Penyebab Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia - Kadangkala organ jalan masuk pernapasan kita sanggup mengalami gangguan atau kelainan, sementara bagi sebagian kecil orang mengalaminya sebagai penyakit. Nah, uraian berikut akan menelisik lebih jauh mengenai beberapa gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia. Untuk mengetahui lebih terang aneka macam kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia, coba kalian simak dan ikuti uraian berikut. (Baca juga : Sistem Pernapasan pada Manusia)
a. Asma
Asma yaitu gangguan pernapasan yang disebabkan oleh hiper sensitivitas bronkiolus (atau disebut juga asma bronkiale). Penderita asma akan mengalami kesukaran ketika bernapas. Kondisi ini terjadi lantaran ada nya kontraksi kaku dari bronkiolus.
b. Asidosis
Asidosis yaitu penyakit pernapasan yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar asam bikarbonat dan asam karbonat dalam darah.
c. Asfiksi (Asfiksia)
Asfiksi yaitu penyakit Akibat terganggunya fungsi aneka macam organ ibarat paru-paru, pembuluh darah ataupun jaringan tubuh. Penyebabnya antara lain alveolus korban karam yang terisi air, kemudian juga adanya pengikatan karbonmonoksida oleh hemoglobin dalam darah sehingga pengangkutan oksigen berkurang.
d. Emfisema Paru-paru
Emfisema paru-paru yaitu suatu penyakit yang diderita seseorang akhir jumlah udara yang berlebihan di dalam paru-paru, sehingga membuat kawasan pertukaran gas berkurang. Berbagai penyebab emfisema contohnya bisul kronis oleh rokok atau bahan-bahan lain yang mengiritasi bronkus, kemudian bisul akhir kelebihan mukus karena peradangan dan edema epitel bronkiolus. Selain itu, penyakit ini disebabkan lantaran adanya gangguan jalan masuk respirasi sehingga sulit untuk berekspirasi, sehingga menjadikan udara terperangkap di dalam alveolus dan mengakibatkan alveolus renggang.
e. Faringitis
Faringitis yaitu peradangan pada faring. Akibat yang ditimbulkan gangguan ini yaitu rasa nyeri ketika menelan makanan atau kerongkongan terasa kering. Penyebabnya yakni bisul oleh kuman atau virus, kemudian sanggup pula lantaran terlalu banyak merokok.
f. Pneumonia
Pneumonia yaitu peradangan paru-paru yang mengakibatkan alveolus berisi cairan dan eritrosit secara berlebihan. Sebagai contoh pnemonia yaitu pneumonia bakteri. Infeksi ini disebarkan oleh bakteri Diplococus pneumaticus, dari satu alveolus ke alveolus yang lain, sehingga sanggup meluas ke seluruh lobus, bahkan ke seluruh paru-paru.
g. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Semua organ badan sanggup diserang oleh kuman ini, namun biasanya yang terjangkit yaitu organ paru-paru dan tulang.
h. Bronkitis, Pleuritis, Laringitis, dan Tonsilitis
Bronkitis yaitu penyakit yang disebabkan oleh adanya peradangan pada bronkus. Pleuritis yaitu peradangan pada selaput rongga dada (pleura) sehingga mengalami penambahan cairan intrapleura. Akibatnya timbul rasa nyeri ketika bernapas. Laringitis yaitu peradangan pada laring. Sementara, tonsilitis yaitu radang lantaran bisul oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejala tonsilitis antara lain tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu badan naik, demam, dan otot-otot terasa sakit.
i. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru yaitu penyakit yang disebabkan oleh tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus. Kanker paru-paru sanggup memengaruhi pertukaran gas yang terjadi dalam paru-paru. Salah satu penyebabnya yaitu kebiasaan jelek penderita yang sering merokok atau perokok aktif. Perokok pasif juga sanggup terkena jenis kanker ini. Penyebab lainnya yaitu seperti seringnya seseorang menghirup abu asbes, kromium, produk petrotelum, dan radiasi ionisasi.
Selain gangguan dan penyakit tersebut, sistem pernapasan juga dapat terganggu oleh beberapa penyakit ibarat influenza, mimisan, emboli, dan lain sebagainya.
Anda kini sudah mengetahui Penyakit Pernapasan. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
No comments:
Post a Comment