Sunday, December 1, 2019

Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (Generatif) Dan Aseksual (Vegetatif)

Cara Reproduksi Fungi - Cara reproduksi Fungi sangat bervariasi. Meskipun demikian, reproduksi Fungi umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara seksual (perkembangbiakan generatif ) dan secara aseksual (perkembangbiakan vegetatif ). Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan yang diawali dengan peleburan gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan penyatuan 2 hifa yang berbeda, yang disebut konjugasi. Berdasarkan gametnya, proses ini sanggup dikelompokkan sebagai isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami, dan spermatisasi. Perhatikanlah Gambar dibawah ini. (Baca juga : Karakteristik Fungi)
Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (generatif) dan Aseksual (Vegetatif)
Gambar 1. Isogami
Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (generatif) dan Aseksual (Vegetatif)
Gambar 2. Anisogami
Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (generatif) dan Aseksual (Vegetatif)
Gambar 3. Oogami
Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (generatif) dan Aseksual (Vegetatif)
Gambar 4. Gametangiogami
Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (generatif) dan Aseksual (Vegetatif)
Gambar 5. somatogami
Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (generatif) dan Aseksual (Vegetatif)
Gambar 6. Spermatiasi
Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk dan ukuran nya, bila gamet-gamet tersebut tidak sama ukurannya disebut anisogami. Apabila peleburan 2 gamet tersebut yang berbeda yaitu bentuk dan ukurannya, maka disebut oogami. Pada oogami, ovum yang dihasilkan dalam oogoium dibuahi oleh spermatozoid yang dibuat dalam anteridium. Sedangkan yang disebut dengan gametangiogami adalah bila peleburan isi 2 gametangium yang berbeda jenisnya tersebut menghasilkan zigospora.

Pada somatogami, yang terjadi yaitu peleburan 2 sel hifa. Dua sel hifa yang tidak berdeferensiasi inti selnya berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yang selanjutnya akan dibuat askospora. Sedangkan spermatisasi yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang kemudian berkembang membentuk hifa gres (diploid) dan menghasilkan askospora.

Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi aseksual juga dapat terjadi melalui beberapa cara. Cara reproduksi yang paling sederhana adalah dengan pembentukan tunas (budding) yang biasa terjadi pada jamur uniseluler, contohnya ragi (Saccharomyces cerevisiae). Perhatikan Gambar 7. 
Perkembangbiakan Fungi secara generatif yaitu perkembangbiakan Pintar Pelajaran Cara Reproduksi Fungi : Seksual (generatif) dan Aseksual (Vegetatif)
Gambar 7. Proses pembentukan tunas pada ragi
Pada reproduksi dengan cara ini, jamur membentuk semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh menjadi sel ragi dengan ukuran tepat yang kesudahannya terlepas dari sel induknya menjadi individu baru. Selain dengan tunas, reproduksi aseksual juga sanggup terjadi dengan fragmentasi dan spora aseksual. Fragmentasi yaitu pemotongan bagian-bagian hifa dan setiap potongan tersebut sanggup tumbuh menjadi hifa baru. Reproduksi jamur secara fragmentasi diawali dengan terjadinya pemisahan hifa dari sebuah miselium. Selanjutnya hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru.

Pada kondisi tertentu, hifa akan terdegeneralisasi menjadi sporangia (penghasil spora aseksual). Cara reproduksi aseksual yang lain yaitu dengan spora yang disebut spora aseksual. Spora aseksual yaitu spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis. Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi melalui spora yang dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora tersebut merupakan sebuah sel reproduksi yang sanggup tumbuh eksklusif menjadi jamur. Hal ini seolah-olah dengan perkecambahan biji pada tumbuhan tingkat tinggi.

Anda kini sudah mengetahui Reproduksi Fungi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

No comments:

Post a Comment