Potensi Sel Lemak Krem Untuk Terapi / Pengobatan Obesitas - Para ilmuwan di Dana-Farber Cancer Institute telah mengisolasi jenis gres sel lemak yang sanggup menghasilkan energi pada insan dewasa. Temuan ini mempunyai potensi untuk terapi atau pengobatan obesitas (kegemukan).
Sel tersebut dinamai “beige fat atau lemak krem,” Sel-sel ini ditemukan di bawah kulit erat tulang selangka dan di sepanjang tulang belakang pada insan dewasa. Karena jenis lemak ini lebih menentukan aben kalori daripada menyimpannya (seperti yang dilakukan sel “lemak putih”), maka sel lemak krem kemungkinan juga berguna untuk terapi jenis gres bagi obesitas dan diabetes. Hal ini dikatakan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Bruce Spiegelman, PhD, dari Dana-Farber.
Penelitian ini dipublikasikan secara online di jurnal Cell (12/7/2012). Edisi cetaknya akan dipublikasikan pada 20 juli 2012.
Studi ini menemukan bahwa secara genetik, lemak krem berbeda dengan lemak coklat, yang juga sanggup aben kalori untuk menghasilkan panas. Lemak coklat ditemukan pada mamalia berukuran kecil dan bayi insan dan berfungsi melindungi terhadap ancaman suhu dingin. Sedangkan lemak putih berfungsi menyimpan kalori sehingga kelebihan lemak putih sanggup memicu obesitas.
Keberadaan ketiga jenis lemak (selain putih dan coklat) telah diusulkan di makalah yang dibentuk oleh laboratorium Spiegelman pada tahun 2008, tetapi tim peneliti dari Dana-Farber merupakan tim peneliti yang pertama kali mengisolasi dan untuk menentukan profil genetik lemak krem yang unik. Dalam laporan terbaru oleh tim Spiegelman, yang dipimpin oleh penulis pertama, Jun Wu, PhD, juga menemukan bahwa sel-sel krem secara khusus merupakan sasaran dari irisin, yaitu hormon yang memicu pembakaran lemak menjadi energi.
Pada tahun 2009, tiga kelompok peneliti melaporkan bahwa telah ditemukan simpanan atau timbunan lemak coklat pada insan dewasa, Tetapi penelitian terbaru telah mengidentifikasi bahwa secara genetik, timbunan tersebut merupakan lemak krem.
“Di masa depan, temuan ini akan sanggup menghasilkan terapi obesitas yang lebih baik dengan memakai sel lemak krem,” kata Spiegelman.
Meskipun dalam jumlah yang sedikit, lemak coklat dan krem bisa aben sejumlah besar kalori.
“Potensi terapi kedua jenis sel lemak (coklat dan krem) sangat jelas,” tulis para peneliti di jurnal Cell, “Terapi ini ibarat memanipulasi genetik pada tikus yang menciptakan lemak lebih coklat atau krem sehingga mempunyai kemampuan anti-obesitas dan anti-diabetes yang kuat.”
Saat ini, para peneliti telah mencari cara untuk mengeksploitasi lemak coklat sehingga bermanfaat bagi manusia.
Kedua jenis lemak tersebut mempunyai organel penghasil energi (atau biasa disebut mitokondria), dimana mempunyai kandungan zat besi sehingga mengakibatkan warnanya menjadi coklat dan krem. Perbedaan utamanya yakni bahwa sel-sel lemak coklat mengekspresikan UCP1 (protein yang dibutuhkan oleh mitokondria untuk aben kalori dan menghasilkan panas) pada level yang tinggi, sedangkan sel krem biasanya mengekspresikan UCP1 pada tingkat yang lebih rendah. Namun, sel lemak krem juga sanggup mengekspresikan UCP1 pada kondisi tertentu, contohnya pada ketika merespon hormon cuek atau hormon tertentu ibarat irisin, sehingga memungkinkan lemak krem untuk aben kalori dengan efektivitas yang menyamai lemak coklat.
Spiegelman telah mempublikasikan serangkaian penemuannya ihwal perbedaan jenis sel lemak. Dia menemukan bahwa sel lemak coklat terbentuk dari prekursor sel punca yang juga memproduksi sel otot. Sedangkan sel lemak krem terbentuk precursor sel lemaknya yang terdapat pada timbunan sel-sel lemak putih.
Awal tahun ini, beliau melaporkan inovasi irisin, yang dihasilkan oleh gerakan otot,dan yang sanggup mengkonversi lemak putih menjadi coklat lemak. Dalam laporan terbarunya di jurnal Cell, Spiegelman menyampaikan bahwa irisin secara khusus sanggup menstimulasi lemak putih untuk memproduksi lemak krem. Dana-Farber telah melisensikan kedua penemuannya tersebut ke Ember Therapeutics, yaitu sebuah perusahaan bioteknologi yang didirikan oleh Spiegelman, yang berencana untuk menyebarkan irisin sebagai terapi untuk obesitas dan diabetes.
Selain Spiegelman dan Wu, penulis jurnal tersebut mencakup peneliti dari, Maastricht University Medical Center di Belanda, Universitas Goteborg di Swedia, dan University of Turku di Finlandia.
Penelitian ini didukung oleh hibah dari National Institute of Health (DK31405 and DK90861) dan American Heart Association. Spiegelman merupakan pemegang saham dan konsultan untuk Ember Therapeutics.
Terima kasih atas kunjungan anda, agar artikel ini bermanfaat. Mohon berikan sumbangan kepada kami dengan cara like, follow dan share melalui facebook, twitter, atau google +.
Referensi Jurnal :
Jun Wu, Pontus Boström, Lauren M. Sparks, Li Ye, Jang Hyun Choi, An-Hoa Giang, Melin Khandekar, Kirsi A. Virtanen, Pirjo Nuutila, Gert Schaart et al. Beige Adipocytes Are a Distinct Type of Thermogenic Fat Cell in Mouse and Human. Cell, 12 July 2012 DOI: 10.1016/j.cell.2012.05.016.
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut bahan yang disediakan oleh Dana-Farber Cancer Institute via Science Daily (13 Juni 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment