Perpustakaan Cyber (11/3/2015) - Siapa yang tidak kenal Bali. Hampir semua orang pecinta traveling niscaya sangat familiar dengan nama pulau yang satu ini. Bali merupakan salah satu magnet wisata yang tak pernah sepi pengunjung atau wisatawan. Bukan hanya wisatawan absurd yang mengidolakanya, tetapi wisatawan lokal juga tak pernah bosan dengan keindahan yang ditawarkan pulau dewata ini.
Selain keindahan pemandangan yang ditawarkan Bali, kegiatan yang mengandung unsur tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Suasana yang kental akan tradisi dan juga ritual-ritual keagamaan menciptakan Bali semakin menarik untuk dikunjungi. Keunikan tradisi dan ritual tersebut memperlihatkan efek pengalaman spritual yang diminati banyak orang.
Dari sekian banyak ritual-ritual yang dilaksanakan di Bali, ritual Ngaben menjadi salah satu ritual yang cukup menarik untuk dilihat. Nagaben merupakan sebuah upacara keramasi atau pembakaran jenazah oleh umat Hindu di Bali. Di dalam agama Hindu, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya. Maksudnya yaitu upacara tersebut ditujukan untuk roh para leluhur. Upacara ini mempunyai makna untuk mengembalikan roh orang yang sudah tidak ada atau meninggal, kembali ke daerah asalnya.
Upacara pengeramasian mayan di Bali ini mempunyai beberapa fakta menarik. Beberapa fakta tersebut yaitu :
- Berbeda dari program pada tamat hidup seseorang yang biasanya diikuti dengan isak tangis dari keluarga maupun kerabat, upacara Ngaben ini justru dilakukan tanpa adanya isak tangis bahkan dilakukan dengan semarak. Hal ini dikarenakan kepercayaan masyarakat di Bali yang dihentikan menangisi orang yang sudah tiada alasannya yaitu diyakini akan menghambat perjalanan roh leluhur tersebut.
- Mayat orang yang telah meninggal tersebut akan di bersihkan (Nyiramin) dan sesudah itu dipakaikan pakaian etika Bali. Setelah itu, para keluarga akan melaksanakan penghormatan terakhir dan memanjatkan doa , sebelum jadinya dibawa menggukanan Bade, daerah pelaksanaan Ngaben, dan diarak dengan diiringin gamelan dan kidung suci.
- Bade akan diputar sebanyak 3 kali di setiap pertigaan atau perempatan jalan.
- Tempat program puncak upacara Ngaben ini dinamakan Lembu.
- Setelah hingga dari arak-arakan, jenazah diletakan di Lembu. Setelah itu, lembu beserta jenazah di atasnya dibakar hingga menjadi abu.
- Mayat yang telah menjadi debu tersebut dibuang atau dihanyutkan ke maritim atau sungai suci oleh keluarga. Hal ini membuktikan bahwa mereka telah merelakan kepergian roh leluhur tersebut.
- Keluarga akan mendoakan di pura masing-masing.
- Dalam sekali upacara Ngaben ini, keluarga layon atau orang yang telah meninggal, sanggup mengeluarkan uang dari 15 juta hingga 20 juta rupiah. Biaya tersebut dikeluarkan untuk program pengkeramasian, doa-doa, dan acara-acara yang lainnya yang menyangkut Ngaben tersebut.
Makna dari upacara Ngaben
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa upacara Ngaben ini bertujuan untuk mengirim kembali roh leluhur ke daerah asalnya. Para masyarakat Bali mempunyai kepercayaan bahwa setiap leluhur yang meninggal akan mengalami proses kembali yang biasa disebut sebagai reinkarnasi. Mereka percaya bahwa leluhur yang telah meninggal tersebut akan bereinkarnasi dan kembali ke dalam keluarga dalam wujud seorang anak yang lahir dalam keluarga tersebut. Dengan kata lain, seorang anak sanggup dikatakan sebagai reinkarnasi dari leluhur yang terdahulu.
Upacara Ngaben ini juga menunjukan kedekatan keluarga dan juga selalu mengingat dan mendoakan leluhur mereka. Selain itu, upacara Ngaben juga mempunyai makna akan keikhlasan keluarga dalam melepas pergi leluhurnya, dengan tidak menangisi tamat hidup sang leluhur dan juga selalu mendoakan para leluhur yang telah mendahului mereka.
No comments:
Post a Comment