Obesitas, Masalah Kesehatan Dan Lingkungan - Saat ini lingkar pinggang yang semakin “membengkak” tidak lagi hanya menjadi duduk kasus bagi kesehatan. Laporan terbaru menyampaikan bahwa kita juga perlu mempertimbangkan pengaruh lemak terhadap lingkungan.
Orang yang lebih gemuk membutuhkan lebih banyak asupan masakan dan energi. PBB memproyeksikan bahwa pada tahun 2050 akan ada 9 milliar manusia. Orang berbadan lebih gemuk akan lebih banyak “menghabiskan” sumber daya atau energi.
Peneliti telah menghitung berat badan, atau yang dikenal biomassa dari populasi insan dewasa. Data tersebut dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Badan Pengembangan Internasional Amerika Serikat pada tahun 2005.
Perhitungan tersebut mencakup populasi orang dewasa, kadar lemak seseorang, yang juga dikenal sebagai indeks massa tubuh, dan tinggi badan. Para ilmuwan menemukan bahwa populasi insan arif balig cukup akal di dunia mempunyai berat 287 juta ton. Dan sekitar 15 juta ton-nya disumbangkan oleh orang yang mempunyai kelebihan berat tubuh (obesitas).
Sepertiganya populasi obesitas berasal dari Amerika Utara, meskipun bergotong-royong populasinya hanya mengisi 6% dari populasi dunia. Sementara itu, Asia yang menyumbang 61% populasi dunia ternyata hanya 13 % populasinya yang mengalami obesitas.
Hasil temuan ini dilaporkan oleh tim peneliti kepada BMC Public Health. Jika populasi obesitas pada Negara lain bisa melampaui Amerika Serikat, yaitu 36% populasi obesitas di dunia, maka jumlah energi di dunia yang diharapkan untuk mendukung populasi yang mengalami kelebihan berat tubuh tersebut akan meningkat sebanyak 481 %.
Referensi Jurnal:
Sarah C Walpole, David Prieto-Merino, Phil Edwards, John Cleland, Gretchen Stevens and Ian Roberts. 2012. The weight of nations: an estimation of adult human biomass. BMC Public Health. 12:439. doi: Science Mag (17 Juni 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment