Contoh Kegunaan dan Manfaat Senyawa Organik di Bidang Pangan, Makanan, Kimia - Kegiatan yang Anda lakukan sehari-hari tidak sanggup dilepaskan dari senyawa kimia, terutama senyawa organik. Contoh sederhananya yaitu masakan yang Anda konsumsi setiap hari. Ya, jangan terkejut jikalau tolong-menolong masakan yang Anda makan tersebut merupakan senyawa organik. Tidak percaya? Lakukanlah acara berikut.
Praktikum / Percobaan Kimia Sederhana 1 :
Komposisi Senyawa Organik dalam Makanan
Tujuan :
Menyelidiki komposisi senyawa organik dalam makanan
Alat dan Bahan :
Kemasan makanan
Langkah Kerja :
- Tuliskanlah daftar masakan yang biasanya Anda konsumsi setiap hari. kemudian, carilah isu mengenai senyawa kimia yang terkandung dalam setiap makanan.
- Kumpulkan kemasan makanan, lalu datalah komposisi bahan-bahan yang terkandung dalam masakan tersebut.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Senyawa organik apa saja yang terkandung dalam makanan?
- Apakah fungsi dari setiap senyawa kimia tersebut?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan sobat Anda.
Contoh Soal 1 :
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi manusia. Dalam tubuh, karbohidrat diubah menjadi ....
A. disakarida
B. glukosa
C. protein
D. galaktosa
E. fruktosa
Kunci Jawaban :
Karbohidrat di dalam badan akan diuraikan oleh enzim menjadi molekul sederhana berupa (B) glukosa.
Bagaimana hasil penyelidikan Anda mengenai komposisi senyawa organik dalam makanan? Apakah Anda telah mengetahui kegunaan dari senyawa organik yang terdapat dalam makanan? Mari, menyimak klarifikasi berikut.
Setiap masakan yang Anda makan niscaya mengandung senyawa organik. Nasi yang Anda makan yaitu karbohidrat yang merupakan suatu senyawa makromolekul. Tempe mengandung protein, daging mengandung lemak, sedangkan sayuran dan buah-buahan mengandung vitamin.
Gambar 1. Salah satu masakan yang mengandung senyawa organik. [1] |
Tahukah Anda, apakah fungsi dari senyawa-senyawa organik tersebut?
Senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam makanan, ibarat karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin berfungsi sebagai sumber nutrien (nutrisi). Selain empat jenis senyawa tersebut, nutrisi lain yang terkandung dalam masakan yaitu air dan mineral. Air dan mineral juga merupakan senyawa kimia, tetapi bukan termasuk senyawa karbon. Sifat-sifat dari senyawa organik yang terkandung dalam masakan dipengaruhi oleh struktur kimianya. Berikut ini beberapa pola struktur senyawa kimia dalam masakan yang berfungsi sebagai nutrisi.
Selain sebagai nutrisi, ada juga senyawa organik dalam masakan yang berfungsi sebagai zat aditif masakan (bahan tambahan makanan). Pernahkah Anda memasak kari ayam? Makanan khas Indonesia ini memakai kunyit sebagai materi pewarna alami untuk menciptakan warna kari ayam menjadi lebih menarik. Selain kunyit, bahan-bahan lain yang biasa dipakai sebagai pewarna alami yaitu daun pandan untuk memperlihatkan warna hijau pada masakan serta memperlihatkan aroma yang khas pada makanan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988, materi tambahan masakan diartikan sebagai materi yang ditambahkan dan dicampurkan pada ketika pengolahan masakan untuk meningkatkan mutu. Berdasarkan fungsinya, materi tambahan masakan sanggup dikelompokkan menjadi materi pengawet, materi pewarna, pemanis, penyedap rasa, antioksidan, pengemulsi, pengental, penstabil, dan pengatur keasaman. Bahan tambahan masakan yang biasa dipakai dalam masakan sanggup Anda ketahui dari komposisi materi yang tertera dalam kemasan makanan. Perhatikan Gambar 2.
Gambar 2. Kemasan masakan mencantumkan komposisi materi yang mengandung senyawa organik dan anorganik. |
Bahan tambahan yang dipakai masakan sanggup berupa materi alami atau materi buatan. Bahan alami maupun materi buatan tersebut merupakan senyawa kimia, sebagian besar merupakan senyawa organik. Dosis materi tambahan masakan buatan yang dipakai dalam masakan ini dibatasi dan mengacu kepada peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Tabel berikut ini menjelaskan contoh-contoh senyawa organik yang dipakai sebagai materi tambahan makanan.
Gambar 3. Komposisi materi dan gizi pada kemasan suatu makanan |
Tabel 1. Contoh-Contoh Senyawa Organik dalam Bahan Tambahan Makanan
Jenis Bahan Tambahan Makanan | Contoh |
Bahan pengawet | Asam benzoat, asam propionat, Na-sorbat, K-sorbat, asam cuka, etilen oksida, propilen oksida |
Bahan pewarna | Annatto, kurkumin, karoten, klorofil, eritrosin (FD&C No. Red 3), brilliant blue FCF, fast green FCF, sunset yellow FCF, tartrazin, indigokarmin |
Pemanis | Fruktosa, Na-siklamat, sakarin, aspartam, acesulfam, sorbitol, neotam |
Penyedap rasa | Monosodium glutamate |
Antioksidan | Tokoferol, butil hidroksi toluen (BHT), butil hidroksi anilin (BHA), propilgallate (PG), asam sitrat |
Sebagaimana telah diketahui, materi tambahan yang dipakai masakan sanggup berupa materi alami dan materi buatan, di mana kedua-duanya merupakan senyawa kimia. Bahan tersebut sanggup berupa senyawa organik, atau senyawa anorganik. Bagaimana cara mengetahui bahwa materi tambahan masakan tersebut termasuk senyawa organik atau anorganik? Lihat saja rumus molekul kimianya. Senyawa organik mengandung atom karbon, sedangkan senyawa anorganik tidak mengandung atom karbon. Berikut ini beberapa pola struktur senyawa organik yang dipakai sebagai materi tambahan makanan.
Anda kini sudah mengetahui Manfaat Senyawa Organik. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rahayu, I. 2009. Mudah Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.
Referensi Lainnya :
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Vegetable
Referensi Lainnya :
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Vegetable
No comments:
Post a Comment