Monday, August 5, 2019

Pintar Pelajaran Korelasi Gen Dengan Kromosom, Dna, Dan Rna

Pada selesai kala ke-19, pembahasan dan pernyataan perihal gen mulai dikemukakan oleh Mendel (kalian akan mempelajarinya pada cuilan Hereditas). Mendel melaporkan hasil percobaannya, bahwa sifat-sifat yang ada pada individu ditentukan oleh sepasang unit.

Anggota dari sepasang unit itu diturunkan oleh setiap induk (orang tua) kepada individu keturunannya pada proses pewarisan sifat (akan dibahas pada cuilan Pembelahan Sel). Pada tahun 1900, W.L. Johanssen mengusulkan nama untuk “unit” (yang disampaikan Mendel) tersebut sebagai gen. Semenjak itu, penelitian terus berjalan semakin pesat. Akhirnya pada tahun 1903, Sutton dan Boveri mengeluarkan pernyataan bahwa bergotong-royong gen-gen itu dibawa oleh kromosom. 

Gen adalah unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari DNA yang berperan dalam memilih sifat individu. Dengan mikroskop elektron, gen tidak akan nampak melainkan struktur berupa asam nukleat Deoxyribo Nucleic Acid ( DNA).

Oleh sebab itu, gen yakni nama fungsional, sedangkan DNA yakni nama strukturalnya. Di dalam kromosom, gen- gen menempati suatu lokasi yang spesifi k disebut lokus gen. Gen-gen itu terletak berderet di sepanjang kromosom.

Pada tahun 1982, berhasil dilaporkan letak gen pada kromosom manusia. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasang an gen disebut sebagai alel (Gambar 1.1), dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut merupakan penentu dari suatu sifat. Alel dinyatakan dengan bentuk huruf. Huruf yang dipilih biasanya abjad terdepan dari sifat yang dominan. Sifat mayoritas ditulis dengan abjad kapital. Misalnya, menuliskan sifat anggun pada mangga yang mayoritas dengan sifat masam, maka alel penentu anggun dinyatakan dengan alel M dan sifat masam dengan alel m. Sifat anggun dinyatakan dominan, artinya sifat anggun ditentukan oleh alel mayoritas M. Apabila alel mayoritas M berpasangan dengan alel mayoritas M, membentuk genotip MM (sifat manis). Namun, kalau alel mayoritas M berpasangan dengan alel resesif m maka genotipnya Mm (sifat manis).  Genotip mangga masam yakni mm. Mangga dengan genotip MM dan Mm mempunyai fenotip yang sama, yaitu rasanya manis. Mangga dengan genotip mm mempunyai fenotip rasanya masam. 

 pembahasan dan pernyataan perihal gen mulai dikemukakan oleh Mendel  Pintar Pelajaran Hubungan Gen dengan Kromosom, DNA, dan RNA
Gambar 1.1. Pasangan alel dalam kromosom

Jika gen tersebut dua alel dominan, maka disebut gen homozigot dominan. Jika dibuat oleh dua alel resesif, maka disebut gen homozigot resesif. Sementara itu, kalau gen dibuat oleh sebuah alel domi nan dan sebuah alel resesif maka disebut gen heterozigot. Susunan genetis suatu sifat (karakter) yang dikandung individu disebut genotip. Genotip dinyatakan dengan sepasang abjad untuk setiap sifat. Pasangan abjad sanggup disusun oleh 2 abjad yang sama, sanggup pula disusun oleh 2 abjad yang berbeda. Genotip yang dinyatakan dengan 2 abjad yang sama, mengatakan sifat homozigot.

Apabila 2 abjad tersebut berbeda mengatakan sifat heterozigot. Fenotip yakni bentuk luar atau sifat individu yang sanggup ditangkap oleh panca indera kita. Contoh rambut hitam, rasa asin, warna merah, suaranya keras, kulitnya kasar, tubuhnya gemuk, matanya sipit dan lain-lainnya.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.

No comments:

Post a Comment