Thursday, August 1, 2019

Pintar Pelajaran Melanin, Pigmen Alami Materi Baku Peralatan Bioelektronik

Melanin, Pigmen Alami Bahan Baku Peralatan Bioelektronik - Melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit, mata dan rambut, sanggup segera menjadi generasi gres dari perangkat elektronik yang ramah lingkungan dan bisa dipakai dalam aplikasi menyerupai sensor medis dan perawatan stimulasi  jaringan.

Sebuah tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Profesor Paul Meredith dan Associate Profesor Ben Powell di The University of Queensland telah menerbitkan sebuah penelitian yang untuk pertama kalinya menawarkan wawasan yang luar biasa mengenai sifat elektrofitas dan fitur bioelektronik dari pigmen ini.

“Semikonduktor bisa dibilang merupakan material yang penting pada masa modern ini. Material ini mendorong kemajuan peralatan elektronik modern,” kata Profesor Meredith.

“Sebagian besar materi semikonduktor terbuat dari unsur atau senyawa anorganik menyerupai silikon atau gallium arsenide.”

Di sisi lain, semikonduktor organik merupakan jenis yang relatif gres dari keluarga semikonduktor dan terdiri dari molekul yang mengandung karbon, hidrogen dan elemen lainnya.
 Pigmen Alami Bahan Baku Peralatan Bioelektronik  Pintar Pelajaran Melanin, Pigmen Alami Bahan Baku Peralatan Bioelektronik
Melanin alami menyerupai yang terdapat pada tinta cumi-cumi sedang dipertimbangkan sebagai materi gres untuk peralatan bioelektronik. (Foto: Dr Paulus Schwenn)
“Hanya ada sedikit pola dari materi semikonduktor organik alami, dan melanin dianggap sebagai pola pertama dari materi semikonduktor organik. “Melanin terbukti sudah dipakai semenjak awal tahun 70-an,” kata Profesor Meredith.

Powell, seorang rekan Associate Professor yang juga menjadi rekan penulis pada penelitian ini menyampaikan bahwa, dalam semikonduktor menyerupai yang ditemukan di komputer dan ponsel, elektron membawa arus listrik. Namun, dalam sistem biologi, menyerupai pada otak dan otot, ion membawa arus listrik.

“Sekarang kami telah menemukan bahwa dalam melanin, elektron dan ion memainkan tugas penting yang sama,” katanya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences ini memperlihatkan cara gres untuk merubah sistem elektronik konvensional menjadi sistem biologis dengan memakai kombinasi biomaterial yang mengandung ion dan elektron menyerupai melanin.

“Melanin bisa ‘berbicara’ untuk kedua jenis sirkuit kontrol elektronik dan ionik, serta sanggup menawarkan kekerabatan diantara kedua sirkuit tersebut,” kata Profesor Meredith.

“Hanya ada sedikit material yang memenuhi persyaratan bioelektronik yang kompatibel, dan wawasan wacana fungsi biologis dari melanin dan sifat-sifatnya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini.”

Dalam beberapa tahun terakhir, industri elektronik telah didorong untuk menyebarkan materi dan komponen yang lebih murah serta lebih ramah lingkungan.

“Ada kesadaran bahwa dalam aplikasi elektronik yang begitu banyak, kita harus beralih dari materi semikonduktor anorganik yang relatif lebih mahal. Kita perlu materi elektronik yang lebih murah, lebih kondusif dan lebih ramah lingkungan, “kata Profesor Meredith.

“Konduktor dan semikonduktor organik telah dipandang secara luas mempunyai potensi yang besar dalam industri elektronik, dan juga pada bidang sensor dan peralatan medis. Biokompatibilitas akan menjadi persyaratan utama dari bahan-bahan tersebut.”

Saat ini tim peneliti sedang bekerja untuk membuat perangkat listrik berbasis ion yang memakai melanin, dengan tujuan selesai untuk menghubungkan mereka ke sistem biologis yang sebenarnya.

“Sebuah hal penting dari inovasi ini adalah, ke depannya, kita sanggup memakai peralatan bioelektronik ini untuk merangsang atau memperbaiki jalur pembawa sinyal pada jaringan menyerupai otot atau otak,” kata Profesor Meredith.

Peneliti lain yang terlibat dalam penelitian ini yaitu Profesor Ian Lembut, Profesor Graeme Hanson, Dr Bernie Mostert, semua berasal dari The University of Queensland, serta peneliti dari Inggris dan Polandia.

Referensi Jurnal :

Albertus B. Mostert, Benjamin J. Powell, Francis L. Pratt, Graeme R. Hanson, Tadeusz Sarna, Ian R. Gentle and Paul Meredith. Phys.org (27 Juni 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment