Sistem Pernapasan pada Aves - Pada burung, daerah berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan (masuknya udara ke dalam tubuh) pada burung berturut-turut sebagai berikut.
- Dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan pada langit-langit rongga mulut.
- Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
- Trakea atau batang tenggorok yang panjang, berbentuk pipa, dan disokong oleh cincin tulang rawan.
- Sepasang paru-paru berwarna merah muda yang terdapat dalam rongga dada. Bagian ini mencakup bronkus kanan dan bronkus kiri yang merupakan cabang bagian akhir dari trakea. Dalam bronkus pada pangkal trakea, terdapat sirink (siring), yang pada bab dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar dan sanggup menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus, yang merupakan bronkus sekunder, dan sanggup dibedakan menjadi ventrobronkus (bagian ventral) dan dorsobronkus (bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus oleh banyak parabronkus (100 atau lebih). Parabronkus berupa tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler, sehingga memungkinkan udara berdifusi.
Selain paru-paru, burung biasanya mempunyai 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan, pernapasan pada burung menjadi efisien.
Kantung udara mempunyai beberapa fungsi berikut.
- Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen cadangan.
- Membantu mempertahankan suhu tubuh dengan mencegah hilangnya panas tubuh secara berlebihan.
- Membantu memperkeras bunyi dengan memperbesar ruang siring.
- Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.
Mekanisme pernapasan pada burung dibedakan menjadi dua, adalah pernapasan waktu istirahat dan pernapasan waktu terbang.
Pada waktu istirahat, tulang rusuk bergerak ke depan, rongga dada membesar, paru-paru mengembang sehingga udara masuk dan mengalir lewat bronkus ke kantung udara bagian belakang, bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di kantung udara belakang mengalir ke paru-paru dan menuju kantung udara depan. Pada dikala tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada mengecil sehingga udara dari kantung udara masuk ke paru-paru. Selanjutnya, saat di alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus. Jadi, pengikatan O2 berlangsung pada dikala ilham maupun ekspirasi.
Pada waktu terbang, ilham dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara. Waktu sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang, sedang kantung udara di tulang korakoid terjepit, sehingga terjadi ilham (O2 pada tempat itu masuk ke paru-paru). Bila sayap diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit, sedang kantung udara di tulang korakoid mengembang, sehingga terjadi ekspirasi (O2 pada daerah itu keluar). Makin tinggi burung terbang, makin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup banyak.
Udara luar yang masuk, sebagian kecil tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan diteruskan ke kantung udara sebagai udara cadangan. Udara pada kantung udara dimanfaatkan hanya pada dikala udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni dikala burung sedang mengepakkan sayapnya.
Burung Mampu Terbang Jauh
Burung sanggup terbang karena memiliki sayap. Adanya kantung udara memungkinkan burung dapat terbang dalam waktu yang lama. Burung layang-layang dapat terbang sejauh sekitar 500.000 km dan menghabiskan waktu hidupnya di udara. Hal ini sanggup terjadi dengan adanya sistem pernapasan yang baik dan penggunaan oksigen secara efisien.
Gerakan Sayap untuk Keseimbangan
Selain sebagai alat untuk bergerak terbang, sayap juga digerakkan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Burung kolibri bisa melayang tanpa melaju di udara dengan mengepakkan sayapnya sebanyak 50 kali atau lebih per detik. (Sumber: 100 Pengetahuan perihal Burung, Pakar Raya).
Anda kini sudah mengetahui Pernapasan pada Aves. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.
No comments:
Post a Comment