aseksual dengan konidia. Konidia dibuat diujung konidiosfora, secara langsung pada hifa yang bebas. Beberapa jenis hidup pada dedaunan dan sisa-sisa flora yang karam di dasar sungai yang berarus deras. Beberapa kelompok yang lain merupakan benalu pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya dengan aneka macam cara. Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan sarang rayap. (Baca juga : Klasifikasi Fungi)

Beberapa jamur benalu pada hewan-hewan kecil mengembangkan unbranched body di dalam badan korbannya, lalu secara perlahan-lahan menyerap nutrien hingga korbannya mati. Setelah itu jamur tersebut memproduksi rantai spora yang mungkin menempel atau tergoda oleh hewan-hewan lain yang akan menjadi korbannya.

Cara lain yaitu dengan menangkap mangsanya dengan hifa yang dapat menusuk, dengan menumpangi dan menempel pada amuba. Salah satu kelompok jamur penghuni tanah ada yang bisa menangkap cacing nematoda dengan membentuk cincin hifa atau hyphal loop.

Ukuran cicin hifa tersebut lebih kecil dari ukuran badan nematoda dan runcing pada kedua ujungnya. Ketika nematoda memasukkan kepalanya ke dalam cincin hifa, cacing tersebut cenderung berusaha keluar dengan bergerak maju, bukan mundur, sehingga cacing tersebut justru terjebak pada kumparan hifa fungi tersebut. 

Setelah berhasil menjerat korbannya, jamur tersebut kemudian membentuk haustoria yang tumbuh menembus ke dalam badan cacing dan mencernanya.

Pada manusia, fungi anggota Divisi Deuteromycotina umumnya menyebabkan penyakit. Epidermophyton floocosum menimbulkan penyakit kaki atlet, sedangkan Microsporum sp. dan Trichophyton sp. menyebabkan penyakit kurap atau panu. Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut sering disebut juga sebagai dermatofita. Jenis lain yang merupakan penyebab penyakit pada insan yaitu Candida albicans

Fungi mikroskopis ini memiliki bentuk badan seakan-akan ragi, tetapi sifat hidupnya yaitu parasit. Penyakit yang ditimbulkannya yaitu penyakit keputihan yang terjadi karena adanya bisul pada v*gina. Deuteromycotina juga mempunyai beberapa anggota yang merupakan penyebab penyakit pada tanaman. Sclerotium rolfsie adalah fungi yang menyebabkan penyakit wangi pada tumbuhan budidaya. Sedangkan Helminthosporium oryzae yaitu referensi fungi parasit yang dapat merusak kecambah dan buah serta sanggup menjadikan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya. 

Anda kini sudah mengetahui Deuteromycotina. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Pintar Pelajaran Cabang-Cabang Ilmu Biologi

Cabang-Cabang Ilmu Biologi - Pertanyaan-pertanyaan umum menyerupai apa yang membedakan makhluk hidup dan benda mati; proses apa yang terjadi pada organisme supaya dapat bertahan hidup dan berkembang biak; serta bagaimana banyak sekali makhluk hidup berinteraksi satu sama lain tercetus selama berabad-abad. Pertanyaan-pertanyaan ini lalu menjadi fondasi ilmu pengetahuan alam, khususnya Biologi. Biologi berasal dari bahasa Latin, bios yang berarti hidup dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi, Biologi artinya ilmu wacana kehidupan. Biologi mengaji objek dan ragam problem dari banyak sekali tingkat organisasi kehidupan serta interaksinya dengan faktor lingkungan. Biologi merupakan bidang studi dengan cakupan yang luas, mulai dari proses kimia di dalam tubuh Anda hingga konsep mengenai ekosistem serta perubahan iklim global.

Objek atau kajian dalam Biologi sangat luas. Akan tetapi, pada dasarnya, persoalan yang dikaji dalam bidang Biologi mencakup beberapa tema dasar, yaitu biologi sebagai proses penemuan, sejarah konsep biologi, evolusi, keanekaragaman dan keseragaman, genetika dan kelangsungan hidup, organisme dan lingkungan, biologi perilaku, struktur dan fungsi, serta regulasi. Kajian Biologi tersebut dipelajari lagi secara lebih mendalam pada cabang ilmu Biologi berikut.
  1. Morfologi, ialah cabang Biologi wacana penampakan atau bentuk luar tubuh makhluk hidup.
  2. Anatomi, ialah cabang Biologi wacana struktur dalam badan makhluk hidup.
  3. Fisiologi, ialah cabang Biologi wacana fungsi alat badan makhluk hidup.
  4. Histologi, ialah cabang Biologi wacana susunan dan fungsi jaringan tubuh makhluk hidup.
  5. Sitologi, ialah cabang Biologi wacana struktur dan fungsi sel.
  6. Genetika, ialah cabang Biologi wacana sifat-sifat keturunan beserta selukbeluknya.
  7. Embriologi, ialah cabang Biologi wacana perkembangan zigot sampai fetus serta faktor-faktor yang memengaruhinya.
  8. Teratologi, ialah cabang Biologi wacana cacat perkembangan pada embrio.
  9. Patologi, ialah cabang Biologi wacana penyakit dan pengaruhnya pada organisme.
  10. Endokrinologi, ialah cabang Biologi wacana hormon.
  11. Ekologi, ialah cabang Biologi wacana hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
  12. Taksonomi, ialah cabang Biologi wacana pengelompokan makhluk hidup.
  13. Zoologi, ialah cabang Biologi wacana dunia hewan.
  14. Botani, ialah cabang Biologi wacana dunia tumbuhan.
  15. Mikrobiologi, ialah cabang Biologi wacana mikroorganisme atau jasad renik.
  16. Entomologi, ialah cabang Biologi wacana serangga.
  17. Ornitologi, ialah cabang Biologi wacana burung.
  18. Mikologi, ialah cabang Biologi wacana jamur.
  19. Bakteriologi, ialah cabang Biologi wacana bakteri.
  20. Virologi, ialah cabang Biologi wacana virus.
Biologi merupakan ilmu murni yang membuatkan ilmu-ilmu terapan seperti ilmu kedokteran, pertanian, perikanan, dan peternakan. Ilmu Biologi terus berkembang dan memunculkan cabang ilmu Biologi terapan, contohnya bioteknologi.

Anda kini sudah mengetahui Cabang Ilmu Biologi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber,


Referensi :

Fictor Ferdinand P dan Moekti Ariebowo. 2009. Mudah Belajar Biologi 1 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 170.

Pintar Pelajaran Jamur Yang Menguntungkan Bagi Manusia

Jamur yang Menguntungkan bagi Manusia - Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada Divisi Zygomycotina, sedikitnya ada 2 jenis Rhizopus yang dipakai secara komersial dalam industri pil kontrasepsi dan anestesi, yaitu R. arrhizus dan R. nigricans. Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang bisa memproduksi pigmen kuning yang dipakai untuk memberi warna pada margarin. Beberapa jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan bagi manusia sanggup dilihat pada Tabel 1. (Baca juga : Peranan Fungi)

Table 1. Jenis-jenis Fungi dan Manfaatnya

Jenis jamur
Manfaat
Rhizopus stolonifera
Untuk menciptakan tempe
Rhizophus nigricans
Menghasilkan asam fumarat
Untuk menciptakan tape, roti, minuman sake, dan bir
Aspergillus oryzae
Mengempukkan campuran roti
Aspergillus wentii
Untuk menciptakan sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat
Aspergillus niger
Untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah
Penicillium notatum dan P. chrysogenum
Menghasilkan penicillin (antibiotik)
Ganoderma lucidum
Bahan obat
Penicillium roquefortii dan P. camemberti
Meningkatkan kualitas (aroma) keju
Trichoderma sp.
Menghasilkan enzim selulase
Neurospora crassa (jamur oncom)
Untuk menciptakan oncom
Volvariella volvaceae (jamur merang),
Auri cularia polytricha (jamur kuping), dan
Pleurotus sp.(jamur tiram)
Jamur konsumsi


Beberapa jenis jamur ada yang sanggup dikonsumsi menyerupai sayuran dan materi obat. Penelitian ahli gizi menunjukkan bahwa secara umum jamur mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan yang lain. Sehingga, jamur merupakan tanggapan yang sempurna bagi masyarakat yang kekurangan gizi, menyerupai di negara-negara berkembang (Afrika dan Asia). Jamur juga mengandung bermacam-macam vitamin serta kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi. Sementara itu kandungan kalori dan kolesterolnya rendah, sehingga jamur sangat baik untuk diokonsumsi.

Jenis-jenis jamur yang berperan penting telah banyak dibudidayakan. Diantara sekian banyak jenis jamur yang ada di tempat tropis dan subtropis, jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan jamur yang paling terkenal, terutama oleh masyarakat Asia Tenggara. Jamur ini telah usang dibudidayakan sebagai materi pangan alasannya ialah mempunyai rasa yang lezat dan tekstur yang baik, sehingga banyak disukai orang. Jamur merang umumnya tumbuh pada medium yang merupakan sumber selulosa, misalnya pada tumpukan merang. Sehingga merang yang dahulu hanya dianggap sebagai limbah pada penggilingan padi, sekarang telah banyak dimanfaatkan untuk budidaya jenis jamur ini.

Anda kini sudah mengetahui Jamur yang Menguntungkan bagi Manusia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Pintar Pelajaran Manfaat Dan Imbas Biologi Bagi Insan Dan Lingkungannya

Manfaat dan Dampak Ilmu Biologi bagi Manusia dan Lingkungannya - Biologi mungkin merupakan ilmu sains yang mempunyai cabang ilmu paling beragam. Pada ketika beberapa hebat Biologi sedang meneliti kemungkinan diciptakannya makhluk hidup gres lewat proses rekayasa genetik, penyelidik lain mungkin sedang meneliti cara kerja otak, mencari balasan dari interaksi yang rumit dalam ekosistem, atau bahkan mencari spesies gres di tengah hutan belantara yang lebat atau di dasar lautan.

Dengan mempelajari Biologi, Anda akan lebih mengenal bagaimana bagian tubuh kita bekerja, bagaimana penyakit menyebar, atau bahkan cara melawan penyakit melalui aneka macam pengobatan. Anda juga sanggup mempelajari perkembangan sel sampai menjadi organisme utuh. Dengan mempelajari interaksi antara insan dan makhluk hidup lain, manusia sanggup mempersiapkan langkah yang lebih baik ketika membuat keputusan mengenai penggunaan lahan, pembuangan sampah, jumlah keluarga, dan aneka macam informasi lain yang memengaruhi lingkungan kehidupan kita.

Biologi telah menolong insan untuk mengatasi aneka macam permasalahan seperti penyakit dan kelaparan. Biologi berperan penting dalam hal kesehatan, penyediaan pangan, papan, juga dalam kehidupan sosial. Berikut ini beberapa inovasi dalam bidang biologi yang berkhasiat bagi umat manusia.
  1. Teknik transgenik, ialah teknik penyisipan gen ke dalam sel lain untuk menghasilkan tumbuhan atau binatang yang lebih unggul.
  2. Fertilisasi in vitro untuk binatang ternak.
  3. Fertilisasi in vitro (bayi tabung) untuk pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan.
  4. Teknik superovulasi, ialah teknik penyuntikan hormon reproduksi biar binatang ternak lebih subur sehingga dihasilkan embrio lebih dari satu dalam satu induk.
  5. Bank sprma, teknik penyimpanan sprma dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair.
  6. Teknik inseminasi buatan
  7. Penemuan aneka macam antibiotik, contohnya inovasi penisilin oleh Alexander Flemming.
  8. Penemuan teknik kultur jaringan untuk menghasilkan tumbuhan gres dalam waktu relatif cepat dan jumlah banyak.
Dampak jelek yang mungkin dihasilkan dari penggunaan produk Biologi telah usang menjadi wacana. Meskipun suatu teknologi telah melalui serangkaian penelitian dan dinyatakan baik, namun belum tentu dapat diterima masyarakat alasannya hal tersebut menjadikan problem sosial, misalnya perihal problem kloning yang dipertentangkan oleh sebagian orang. Masalah sosial pada umumnya merupakan suatu faktor yang belum dapat diprediksikan secara niscaya sebelum suatu produk teknologi diperkenalkan kepada masyarakat.

Anda kini sudah mengetahui Manfaat Biologi dan Dampak Biologi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Fictor Ferdinand P dan Moekti Ariebowo. 2009. Mudah Belajar Biologi 1 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 170.

Pintar Pelajaran Jamur Yang Menyerang / Merugikan Insan Binatang Tanaman

Jamur yang Menyerang / Merugikan Manusia Hewan Tanaman - Selain beberapa tugas penting tersebut, fungi juga bisa dianggap merugikan. Mereka bisa menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar alasannya ialah bisa membusukkan materi makanan dan juga menimbulkan berbagai penyakit. Beberapa jenis cendawan ada yang beracun, misalnya jenis-jenis anggota suku Amanitaceae. Beberapa jamur mikroskopis juga ada yang menghasilkan racun, contohnya aflatoksin yang dihasilkan oleh sejenis kapang. Selain itu, jamur juga sanggup bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Beberapa jenis jamur tersebut sanggup dilihat pada Tabel 1. (Baca juga : Manfaat Fungi)

Table 1. Jenis-jenis Jamur dan Penyakit yang Ditimbulkannya

Jenis jamur
Penyakit yang ditimbulkan
Aspergillus flavus
menghasilkan aflatoksin, menimbulkan kanker pada manusia
Aspergillus fumigatus
kanker pada paru-paru burung.
Amanita phalloides
mengandung racun balin yang menimbulkan maut bagi yang memakannya
Ustilago maydis
parasit pada tumbuhan jagung dan tembakau
Epidermophyton floocosum
penyakit kaki atlet
Microsporum sp. dan Trichophyton sp.
menyebabkan kurap atau panu
Helminthosporium oryzae
parasit dan merusak kecambah dan badan buah serta menjadikan noda-noda berwarna hitam pada hospes (inangnya)
Candida albicans
infeksi pada v*gina

Anda kini sudah mengetahui Jamur yang Merugikan Manusia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Pintar Pelajaran Peranan Dan Manfaat Fungi Bagi Manusia


Peranan dan Manfaat Fungi bagi Kehidupan Manusia - Peranan fungi dalam kehidupan sangat luas. Fungi berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, alasannya ialah yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem ialah adanya keseimbangan antara produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi mempunyai tugas yang menonjol di semua ekosistem utama.

Fungi juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikroriza merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian bisa membaca kembali belahan awal dari belahan ini yang membicarakan cara jamur memperoleh makanan. Berdasarkan posisi Fungi terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa hanya menembus epidermis akar). Perhatikan gambar 1.
Peranan dan Manfaat Fungi bagi Kehidupan Manusia Pintar Pelajaran Peranan dan Manfaat Fungi bagi Manusia
Gambar 1. Mikoriza, simbiosis jamur yang berperan penting dalam suplai unsur hara
Kelompok Fungi yang sering bersimbiosis dengan akar flora umumnya termasuk anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina. Bentuk simbiosis lain dari jamur ialah lumut kerak. Lumut kerak merupakan organisme yang bisa hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim dan sangat sensitif terhadap pencemaran udara. Sehingga lumut kerak ini biasa dipakai sebagai bioindikator kualitas udara. Bersama dengan kelompok flora lain, ibarat flora lumut (Bryophyta) dan anggrek, lumut kerak banyak menghiasi pepohonan mulai dari tempat dataran rendah hingga pegunungan yang tinggi sebagai epifit. Tetapi kalau terjadi pencemaran udara, jenis-jenis organisme epifit tersebut, terutama lumut kerak dan flora lumut akan mati.

1. Jamur Yang Merugikan Manusia Hewan Tanaman

2. Jamur Yang Menguntungkan Bagi Manusia

Selain Mikologi, terdapat pula cabang lain dari biologi, yaitu yang digeluti oleh para ahli yang mengkhususkan fokus perhatiannya pada lumut kerak atau Lichens. Cabang ilmu ini disebut Lichenologi. Di dalam penelitian, lumut kerak umumnya dipelajari sebagai obyek penelitian bersama dengan flora lumut (Bryophyta) yang merupakan asosiasinya alasannya ialah kedua kelompok flora ini sering ditemukan pada satu habitat, hidup berdampingan sebagai epifit.

Anda kini sudah mengetahui Manfaat Fungi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Pintar Pelajaran Pengertian Organisme Prokariotik

Pengertian Organisme Prokariotik - Dalam mempelajari banyak sekali jenis makhluk hidup, para biolog menciptakan sistem pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup, yaitu usaha mengelompokkan banyak sekali jenis makhluk hidup ke dalam berbagai kelompok. Ketika muncul sistem pembagian terstruktur mengenai 4 kingdom, bakteri dan sianobakteri (ganggang hijau biru) digolongkan sebagai anggota Kingdom Monera. Monera merupakan kelompok organisme bersel tunggal (uniseluler) dan tidak mempunyai membran inti sel atau disebut prokariotik (dalam bahasa Yunani moneres berarti ‘tunggal’). Organisme prokariotik merupakan organisme yang paling banyak di bumi. Bahkan, jumlah organisme prokariotik yang berada di mulut, kulit, atau segumpal tanah jauh melebihi jumlah insan di bumi. Selain jumlahnya paling banyak, organisme prokariotik merupakan organisme yang paling gampang berkembangbiak dan memperbanyak diri. Organisme ini telah bertahan selama miliaran tahun. Prokariotik ialah sel pertama yang merupakan awal dari seluruh kehidupan di bumi.
Dalam mempelajari banyak sekali jenis makhluk hidup Pintar Pelajaran Pengertian Organisme Prokariotik
Gambar 1. Antoonie van Leeuwenhoek dan mikroskop temuannya
Anggota terbesar kelompok organisme prokariotik ialah bakteri. Penelitian perihal kuman dimulai ketika Antoonie van Leeuwenhoek menemukan mikroskop pertama kali pada selesai masa ke-17 (Gambar 1). Leeuwenhoek (1632-1723) ialah ilmuwan Belanda pertama yang merancang dan membuat mikroskop berlensa tunggal. Dengan mikroskop buatannya, pada tahun 1683, beliau menjadi orang pertama yang melihat bakteri. Ia membuat skema kuman yang ditemukan dari giginya sendiri. Sejak ketika itu, studi perihal makhluk-makhluk kecil mulai ulet dilaksanakan. Beberapa jago yang mempelajari jasad renik antara lain Pasteur, Davaine, Koch, dan Winogradsky. Ilmu tentang jasad renik ini disebut mikrobiologi. Pada masa ke-20, mikrobiologi terpecah menjadi mikrobiologi tanah dan mikrobiologi industri. Selain itu, kuman dipelajari secara khusus dalam bakteriologi.

Dahulu organisme prokariotik dikelompokkan ke dalam Kingdom Monera. Dalam sistem pembagian terstruktur mengenai terbaru, organisme prokariotik dikelompokkan ke dalam dua domain, yaitu Domain Bacteria dan Domain Archaea. Sedangkan semua organisme eukariotik dikelompokkan menjadi satu domain, yaitu Domain Eucharea. Dengan sistem klasifikasi tersebut Kingdom Monera sudah tidak ada lagi alasannya anggota-anggotanya sudah naik ke kategori domain. (Eubacteria menjadi Domain Bacteria dan Archaeobacteria menjadi Domain Archaea). (Sumber: Campbell, Reece, Mitchel, 2003, hlm. 106.)




Anda kini sudah mengetahui Pengertian Organisme Prokariotik. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Pintar Pelajaran Sistem Pembagian Terstruktur Mengenai Makhluk Hidup

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup - Dalam kehidupan sehari-hari, kalian sering melaksanakan pengelompokan terhadap benda-benda tertentu, bukan? Misalnya, kalian mengelompokkan sendok, piring, dan gelas dalam kelompok alat-alat makan. Selain itu, kalian juga mengelompokkan bus, motor, dan kendaraan beroda empat dalam kelompok alat-alat transportasi. Pengelompokan alat-alat makan dan transportasi tersebut yaitu menurut fungsinya masing-masing. Dengan demikian, sanggup dikatakan bahwa setiap pengelompokan pasti didasarkan pada dasar pengelompokan. Begitu pula halnya dengan pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa alam semesta dihuni oleh beragam makhluk hidup. Agar lebih gampang mengenali beragam makhluk hidup, kita perlu melaksanakan pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup. Bagaimana cara pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup? Perhatikan uraian berikut. (Baca juga : Biodiversitas)

1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Jumlah tumbuhan dan binatang sangat banyak, sehingga tidak mungkin menghafalkannya satu per satu. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan klasifikasi. Dengan klasifikasi, kita sanggup mengenal sifat suatu spesies dengan melihat spesies lain yang merupakan anggota kelompok yang sama atau dengan melihat nama kelompoknya. Contohnya kita sanggup mengelompokkan seluruh jenis binatang menjadi dua kelompok besar, yaitu binatang bertulang belakang (vertebrata) dan binatang tidak bertulang belakang (invertebrata). Kemudian, kelompok binatang vertebrata dikelompokkan menjadi kelompok yang lebih kecil lagi, yaitu kelompok ikan (Pisces), kelompok binatang dua alam (Amfibi), kelompok binatang melata (Reptil), kelompok hewan menyusui (Mammalia), dan kelompok binatang bersayap (Aves). Kelompok-kelompok tersebut dikumpulkan menurut persamaan sifat.

Kelompok ikan, misalnya, merupakan kumpulan dari banyak sekali jenis hewan yang hidup di air dan mempunyai kesamaan sifat-sifat tertentu sehingga disebut sebagai ikan. Misalnya mempunyai sisi, bernapas dengan insang, dan berenang dengan sirip. Kegiatan mengklasifi kasikan makhluk hidup sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan pembagian terstruktur mengenai tersebut akan mempermudah kita dalam mempelajari banyak sekali jenis makhluk hidup yang ada di dunia ini. Manfaat lainnya yaitu memudahkan langkah-langkah pelestarian keanekaragaman hayati. Dengan pembagian terstruktur mengenai juga bisa diketahui hubungan kekerabatan spesies satu dengan yang lain.

2. Proses dan Hasil Klasifikasi Makhluk Hidup

Para ilmuwan melaksanakan pengelompokan makhluk hidup dengan cara mencari persamaan ciri-ciri yang dimiliki. Makhluk hidup yang memiliki kesamaan ciri (sifat) dikelompokkan dalam satu kelompok atau takson. Misalnya, ayam dan burung dimasukkan dalam satu kelompok karena mempunyai ciri yang sama, yaitu berbulu, mempunyai paru, dan berkembang biak dengan bertelur.

Sementara itu, binatang yang mempunyai perbedaan sifat akan dimasukkan dalam kelompok yang berbeda pula. Misalnya, kita akan mengelompokkan beberapa hewan, yaitu sapi, kerbau, kambing, kucing, itik, ayam, angsa, merpati, dan jalak. Hewan-hewan tersebut sanggup dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berdasarkan kesamaan ciri tubuhnya yang berambut. Kelompok ini terdiri dari sapi, kerbau, kambing, dan kucing. Sedangkan kelompok kedua berdasarkan kesamaan ciri tubuhnya yang berbulu. Kelompok ini terdiri dari itik, ayam, angsa, merpati, dan jalak.

Berdasarkan cara pengelompokannya, sistem pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sistem artifisial, sistem alamiah, dan sistem filogeni. Masing-masing sistem pembagian terstruktur mengenai tersebut memiliki dasar pengelompokkan tertentu.

Pada sistem artifisial (buatan), klasifikasikan dilakukan berdasarkan struktur morfologis, anatomi, dan fisiologi (terutama pada alat perkembangbiakan dan habitat makhluk hidup). Contoh sistem pembagian terstruktur mengenai ini yaitu yang dilakukan oleh Theopratus dalam bukunya Historia Plantarum. Ia membagi tumbuhan menjadi empat kelompok berdasarkan penampakannya, yaitu pepohonan, perdu, semak, dan gulma. Sistem yang lain dikemukakan oleh Aristoteles dalam bukunya Historia Animalum. Ia mengelompokkan binatang menjadi dua kelompok, yaitu binatang berdarah dan binatang tak berdarah. Tokoh lain yang mengembangkan sistem ini yaitu Carolus linneaus.

Bapak Klasifikasi

Carolus Linnaeus atau Carl Von Linne yaitu seorang doktor jago botani dari Swedia. Dia memperkenalkan sistem pembagian terstruktur mengenai modern. Pada mulanya, sistem klasifikasi yang dikenalkan menggunakan sistem polinomial (banyak kata). Selanjutnya, ia menggunakan sistem binomial (dua kata). Kata pertama menunjukkan genus, sedangkan kata kedua menunjukkan spesies. Karena berhasil memperkenalkan sistem binomial, ia mendapatkan julukan Bapak Klasifikasi.

Pada sistem alamiah, hasil pembagian terstruktur mengenai (takson) terbentuk secara alami, sesuai kehendak alam. Dasar klasifi kasi yang digunakan yaitu banyak sedikitnya persamaan, terutama morfologi. Pelopornya adalah Michael Adanson dan Jean Baptise de Lamarck. Mereka mengelompokkan hewan menjadi empat kelompok, yaitu binatang berkaki empat, hewan berkaki dua, binatang bersirip, dan binatang tidak berkaki. Selanjutnya, hewan berkaki empat dibagi lagi menjadi kelompok hewan berkuku genap dan berkuku gasal.

Sedangkan sistem filogeni merupakan pembagian terstruktur mengenai yang mengacu pada teori evolusi. Teori tersebut menyatakan bahwa spesies yang ada di muka bumi akan mengalami perubahan terus menerus sejalan dengan perubahan lingkungan, sehingga menghasilkan spesies yang berbeda. Organisme gres dilahirkan oleh organisme pendahulunya yang mengalami perubahan (meliputi perubahan susunan gen) yang mengakibatkan perubahan pada sifat organisme tersebut. Proses ini berlangsung lambat dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Dengan menggunakan sistem ini, jauh dekatnya kekerabatan kekerabatan antar-antar takson sanggup terlihat dengan jelas. Semakin bersahabat kekerabatan perkerabatan, semakin banyak persamaannya.

Dalam sejarah perkembangannya, banyak sekali sistem pembagian terstruktur mengenai pernah dikemukakan oleh para ahli, mulai dari sistem dua kingdom sampai sistem yang kini umum dipakai. Perhatikan Gambar 1.

transportasi tersebut yaitu menurut fungsinya masing Pintar Pelajaran Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Gambar 1. Perkembangan sistem pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup
Pada tahun 1758, Carolus Linnaeus mengusulkan sistem dua kingdom. Ia mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kingdom (dunia), yaitu Dunia Hewan (Animalia) dan Dunia Tumbuhan (Plantae). Semua organisme yang tidak mempunyai dinding sel dan mempunyai kemampuan berpindah tempat dimasukkan dalam kelompok hewan. Sedangkan organisme yang mempunyai dinding sel, bisa melakukan fotosintesis, dan tidak sanggup berpindah tempat dimasukkan dalam kelompok tumbuhan.

Menyempurnakan sistem dua kingdom, pada tahun 1866, Ernest Haeckel mengusulkan sistem tiga kingdom. Di dalam sistem ini, makhluk hidup dibagi Dunia Hewan (Animalia), Dunia Tumbuhan (Plantae), dan Dunia Protista. Dunia Protista meliputi bacteria, Protozoa, dan Porifera. Selain Haeckel, sistem tiga kingdom juga diusulkan oleh Antoni Van Leuwenhoek, tetapi kingdom yang ketiga bukan Protista, melainkan Fungi (Dunia Jamur). Leuwenhoek menggunakan dasar pengelompokan berupa cara memperoleh nutrisi.

Fungi merupakan kelompok organisme yang memperoleh makanannya dengan menguraikan dan menyerap media, Plantae merupakan kelompok organisme yang mendapat masakan dengan melakukan fotosintesis, dan Animalia merupakan kelompok organisme yang memakan organisme lain, baik fungi, tumbuhan, maupun binatang lain.

Sistem empat kingdom muncul menyusul sistem tiga kingdom, diusulkan oleh Copeland pada tahun 1956. Copeland mengelompokkan makhluk hidup menjadi empat kingdom, yaitu Monera (termasuk bacteria), Protoctista (pengganti nama Protista), Plantae (tumbuhan, termasuk fungi), dan Animalia. Sistem serupa juga dikemukakan oleh

Eduard Chatton (1939) yang memakai dasar pembagian terstruktur mengenai berupa ada tidaknya membran yang membungkus inti sel (eukariotik dan prokariotik). Dalam perkembangan selanjutnya, Sistem lima kingdom kemudian muncul mengikuti perkembangan sistem-sistem sebelumnya.

Pada tahun 1969, R. H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi Monera (memiliki tipe sel prokariotik, meliputi Bakteri dan Cyanobacteria), Protista (organisme eukariotik bersel tunggal, meliputi Protozoa dan Algae), Fungi (eukariotik, multiseluler, mengurai medium dan menyerap makanan), Plantae (eukariotik, multiseluler, dan autotrof karena bisa berfotosintesis, Meliputi Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta), dan Animalia (eukariotik, multiseluler, heterotrof).

Ke depan sistem pembagian terstruktur mengenai akan semakin berkembang sehubungan dengan adanya kemajuan teknologi di bidang biologi, terutama biologi molekuler. Bahkan dikala ini juga sudah diajukan sistem klasifi kasi enam kingdom dan sistem tiga domain.

Di dalam banyak sekali sistem pembagian terstruktur mengenai tersebut, tingkatan tertinggi kelompok atau makhluk hidup yaitu kingdom (dunia). Kingdom ataudunia merupakan sebuah golongan (kelompok), disebut takson. Sebagai takson yang tertinggi, Kingdom masih sanggup dibagi lagi menjadi unit-unit takson di bawahnya. Urutan unit takson pada binatang adalah Kingdom (Dunia), Phylum (Filum), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Familia (Suku), Genus (Marga), dan Species (Spesies, Jenis). Untuk tumbuhan urutan tersebut sama tetapi takson di bawah Kingdom bukan Phylum, melainkan Divisio (Divisi).

Takson atau kelompok makhluk hidup sanggup mempunyai peringkat atau kategori dan takson-takson tertentu yang diberi nama secara ilmiah. Makara setiap takson (kelompok) makhluk hidup di dalam sistem kalsifikasi mempunyai nama ilmiah tertentu yang sifatnya khas dan tidak dipakai untuk nama takson yang lain. Perhatikan contoh pada bagan pada Gambar 2.
transportasi tersebut yaitu menurut fungsinya masing Pintar Pelajaran Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Gambar 2. Kategori dan Takson pada Dunia Tumbuhan
Kingdom atau dunia merupakan tingkatan takson tertinggi. Kingdom dibagi lagi menjadi filum (pada hewan) dan divisi (pada tumbuhan). Pembagian ini biasanya menurut pada ciri yang umum. Pada tumbuhan, misalnya, tumbuhan yang memiliki, akar, batang, dan daun yang sejati dimasukkan pada Divisi Spermatophyta. Sedangkan tumbuhan yang tidak mempunyai akar dan batang yang sejati dimasukkan ke dalam divisi lain, menyerupai Divisi Bryophyta, Psilophyta, Lycophyta, dan Filicophyta. Divisi dibagi menjadi beberapa subdivisi dan kelas.

Divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dibagi menjadi Subdivisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan Subdivisi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Angiospermae dibagi lagi menjadi Kelas Monocotyledoneae (tumbuhan berbiji tertutup dan berkeping satu) dan Kelas Dicotyledoneae (tumbuhan berbiji tertutup dan berkeping dua). Di bawah kategori kelas, terdapat kategori bangsa. Kelas Monocotyledoneae mempunyai beberapa bangsa, contohnya yaitu bangsa Poales, Liliales, dan Bromeliales. Bangsa

Poales dibagi lagi menjadi beberapa suku, contohnya Suku Poaceae dan Suku Cyperaceae. Suku Poaceae (suku rumput-rumputan) memiliki beberapa marga, misalnya, Marga Oryza. Marga merupakan takson yang meliputi sejumlah spesies yang mempunyai persamaan struktur alat reproduksi (jenis kelamin). Di bawah marga yaitu kategori spesies atau jenis. Spesies merupakan populasi yang setiap individu yang menjadi anggotanya mempunyai kesamaan pada sifat morfologi, anatomi, fisiologi, dan jumlah kromosom serta susunan kromosomnya.

Marga Oryza mempunyai jenis Oryza sativa (padi). Apabila antar individu satu jenis melaksanakan perkawinan, maka akan dihasilkan keturunan yang fertil (subur). Tetapi khusus untuk organisme prokariotik konsep spesies tersebut tidak berlaku.

Ketujuh tingkatan takson tersebut yaitu tingkatan yang umum disebut. Selain itu, masih terdapat kategori (peringkat) yang lain yang letaknya berada di antara takson-takson tersebut. Yang berada di bawahnya diawali dengan kata sub, yaitu subkingdom, subphylum, subordo, dan subspesies. Sedangkan apabila kategorinya lebih tinggi, diawali dengan kata super, yaitu superclassis, superordo, dan superfamilia.

3. Tata Nama Makhluk Hidup

Berbagai jenis makhluk hidup mempunyai sebutan atau nama yang bermacam-macam sesuai dengan kawasan tempat organisme tersebut ditemukan (nama lokal). Sehingga satu jenis tumbuhan, pisang misalnya, bisa mempunyai nama lokal yang berbeda-beda. Oleh orang Jawa tanaman pisang disebut gedang. Di Madura disebut kisang dan di Sunda disebut cau. Orang Belanda menyebutnya banaan dan dalam bahasa Inggris disebut banana. Akibat bermacam-macam nama tersebut bisa membingungkan meskipun intinya tumbuhan yang dimaksud adalah sama. Ini memperlihatkan bahwa nama kawasan di manapun di dunia ini tidak sanggup digunakan untuk menunjuk dengan sempurna suatu spesies.

Oleh sebab itu disusunlah tata nama yang mengatur pemberian nama ilmiah suatu spesies dan tata nama tersebut berlaku secara internasional. Jadi, ketika kita menyebut pisang dengan nama ilmiahnya, yaitu Musa paradisiaca L., maka para biolog di seluruh dunia akan memahami bahwa spesies yang kita maksud yaitu pisang.

Nama ilmiah yaitu nama latin atau nama yang dilatinkan untuk menyebut suatu spesies. Nama ini berlaku secara internasional dan pemakaiannya diatur oleh suatu ketentuan atau isyarat internasional. Tata nama tumbuhan diatur oleh Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (International Code of Botanical Nommenclature) dan tata nama hewan diatur oleh Kode Internasional Tata Nama Hewan (International Code of Zoological Nomenclature). Sedangkan untuk organisme lain, bakteri dan akhea misalnya, selain mengacu pada kedua isyarat tersebut juga harus mengacu pada International Code of Bacterial Nommenclature.

Pemberian nama ilmiah harus dilakukan sesuai tata nama. Nama ilmiah yang baku yaitu yang sesuai dengan sistem binomial nomenclature. Ilmuwan yang mengenalkan tata nama ini adalah Carolus Linnaeus. Penamaan ini memakai dua kata. Kata pertama memperlihatkan genus, sedangkan kata kedua menunjukkan penunjuk spesies (epitethon specificum). Nama genus (marga) harus ditulis dengan awalan karakter besar atau karakter kapital, sedangkan kata kedua dimulai de ngan karakter kecil. Kata kedua biasanya berasal dari nama penemunya, nama tempat spesimen tersebut ditemukan, atau ciri khas yang dimiliki spesies tersebut dan harus dilatinkan. Kedua kata dalam nama ilmiah tersebut harus dituliskan dengan cetakan yang berbeda dengan kalimat di sekitarnya. Biasanya ditulis dengan huruf miring (italic). Di belakang nama ilmiah tersebut bisa juga dituliskan singkatan nama orang (author), yaitu orang yang pertama kali memberikan nama ilmiah tersebut dan mempublikasikannya secara sah dan valid. Jadi, nama ilmiah untuk pisang, Musa paradisiaca L., harus dipahami sebagai berikut.

Musa : memperlihatkan nama genus
paradisiaca : memperlihatkan nama penunjuk spesies (epitheton spesificum)
L. : akronim dari Linneaus, author yang memberikan nama tersebut dan mempublikasikannya secara sah dan valid.

Apabila nama spesies terdiri dari 3 kata, maka kata kedua dan ketiga harus ditulis menyatu dengan tanda hubung. Misalnya, Hibiscus rosa-sinensis atau Hibiscus rosasinensis. Nama familia (suku) diambil dari nama spesimen contoh ditambah dengan akhiran aceae jikalau itu tumbuhan, dan idae jikalau makhluk itu hewan. Contoh nama familia pada tumbuhan, yaitu familia Solanaceae dari kata Solanum + aceae. Sedangkan contoh nama familia pada hewan, yaitu familia Canidae dari Canis + idae. Nama kelas diakhiri dengan nae, contohnya nama kelas tumbuhan Melinjo terdiri dari nama kelas Gnetinae dari kata Gnetum + nae. Sedangkan nama ordo dikhiri dengan kata ales, contohnya nama ordo tumbuhan jahe adalah Zingiberales, berasal dari kata Zingiber + ales.

4. Identifikasi Makhluk Hidup

Dengan menyebutkan nama ayam, kucing, dan tikus, atau padi, rumput, dan belalang berarti kalian telah melaksanakan identifikasi terhadap makhluk hidup. Apabila kalian melaksanakan identifi kasi makhluk hidup, maka kalian sanggup mengenal makhluk hidup secara mendetail atau mendalam. Pada prinsipnya identifikasi makhluk hidup yaitu upaya mencocokkan suatu jenis makhluk hidup dengan kategori tertentu yang telah diklasifikasikan dan diberi nama secara ilmiah oleh para ahli. Identifikasi tumbuhan berarti mencocokan jenis tumbuhan yang belum diketahui ke dalam takson tertentu. tertentu. Oleh sebab itu, dibutuhkan sarana identifikasi berupa kunciidentifikasi (kunci dikotomis), pertelaan, atau buku-buku identifikasi.

Identifikasi dimulai dengan pengumpulan spesimen, pengamatan sifat-sifat tertentu (determinasi) dan pencocokan. Sehingga, apabila kalian akan melaksanakan identifi kasi suatu jenis, kalian harus memperhatikan ciri-ciri tubuh hewan, meliputi susunan kulit, susunan alat gerak, susunan potongan tubuh (kepala, badan, dan ekor), susunan gigi, dan lubang hidung. Sedangkan pada identifi kasi tumbuhan, ciri-ciri yang harus diperhatikan meliputi bunga (bagian-bagian bunga dan susunan bunga), daun (bentuk daun, tepi daun, pangkal dan ujung daun, pertulangan daun dan sifat-sifat permukaan daun) dan buah.

Sampel atau spesimen tumbuhan dan binatang sanggup diambil dalam bentuk awetan berupa awetan berair atau kering. Contoh awetan kering pada tumbuhan yaitu herbarium dan pada binatang yaitu insektarium. Sampel-sampel tersebut kemudian diamati ciri-cirinya dengan seksama dan diidentifikasi dengan sarana identifi kasi yang sesuai. Begitu pula untuk virus, organisme prokariotik, dan fungi juga dibutuhkan sampel dan sarana identifikasi tertentu.

Untuk menambah pengetahuan kalian perihal identifikasi, lakukan kegiatan berikut.

Lakukan pengamatan pada tumbuhan jati, ketapang, dan kamboja. Lakukan determinasi dengan menggunakan kunci berikut untuk mengidentifikasi ketiga jenis tumbuhan tersebut hingga tingkat familia.

transportasi tersebut yaitu menurut fungsinya masing Pintar Pelajaran Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Cara mengidentifikasi tumbuhan memakai kunci determinasi diawali dengan mencermati setiap kata yang terdapat pada kunci determinasi mulai dari baris paling atas. Ambillah satu persatu tumbuhan yang ada, kemudian cocokkan ciri yang terdapat pada kunci determinasi dengan ciri pada tumbuhan. Bila ciri yang ada pada kunci determinasi sesuai dengan ciri pada tumbuhan, catatlah nomornya dan lanjutkan sesuai dengan perintah yang ada pada kunci (biasanya nomornya berada di penghujung pernyataan).

Bila ciri yang ada pada kunci determinasi tidak sesuai dengan ciri pada tumbuhan, beralihlah pada nomor yang sesuai dengan petunjuk yang ada pada kunci determinasi. Lakukan identifikasi dengan memberikan nama familia pada tumbuhan yang kalian identifikasi. Sebagai contoh jikalau kalian mengidentifikasi dengan benar, maka hasil identifikasi untuk tumbuhan kambija yaitu sebagai berikut: 84b-88b-89b-91b-105. Apocynaceae. Jadi, famili tumbuhan tersebut yaitu Apocynaceae. Salinlah hasil identifikasi kalian pada buku tugas, kemudian kumpulkan kepada guru kalian.

Kunci identifikasi sederhana hanya memuat ciri-ciri yang tampak oleh mata. Namun demikian, seharusnya dalam menciptakan kunci tidak hanya berdasarkan ciri-ciri yang tampak, tetapi juga ciri-ciri mikroskopis. Sebagai contoh apabila kita ingin menciptakan kunci untuk tumbuhan monokotil dan dikotil maka kita harus mengenal ciri-ciri anggota kedua kelas tersebut dengan baik.

Tumbuhan dengan biji berkeping satu atau anggota kelas monocotyledonae memiliki akar serabut, batang yang beruas-ruas, daun berbentuk pita dengan urat-urat yang tersusun sejajar atau melengkung. Bagian bunganya menyerupai mahkota dan kelopak berjumlah 3 atau kelipatan 3. Bila biji berkecambah, kotiledonnya atau kepingnya tetap utuh. Batang dan akarnya tidak sanggup tumbuh membesar, kecuali beberapa jenis monocotyledonae. Contoh tumbuhan dikotil adalah nanas seberang dan palem raja.

Sedangan Kelas Dicotyledoneae (tumbuhan berkeping dua atau berbiji belah) akarnya berupa akar tunggang. Batangnya mempunyai ruas-ruas yang tidak jelas. Umumnya mempunyai banyak cabang. Bentuk daunnya bervariasi, ada yang berbentuk jantung, ginjal, dan bulat telur (pada umumnya urat daun menyirip atau menjari). Bagian bunga menyerupai kelopak bunga dan mahkota bunga berjumlah dua, empat, lima, atau kelipatannya. Bila biji berkecambah, kepingnya membelah menjadi dua. Akar maupun batang sanggup tumbuh membesar karena memiliki kambium.

Anda kini sudah mengetahui Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.