Perpustakaan Cyber (7/4/2015) - Hingga dikala ini asal muasal senjata rencong memang belum ditemukan. Namun, senjata tradisional ini dikenal berasal dari daerah Aceh. Menurut dongeng masyarakat Aceh, dahulu kala hidup burung raksasa seolah-olah rajawali yang dikenal dengan nama Geureuda. Adanya burung ini menambah kesengsaraan penduduk, alasannya sering memakan buah-buahan dan tanaman lainnya serta binatang ternak. Segala senjata dan perangkap tak bisa membuat burung raksasa itu menemui ajalnya. Justru semakin rakus dan beringas menyantap binatang ternak milik penduduk. Keberingasan Geureuda membuat sang raja kala itu menitahkan kepada ulama yang sekaligus merupakan cerdik besi guna membuat senjata ampuh guna membunuh burung raksasa tersebut. Dengan pengetahuan ilmu maqrifat besi, berpuasa, menjalankan sembahyang sunah dan rajin berdoa, bermacam-macam unsur logam diolah oleh cerdik besi menjadi senjata ampuh yang dikenal dengan nama rencong. Sehingga bisa menyingkirkan binatang buas pengganggu tersebut, sekaligus menjadi senjata khas rakyat Aceh. Berikut ini fakta menarik berkaitan dengan senjata rencong orisinil dari tanah Aceh.
- Rencong merupakan jenis belati atau dagger, jadi tidak masuk dalam golongan pedang atau pisau. Desain reuncong atau rencong mempunyai model layaknya abjad “L” atau tepatnya seolah-olah kaligrafi dengan lafal bismillah. Bagian gagang rencong didesain melekuk dan semakin tebal di sisi sikunya yang menjadi perlambang abjad Arab “BA”. Gagang yang membujur yaitu abjad “Sin”, Huruf “Mim” dilambangkan dengan model lancip sampai pangkal besi mendekati gagang rencong. Huruf “Lam” berada pada lajur besi yang berada pada ujung sampai pangkal gagang. Sedangkan ujung runcing yaitu abjad “Ha”. Sehingga jikalau dirangkai cuilan abjad tersebut akan berbunyi Bismillah.
- Senjata rencong merupakan perlambang kebesaran kaum darah biru sekaligus simbol gagah berani pejuang Aceh di waktu perjuangan. Rencong sebagai sarana pertahanan diri ini menjadi bekal rakyat Aceh dalam setiap perjuangan. Sehingga jagoan dari Aceh sering ditemukan menggunakan senjata rencong ini dalam setiap perjuangannya. Perubahan zaman menggiring rencong mengalami perubahan fungsi. Kini senjata tradisional ini banyak dijadikan sebagai souvenir ketika berkunjung ke bab paling barat dari daerah Indonesia ini. Hampir setiap toko cinderamata menyediakan rencong bagi oleh-oleh para wisatawan.
- Pemakaian rencong mempunyai dua tingkatan. Tingkatan pertama dimiliki oleh sultan atau raja. Bagian belati atau yang tajam terbuat dari emas murni, sedangkan bab sarung rencong dibentuk dari materi berupa gading gajah. Tingkatan yang kedua biasanya dipakai oleh rakyat jelata dengan sarung yang dibentuk dari kayu atau tanduk kerbau dan bab belatinya terbuat dari besi putih atau kuningan.
- Ilmu maqrifat besi dan kaligrafi Arab harus dikuasai oleh seorang cerdik besi yang membuat rencong. Dengan begitu pemakaian rencong sangat dijaga dan dihentikan dipakai untuk perbuatan keji. Karena itu rencong hanya boleh dimanfaatkan guna pertahanan diri dan menghadapi serangan musuh dan dipakai dikala perang dengan niat alasannya Allah semata.
- Terdapat 4 jenis senjata rencong di tanah Aceh, yaitu Rencong Meucugek, Rencong Meupucok, Rencong Pudoi dan Rencong Meukuree. Rencong Meucugek simpel memegangnya sehingga tidak simpel terlepas dikala menikam badan lawan. Rencong Meupucok biasa dipakai dikala upacara moral dan kesenian serta banyak dijadikan hiasan. Rencong Pudoi dianggap bentuk belum tepat dari rencong, alasannya bentuknya masih lurus dan gagang rencong terlihat sangat pendek. Rencong Meukuree mempunyai mata dengan tampilan hiasan bunga, lipan, ular dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment