Perpustakaan Cyber (17/3/2015) - Kebaya ialah sebuah busana tradisional bangsa Indonesia dengan materi yang tipis dan mempunyai variasi model dan motif yang cukup beragam. Penggunaan kebaya ini pada jaman modern memang cukup gampang ditemukan, mengingat kebaya dapat dipadupadankan dengan ragam busana lain menyerupai kain batik, sarung dan materi rajutan tradisional. Kebaya sering digunakan dalam program ijab kabul dengan unsur sopan santun yang berpengaruh dan juga menjadi pilihan dalam aneka macam lembaga resmi, baik untuk masyarakat umum maupun tingkat pemerintah.
Sejarah Kebaya
Berbagai versi muncul mengenai asal mula munculnya kebaya ini sebagai baju tradisional yang hingga ketika ini banyak digemari. Salah satunya ialah yang bekerjasama dengan tiga bangsa absurd yaitu Arab, Portugis dan Tiongkok. Hal ini menyerupai diutarakan dalam buku Chic ini Kebaya dimana berdasarkan salah satu sejarawan yang melaksanakan studi ihwal busana ini mengemukakan bahwa asal kata kebaya ialah sebuah kata dalam bahasa arab yaitu “kaba” yang bermakna pakaian. Hal ini tentu tak lepas dari dongeng jaman kerajaan di Indonesia, dimana ketika itu banyak pedagang masuk dari 3 negara yang telah disebutkan diatas. Selain untuk berdagang, bangsa-bangsa ini kabarnya juga mempengaruhi cara berpakaian dan mempengaruhi busana yang digunakan masyarakat tradisional pada jaman itu.
Kebaya yang digunakan oleh masyarakat secara luas berkembang hingga hingga awal kedatangan bangsa Belanda. Pada jaman Belanda inilah, kebaya yang mulanya hanya digunakan oleh penduduk Jawa berkembang jadi busana untuk segala strata sosial yang ada, bahkan hingga kepada wanita-wanita absurd asal Belanda yang tiba ke Indonesia.
Kebaya Sebagai Simbol Perlawanan
Pada masa perjuangan, kebaya banyak digunakan oleh tokoh-tokoh penting perjuangan, contohnya ialah RA Kartini. Dalam setiap foto yang ketika ini dapat kita temui, acap kali dia memang terlihat menggunakan kebaya dalam aktivitasnya. Sebagai seorang pejuang yang dikenal sebab perjuangannya memperjuangkan kesetaraan bagi kaum perempuan di negeri ini, perjuangannya tentu layak diapresiasi lebih. Dan hal inilah yang mempengaruhi dipilihnya busana ini sebagai kostum nasional oleh Presiden Soekarno pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Kebaya tak hanya memancarkan budaya orisinil Indonesia yang sudah lekat dari jaman dahulu, tapi juga menjadi simbol perlawanan yang tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki tapi juga wanita. Kebaya yang juga dikenal dengan baik oleh publik internasional juga merupakan sebuah Hal inilah juga yang mengilhami setiap peringatan hari Kartini, kaum perempuan sering menggunakan busana kebaya sebagai wujud apresiasi kebaya usaha Kartini.
Perkembangan Kebaya Modern
Disaat banyak busana tradisional ditinggalkan sebab kurang sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan mode ketika ini, kebaya justru tetap jadi pilihan hingga ketika ini. Kebaya jadi salah satu pilihan yang tetap menawarkan budaya Indonesia dengan nilai estetis yang tinggi. Bahkan, banyak ditemui penggunaan kebaya ini pada kontes kecantikan menyerupai Miss World dan Miss Universe, yang tentunya jadi ajang promosi terhadap kebudayaan local. Hal ini tentu tak lepas dari tugas pada perancang busana yang mengemas kebaya dengan model-model terbaru yang terlihat lebih gres tanpa kehilangan ciri khasnya sebagai budaya tradisional Indonesia. Terlepas dari itu, di Indonesia sendiri kebaya pun jadi salah satu pakaian tradisional yang cukup gampang ditemukan digunakan dalam kegiatan sehari-hari (terutama oleh mereka yang sudah berusia tua) selain penggunaannya dalam acara-acara resmi dan ijab kabul adat.
No comments:
Post a Comment