Perpustakaan Cyber (30/3/2015) - Ada aneka macam jenis dan motif batik. Kepopuleran dan karakternya berbeda-beda satu sama lainnya. Dari setiap aksara tersebut tentunya terdapat rasa dan filosofi yang berbeda juga. Salah satu jenis batik yang paling terkenal yaitu batik tiga negeri. Batik tiga negeri yaitu nama lain dari batik tulis lasem. Batik tiga negeri paling tidak mempunyai tiga warna, merah, biru atau cokelat. Batik ini mempunyai kekuatan misteri dan legenda yang tinggi dan menyebabkannya menjadi salah satu benda bernilai tinggi pada masa kini.
Asal-usul
Sejarah di balik batik tiga negeri pastilah sudah sangat familiar di pendengaran penggemar batik. Batik tiga negeri mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1910-an dan semenjak pada tahun 1940-an batik ini mulai dikenal dan terkenal alasannya yaitu keunikannya yang merupakan adonan dari tiga budaya etnis. Ketiga budaya yang digabungkan yaitu Belanda, Jawa, dan Tionghoa. Batik tiga negeri disebut batik tiga negeri alasannya yaitu kekhasan pewarnaan dari batik ini. Satu batik ini dibentuk dari tiga negeri atau daerah. Terdapat informasi bahwa batik yang dibentuk di Solo, Lasem, dan Pekalongan ini mempunyai mistisisme tertentu.
Pada zamannya batik yang dibentuk oleh Tjoa Tjoen Kiat dan Tjoa Siang Swie ini sangat misterius dan legendaris alasannya yaitu keunikan dari pembuatan batik ini. batik ini dikenal sangat mahal pada zaman dahulu.
Harga
Harga batik tiga negeri sangatlah tinggi alasannya yaitu menyerupai batik tulis yang dibentuk dengan tiga warna yang berbeda dari tiga tempat yang berbeda, tentunya sangatlah rumit dan memakan waktu. Oleh alasannya yaitu itu batik ini menjadi suatu barang bernilai khusus bagi pengoleksinya. Kelegendarisan dan nilai tinggi batik tiga warna masih bertahan sampai sekarang. Bahkan para kolektor beropini bahwa semakin renta kain materi batik ini, semakin mahal pula harganya.
Keunikan
Keunikan dari batik ini yaitu konsepnya yang buketan atau perpaduan motif lung-lungan atau sulur dari Lasem dengan gaya Pekalongan, serta gaya Solo yang menciptakan batik ini sangat luar biasa. Selain itu terdapat adonan gaya Belanda, Jawa, dan Tionghoa yang menambah rasa dari batik ini. Kesan Tionghoa terlihar dari pewarnaan batik yang tidak gelap dan tidak monoton. Juga terdapat gambar-gambar bunga-bungaan dan burung yang tidak ada di Indonesia. Selain itu juga terdapat motif yang memakai bunga-bungaan dari negeri kincir angin yang menciptakan batik ini mempunyai aksara dari tiga negeri secara harfiah.
Batik ini juga mempunyai unsur mistis. Terdapat legenda bahwa batik motif batik ini hanya sanggup dibentuk di tempat terkait saja, sama mirip zat pewarnaan dengan perlakuan khusus yang hanya sanggup ditemukan di tiga tempat tersebut.
Pewarnaan
Pewarnaan dari batik tiga negeri melibatkan tiga tempat yang disebutkan tadi. Terdapat mitos bahwa untuk menciptakan warna tersebut satu tempat memakai semacam air dengan kandungan mineral yang berbeda-beda dari tiga daerah, dan hal itu akan mempengaruhi hasil dari batik tiga warna nantinya. Oleh alasannya yaitu itu untuk menciptakan sebuah batik tiga negeri yang tepat haruslah dilakukan penyelesaian di tiga Kota tersebut. Mengenai mineral pada air tersebut belum sanggup dikonfirmasi dengan ilmu pengetahuan sampai sekarang. Warna soga atau cokelat didapat dari tempat Solo, warna merah dari tempat Lasem, dan, warna biru didapat dari Pekalongan.
Keberadaan batik ini kini menjadi semakin langka dan kepopulerannya mulai memudar. Karena itu nilai dari batik tiga negeri ini semakin tinggi dan semakin berharga. Bagaimanapun juga batik tiga negeri akan tetap menjadi salah satu masterpiece kebudayaan Indonesia.
No comments:
Post a Comment