Friday, August 9, 2019

Pintar Pelajaran Angin Puting-Beliung Matahari

badai matahari. Namun, banyak yang masih belum tahu apa sebetulnya angin ribut matahari itu. Apakah dampaknya akan berbahaya bagi kehidupan manusia? Padahal matahari dikenal sebagai sumber kehidupan bagi insan selain air.

Peneliti menyebutkan bahwa angin ribut matahari merupakan momen ketika matahari melepas energi magnetik ke atmosfer. Hal ini sanggup terjadi ketika matahari mempunyai lebih banyak bintik dari biasanya, dan plasma matahari meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin. Dampak dari angin ribut matahari di kehidupan insan terlihat terperinci di bidang komunikasi, lantaran jaringan telegraf dan lainnya akan seketika lumpuh dikala terjadi angin ribut matahari.


Mengenal Badai Matahari

Banyak yang beranggapan ketika angin ribut matahari terjadi, maka akan terjadi pula simpulan zaman bagi dunia ini. Pada kenyataannya, angin ribut matahari merupakan siklus yang terus berulang sekitar 9 hingga 11 tahun sekali. Gambaran mengenai angin ribut matahari juga masih sering terjadi salah kaprah, menyerupai menyebutkan bahwa ketika angin ribut matahari terjadi maka akan ada sebuah percikan api yang sangat besar sehingga sanggup menghanguskan bumi beserta isinya dan juga planet lainnya. Hal ini sangat tidak benar, lantaran angin ribut matahari merupakan dikala di mana terjadi sebuah kilatan cahaya putih di angkasa, yang sanggup terlihat di beberapa bab bagian bumi. Salah satu negara yang sanggup menikmati keindahan angin ribut matahari yaitu Norwegia, di mana kilatan cahaya yang terlihat berwana-warni itu dinamakan Aurora Borealis. Kejadian menyerupai ini justru dijadikan masyarakatnya sebagai salah satu objek wisata yang tidak menentu kapan terjadinya. Tidak ada hal yang mengerikan terbayang ketika melihat Aurora Borealis, padahal itu merupakan imbas dari ledakan yang terjadi di matahari. Gelombang elektromagnetik yang menembus atmosfer mengakibatkan sentuhan warna memperindah kilatan cahaya yang terjadi sehabis ledakan. Terakhir kali Aurora Borealis terjadi pada tahun 2012 dan merupakan ledakan yang terkuat sejak tahun 2005.

Bagaimana Bumi Menghadapi Badai Matahari?

Bagaimanapun juga, kita harus bersiap menghadapi sebuah fenomena alam ini. Anggapan bahwa planet Bumi akan menjadi hangus ketika angin ribut matahari terjadi dipatahkan dengan sejumlah teori dari penelitian yang telah dilakukan oleh para ahlinya. Pernahkah Anda mendengar wacana perisai yang melindungi Bumi dari serangan angin ribut matahari? Ya, Bumi mempunyai sebuah perisai alami yang berupa plasma dan telah terbentuk dari jutaan tahun lalu, melindungi Bumi dari ledakan angin ribut matahari. Perisai tersebut merupakan kumpulan medan magnet yang mengitari Bumi di luar angkasa, sehingga gelombang elektromagnetik dari ledakan angin ribut matahari dirasa tidak akan datang di permukaan bumi sedikit pun.

Lalu apa yang terjadi dengan hilangnya kemampuan satelit untuk melangsungkan komunikasi di planet Bumi? Hal ini yang masih dipertanyakan dan masih diteliti lebih lanjut oleh para ahli. Kenyataan yang sanggup terbayangkan yaitu hilangnya daya listrik di permukaan bumi hingga waktu yang entah kapan akan berakhir menciptakan masyarakat nantinya diprediksi akan melaksanakan kekacauan massal. Sebagai contoh, ketiadaan listrik pastinya akan melumpuhkan beberapa kemudahan publik menyerupai rumah sakit, bandara, dan beberapa daerah lainnya. Kegiatan yang biasanya menjadi rutinitas juga pastinya akan sedikit banyak terganggu dengan adanya kejadian serupa. Namun semua kekhawatiran ini tentunya akan sirna bila kita mau untuk ikut menjaga keutuhan perisai yang melindungi kita dari serangan angin ribut matahari, biar jangan hingga ada kebocoran pada perisai tersebut. Tetaplah menjaga alam sekitar kita demi kelangsungan hidup anak cucu kita kelak!

No comments:

Post a Comment