Pengumpulan / Augmentasi pada Proses Pembentukan Urine - Augmentasi yakni suatu proses pengeluaran zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh badan dalam bentuk urine. Pada proses ini, urine sekunder dari tubulus distal menuju tubulus kolektipus. Selanjutnya, pada tubulus ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea. Sisanya merupakan bentuk urine yang sesungguhnya. Urine ini akan dibawa menuju pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine dialirkan melalui ureter hingga hingga pada vesika urinaria (kandung kemih). Sebagai daerah penyimpanan sementara urine, kandung kemih akan menyimpan urine sampai penuh. Apabila sudah penuh, urine akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Secara normal, urine yang dikeluarkan badan mengandung berbagai zat, contohnya air, urea, amonia (NH3), dan zat lainnya. (Baca juga : Proses Pembentukan Urine)
Selain itu, warnanya lebih jernih transparan. Saat tertentu urine dapat berwarna kuning muda. Sebab, urine tersebut diwarnai oleh zat warna empedu yakni bilirubin dan biliverdin. Berdasarkan proses ekskresinya, ada beberapa fungsi ginjal yang sanggup kita ketahui, antara lain mengatur keseimbangan air dan garam dalam darah, memproses zat sisa metabolisme dan membuangnya dari tubuh, mencegah adanya zat-zat berbahaya dalam tubuh, mengatur tekanan darah dalam arteri, dan membuang bahan makanan tertentu yang berlebih menyerupai gula dan vitamin.
Meskipun setiap harinya ada sekitar 1.500 liter darah yang disaring ginjal, namun hanya sekitar 1-1,5 liter urine saja yang kita keluarkan dari ureter. Sebab, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap banyaknya urine yang dikeluarkan, misalnya emosi, konsentrasi air yang tinggi dalam darah, suhu rendah, dan efek banyaknya konsumsi zat-zat deuretik. Orang mengeluarkan air seni secara berlebihan disebut diuresis.
Anda kini sudah mengetahui Augmentasi pada Proses Pembentukan Urine. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
No comments:
Post a Comment