Wednesday, March 25, 2020

Pintar Pelajaran Budidaya Dan Jenis Teh Hijau Ocha Di Jepang

Budidaya dan Jenis Teh Hijau Ocha di Jepang - Selama ini sebagian orang Indonesia mengonsumsi ocha hanya ketika makan di restoran Jepang. Sementara di negeri asalnya, ocha sudah menjadi keseharian dan ternyata mempunyai banyak sekali jenis. Yuk mengenal minuman favorit di Negeri Sakura ini.

Wolipop melihat pribadi bagaimana ocha dibentuk dan pembudidayaannya dalam kunjungan ke Jepang Rabu (4/6/2012). Ocha tolong-menolong bukan berasal dari Jepang. Seorang pendeta Budha tiba dari China membawa daun teh hijau itu ke Jepang. Pendeta berjulukan Myoan Eisai itu kemudian menanamnya di Kyoto pada 1207. 

Tidak menyerupai orang China yang menyebut teh dengan green tea, penduduk Jepang menentukan memakai nama ocha untuk teh hijau. Nama ocha itu sendiri tolong-menolong berarti teh. Ocha awalnya dipakai oleh para biksu sebagai bab dari upacara keagamaan dan pengobatan.

Budidaya dan Jenis Teh Hijau Ocha di Jepang Pintar Pelajaran Budidaya dan Jenis Teh Hijau Ocha di Jepang
Membuat teh hijau ocha (Foto: detikWolipop)
Namun pada kala ke-15 dan 16, ocha mulai digemari raja, aristokrat dan samurai. Pada masa itu pun berkembang upacara minum teh. Keberadaan ocha semakin terkenal dengan adanya varian dari teh tersebut yaitu sencha. Di kala ke-17 dan 18, orang-orang Jepang sudah mengakibatkan ocha sebagai bab dari keseharian atau gaya hidup.

Selain sencha ada banyak jenis ocha lainnya yang juga disukai orang Jepang. Sebelum mengenal varian dari ocha, yang perlu dipahami terlebih dulu ialah bagaimana proses pembubidayaan flora ocha tersebut di Negeri Sakura.

"Ocha akan semakin lezat rasanya kalau dihasilkan di wilayah yang mempunyai perbedaan cuaca tinggi. Misalnya siang suhunya sekitar 30 derajat dan malam dapat belasan derajat. Perbedaan suhu yang tinggi ini biasanya ada di pegunungan," ujar Key Account Fukujuen, Tomoyuki Igarashi. Fukujuen merupakan salah satu perusahaan yang membeli ocha dari petani, untuk kemudian dijual ke banyak sekali perusahaan pembuat teh siap saji menyerupai Suntory.

Tomoyuki menawarkan penjelasannya pada wolipop ketika ditemui di daerah perkebunan ocha yang ada di Uji, Kyoto. Uji merupakan daerah yang mempunyai banyak perkebunan teh. Selain di Uji, pembubidayaan ocha juga ada di Kagoshima dan Shizuoka. Namun ocha yang paling berkualitas berasal dari Uji, alasannya daerah pegunungan akan menghasilkan teh yang lebih kaya rasa.

Ocha dapat mempunyai warna hijau ketika sudah dibentuk menjadi minuman alasannya dalam proses penanamannya, daun teh dilarang oksidasinya. Daun teh yang mengalami oksidasi, biasanya akan diolah menjadi teh oolong dan hitam oleh masyarakat Jepang.

Pembudidayaan Ocha

Ocha itu sendiri dibudidayakan dengan dua cara berbeda. Pertama, daerah perkebunan teh seluruhnya ditutup dengan terpal. Penutupan dilakukan biar ocha tidak terkena sinar matahari, sehingga kaya akan asam amino dan rasa teh tidak terlalu sepat alasannya mengandung umami. Cara kedua ialah dengan membiarkan semua daerah perkebunan terkena sinar matahari langsung. Metode ini menghasilkan teh yang mengandung banyak catechin (rasa sepet. 

Dari perbedaan jenis pembudidayaan inilah yang kemudian melahirkan banyak sekali jenis ocha. Apa saja itu? Untuk teh yang pembudidayaannya dengan cara ditutup terpal seluruhnya, ada tiga jenis ocha yang dapat dihasilkan yaitu tencha (matcha), gyokuro dan kabuse-cha. Sementara untuk metode kedua, varian tehnya lebih banyak yaitu sencha, fukamushi-sencha, kamairi-sencha dan bancha.

Jenis-jenis Ocha

Matcha dan sencha merupakan dua jenis ocha yang cukup terkenal di Jepang. Matcha merupakan bubuk ocha yang dibentuk dengan teknik tertentu memakai batu. Dulu matcha dikonsumsi orang hanya ketika upacara minum teh. Namun kini matcha sudah menjadi bab hidup sehari-hari. Selain diminum dalam bentuk teh, matcha juga dapat ditemukan dalam es krim, kue, dan kuliner lainnya.

Sementara untuk sencha, varian inilah yang paling banyak diproduksi di Jepang. Meski rasanya sepat alasannya banyak mengandung cathecin, orang-orang Jepang merasa sehabis mengosumsi sencha menjadi lebih segar.

Selain sencha dan matcha, jenis lainnya dari ocha yang cukup menarik ialah houji-cha dan genmai-cja. Kedua teh tersebut termasuk sencha alasannya pembudidayaannya dibiarkan terkena sinar matahari pribadi sehingga banyak mengandung cathecin. Namun untuk houji-cha dan genmai-cha, pengolahan dilakukan berbeda dengan sencha sehingga rasa yang dihasilkan juga tidak biasa. Houji-cha merupakan ocha yang dipanggang, sementara genmai-cha, ialah ocha campur dengan beras yang disangrai.

Ocha mana yang ingin dicoba? Anda dapat menentukan sesuai selera, entah itu yang mengandung banyak umami atau justru yang sepat menyerupai sencha.

Anda kini sudah mengetahui Budidaya Teh Hijau dan Jenis Teh Hijau Ocha di Jepang. Terima kasih sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Penulis : Eny Kartikawati
Sumber : detikWolipop (Jumat, 06/07/2012 09:06 WIB)

No comments:

Post a Comment