Perpustakaan Cyber (13/4/2015) - Kitab Bharatayuda merupakan sebuah peninggalan sejarah yang ditulis oleh Empu Sedan dan Empu Panuluh. Kitab ini menceritakan mengenai peperangan di antara keluarga Pandawa melawan keluarga Kurawa. Dalam kitab ini, diceritakan bahwa Pandawa dan juga Kurawa berasal dari keturunan yang sama, yaitu berasal dari keluarga Bharata. Mengapa disebut sebagai keluarga Bharata? Hal itu dikarenakan garis keturunan sampai pada Bhisma yang risikonya menjadi Brahmacarin. Perang ini juga sering disebut perang keluarga atau perang Bharatayuda.
Cerita ini kemungkinan besar tidak bersumber pribadi dari sloka Mahabarta Sansekerta, akan tetapi besar kemungkinan bahwa kisah ini bersumber dari kitab-kitab purwa yang sebelumnya ditulis dalam bahasa Jawa Kuno yang merupakan sebuah salinan dari zaman Dharmawangsa Teguh.
Banyak yang menyangkal bahwa kitab yang ditulis oleh Empu Sedan dan Empu Panuluh yakni hanya mitos atau kisah khayalan belaka. Akan tetapi, banyak juga yang meyakini bahwa perang Bharatayuda yang merupakan isi dari kitab ini, yakni insiden konkret yang terjadi pada jutaan tahun silam. Bahkan bayak teori yang menyatakan bahwa perang tersebut terbilang sebagai perang nuklir antar saudara.
Akan tetapi, banyak yang mencurigai mengenai teori perang nuklir tersebut alasannya yakni hampir mustahilnya kemungkinan bahwa orang-orang pada zaman tersebut mengenal teknologi canggih semacam nuklir. Walaupun begitu, beberapa penelitian ilmiah baik oleh para arkeolog maupun jago sejarah mengungkapkan bahwa perang yang terdapat dalam kitab Bharatayuda ini yakni konkret dan benar-benar terjadi.
Berikut merupakan beberapa Fakta Tentang Kitab Bharatayuda yang merupakan sebuah kisah mengenai perang nuklir.:
1. Gambaran perang pada kitab Bharatayuda
Pada kitab ini, perang saudara tersebut digambarkan mirip sebuah perang yang sangat dahsyat. Digambarkan bahwa sang raja dengan gagah berani sedang duduk di Weimana sebuah benda yang sanggup terbang, sanggup dikatakan mirip mirip pesawat terbang pada masa kini. Ia pun mendarat di tengah air dan sehabis itu meluncurkan Gendewa, mirip senjata yang ibarat rudal atau roket. Gendewa tersebut sanggup mengakibatkan kobaran api yang sangat dahsyat di atas wilayah musuh. Saking dahsyatnya kobaran tersebut, sehingga menciptakan orang-orang di wilayah tersebut menjadi terkepung oleh api.
Fakta : dari penelitian yang telah dilakukan, para jago telah menemukan terdapatnya residu radio-aktif yang hanya sanggup dihasilkan oleh ledakan Thermonuklir berskala besar pada puing-puing dan juga sisa-sisa tengkorak manusia. Dalam salah satu seloka Mahabharata, adanya kiasan mengenai sebuah senjata penghancur massal yang mempunyai efek layaknya efek dari senjata nuklir masa kini.
2. Adanya relif di Piramida yang terdapat di Mesir
Fakta selanjutnya yang sanggup menguatkan teori perang nuklir pada kita tersebut yakni adanya relief konkret pada Piramida yang terdapat di Mesir. Pada piramida tersebut digambarkan dengan terang beberapa buah gambar yang sangat ibarat dengan bentuk pesawat terbang dan juga ibarat pesawat tempur.
3. Sisa puing di tepi sungai
Fakta selanjutnya adanya inovasi puing-puing yang menjadi kerikil hangus di pinggiran sungai Gangga di India. Tidak ada yang sanggup menghancurkan puing yang dulunya berupa kerikil besar tersebut kecuali ledakan nuklir yang mencapai suhu panas sampai 1800 derajat celcius.
4. Artefak
Bukti ilmiah selanjutnya yakni artefak-artefak dan juga inovasi fosil dari zaman dulu. Penemuan ini menandakan bahwa insan pada zaman tersebut sudah mencapai tahapan modern mirip dikala sekarang..
No comments:
Post a Comment