Gangguan, Kelainan dan Penyakit Sistem Ekskresi pada Manusia - Organ ekskresi insan menyerupai ginjal, kulit, hati, dan paru-paru kadangkala sanggup mengalami gangguan atau kelainan dari kondisi normalnya. Akibatnya, acapkali mengganggu prosedur kerja sistem organ yang lain. Berikut akan dipelajari beberapa gangguan dan kelainan sistem ekskresi tersebut. (Baca juga : Sistem Ekskresi Manusia)
a. Albuminuria
Albuminuria adalah gangguan yang terjadi pada ginjal sehingga urine mengandung protein. Di dalam urine normal, sebenarnya tidak mengandung senyawa protein, asam amino, ataupun glukosa. Oleh lantaran itu, gangguan ini menunjukkan bila alat filtrasi pada ginjal telah rusak.
b. Nefritis (radang ginjal)
Nefritis adalah kerusakan pada ginjal akibat glomerulus terinfeksi basil Streptococcus. Glomerulus rusak mengakibatkan urea dan asam urat masuk lagi ke dalam darah. Akibatnya penderita akan mengalami uremia. Indikasi penyakit ini yakni adanya penimbunan air pada kaki atau edema yang terjadi lantaran proses penyerapan air terganggu.
c. Poliuria
Poliuria adalah gangguan yang terjadi lantaran ke mampuan rendah nefron melaksanakan reabsorpsi. Akibat gangguan ini, urine yang dikeluarkan oleh badan amat banyak dan encer.
d. Oligouria
Oligouria adalah kerusakan ginjal yang mengakibatkan penderita mengeluarkan urine dalam jumlah sangat sedikit atau bisa juga sama sekali tidak ada (anura).
e. Diabetes melitus (kencing manis)
Diabetes melitus adalah gangguan yang disebabkan oleh adanya kandungan gula dalam urine. Kurangnya hormon insulin dari pankreas menjadikan kadar gula dalam darah sangat tinggi.
f. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah gangguan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan banyak urine. Penyakit ini dapat terjadi lantaran penderita kekurangan hormon antidiuretika (ADH) yang disekresikan kelenjar hipofi sis. Apabila hormon ADH seseorang berkurang, jumlah urine yang dihasikan sanggup naik 20- 30 kali lipat.
g. Batu ginjal
Batu ginjal yaitu kerikil yang terbentuk dari adanya pengedapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, terusan ginjal, atau kandung kemih. Bentuk batu ginjal menyerupai kristal yang tidak sanggup larut. Kandungan zat yang ada di dalamnya yaitu kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebab adanya endapan garam ini karena penderita terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral, sedangkan air dikonsumsi hanya sedikit. Selain itu, dipengaruhi perilaku buruk penderita yang sering menahan buang air kecil.
h. Hematuria
Hematuria yaitu peradangan atau iritasi ukiran kerikil ginjal pada organ urinaria sehingga mengakibatkan urine mengandung darah.
i. Jerawat
Jerawat adalah gangguan pada kulit lantaran kelenjar minyak memproduksi minyak secara berlebihan dan biasanya muncul pada masa puber.
j. Eksim atau dermatis
Dermatis adalah gangguan kulit yang disebabkan iritasi, stres bawaan, atau juga alergi.
k. Panu dan kurap
Panu dan kurap adalah gangguan kulit yang menjadikan kulit kering kemerahan (pada kurap), putih (panu), gatal-gatal, dan bersisik.
l. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan sel-sel hati yang disebabkan oleh adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyakit ini dapat menjadi kronis, terutama hepatitis B dan C. Sedangkan hepatitis A dan E, umumnya bisa disembuhkan. Apabila kondisi dialami penderita hepatitis B semakin parah, penyakitnya sanggup meningkat menjadi hepatitis D.
Gangguan dan kelainan pada sistem ekskresi tersebut, tentu ada yang sanggup dilakukan pencegahan atau terapi.
Anda kini sudah mngetahui Kelainan Sistem Ekskresi atau Penyakit Sistem Ekskresi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
No comments:
Post a Comment