Aurora merupakan fenomena alam dengan ditandai adanya cahaya menyala yang terdapat pada lapisan ionosfer. Fenomena ini terjadi alasannya interaksi partikel bermuatan dengan medan magnet yang kemudian dipantulkan oleh matahari. Aurora biasanya ditemukan di daerah kutub selatan dan kutub utara, alasannya daerah tersebut mempunyai medan magnet terbesar di bumi. Aurora yang terjadi di kutub selatan dikenal dengan aurora australis dan pada kutub utara dikenal dengan nama aurora borealis. Aurora borealis sering terlihat dengan cahaya kemerahan di bab utara ibarat keadaan matahari akan terbit. Biasanya jenis aurora ini akan terlihat sekitar bulan Maret hingga April dan September hingga Oktober. Aurora australis juga mempunyai sifat yang sama, hanya saja terkadang aurora ini terlihat di daerah puncak gunung dengan iklim tropis. Keberadaan fenomena aurora memang membuat setiap orang kagum. Misteri apa saja yang tersimpan dari fenomena alam yang fantastis ini?
1. Aurora terjadi akhir adanya tali magnetik berukuran besar yang terhubung antara matahari dan atmosfer bumi. Berbagai satelit milik NASA menemukan sumber energi yang memunculkan fenomena aurora berupa tali magnetik berukuran raksasa. Tali magnetik tersebut yang menghantarkan energi matahari sehingga bisa membuat fenomena yang dikenal dengan aurora. Keberadaan tali raksasa ini memang telah diketahui, sayangnya belum bisa dipetakan strukturnya.
2. Aurora yang terjadi di Boston pada tahun 1859 dianggap merupakan fenomena aurora paling spektakuler dalam sepanjang sejarah peradaban manusia. Fenomena ini tepatnya terjadi pada tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859. Kala itu fenomena menggemparkan ini dipublikasikan melalui New York Times.
3. Keberadaan aurora borealis semenjak usang memancing perhatian banyak ilmuwan, salah satunya yaitu Andres Celcius yang namanya dipakai untuk satuan pengukur suhu udara. Andres Celcius merupakan profesor bidang astronomi yang telah melaksanakan penelitian mengenai aurora borealis sekitar tahun 1716 hingga dengan 1732. Dari penelitian ilmiah tersebut, dirinya berhasil mengumpulkan inovasi ilmiah sebanyak 300 pengamatan yang telah dipublikasikan pada masyarakat.
4. Pieter Zeeman peraih nobel dari negeri Belanda ini juga pernah melaksanakan publikasi mengenai penampilan aurora borealis di daerah Zonnemaire. Selain itu, peneliti berjulukan Elias Loomis dikabarkan juga pernah menerbitkan artikel di American Journal of Science berkaitan dengan kemunculan aurora.
5. Aurora tidak hanya ditemukan di planet bumi, alasannya Teleskop Huble terbukti bisa menangkap penampakan aurora di planet lain. Planet tersebut yaitu Saturnus, Jupiter, Neptunus dan Uranus. Planet Saturnus dan Jupiter terlihat mempunyai sabuk radiasi lebih besar dari bumi dan kemampuan medan magnet yang sangat berpengaruh melebihi bumi.
6. Aurora juga terpantau terjadi di planet Mars oleh pesawat Mars Express pada 14 Agustus 2004 silam. Para ilmuwan melaksanakan penelitian dengan merangkai aneka macam data yang ditemukan oleh Mars Globar Surveyor. Pemantauan ini menemukan adanya daerah emisi yang terhubung dengan daerah lainnya yang mempunyai medan magnet sangat kuat. Sekaligus juga menemukan bila asal muasal emisi cahaya aurora itu berasal dari anutan elektron.
7. Kemunculan fenomena aurora berhasil tertangkap oleh satelit dengan wujud berupa cincin api. Beragam jenis aurora lainnya juga mendapat pantauan dari luar angkasa. Misalnya model aurora berbentuk Poleward Busur. Fenomena aurora tersebut terbilang sangat jarang ditemukan, sehingga masih memerlukan pengamatan lebih intensif.
8. Kemunculan aurora bisa memproduksi emisi radio hingga mencapai 150 KHz. Fenomena ini terjadi sekitar tahun 1972 yang disebut dengan Aurora Kilometric. Fenomena ini juga bisa terlihat dari luar angkasa.
No comments:
Post a Comment