Thursday, August 8, 2019

Pintar Pelajaran Angklung

Perpustakaan Cyber (21/3/2015) - Setiap orang Indonesia pastilah tahu apa itu angklung. Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Sunda (Jawa Barat). Seperti kebanyakan musik tradisional lainnya, alat musik ini termasuk yang memakai nada pentatonis yakni laras salendro dan pelog. Tetapi ketika ini angklung juga sudah ada yang memakai nada diatonis. Angklung terbuat dari bambu yang disusun sedemikian rupa dan berderet rapi dan akan berbunyi kalau digoyangkan. Hampir menyerupai mirip organ yang diikat bersama-sama, tetapi untuk memainkannya tentu saja tidak dengan ditekan layaknya organ, cukup digoyangkan saja.

Berikut ini fakta angklung yang perlu Anda baca. Dengan membacanya mungkin Anda akan tertarik untuk berguru angklung. Sebenarnya hal ini merupakan hal baik alasannya ialah selain membantu melestarikan kebudayaan daerah, Anda juga sanggup merilekskan diri Anda dengan mendengarkan bunyi angklung yang indah.  


1. Terdaftar di UNESCO

Sejak November 2010 lalu, angklung sudah terdaftar di UNESCO. Angklung masuk dalam kategori Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Dalam list ini juga terdapat wayang dan keris Indonesia.

2. Sudah Ada Sejak Zaman Neolitikum

Diduga angklung merupakan perkembangan dari hasil kebudayaan pada jaman Neolitikum dulu. Hal ini berarti bahwa angklung sanggup disebut sebagai bab dari relik jaman dulu, yakni jaman pra-Hinduisme.

3. Digunakan untuk Memikat Dewi Sri

Fakta angklung yang satu ini memang banyak diketahui masyarakat. Diperkirakan angklung diciptakan sebagai bab dari ritual untuk memulai tanam padi. Hal ini sangat bekerjasama bersahabat dengan masyarakat Sunda itu sendiri, terutama masyarakat Baduy yang merupakan masyarakat agraris sehingga juga memiliki kepercayaan pada Dewi Sri atau Dewi Padi. Contohnya saja permainan angklung di kawasan Bogor yang sudah ada semenjak hampir 400 tahun lalu. Angklung sengaja dimainkan semoga Dewi Sri turun ke bumi. Hal ini dipercaya sanggup menciptakan padi menjadi tumbuh subur. 

Awalnya pada jaman dulu memang diciptakan lagu-lagu yang dipersembahkan kepada Dewi Sri. Lagu-lagu itu dinyanyikan dengan diiringi bunyi-bunyian batang bambu sederhana. Lama kelamaan, alat musik ini kemudian berubah menjadi angklung.

Saat ini masih ada kawasan di Jawa Barat yang mempersembahkan pertunjukkan angklung sebagai ritual padi. Pertunjukkan angklung ini berubah menjadi kesenian dan menjadi iring-iringan ritual lainnya contohnya ritual usung pangan dll. Anda sanggup mengakibatkan hal ini sebagai penelitian.

4. Sempat Dilarang oleh Belanda

Angklung dimainkan untuk menggugah semangat rakyat ketika bertempur. Hal ini teruatam pada jaman kerajaan Sunda jaman dulu. Tak heran pada jaman penjajahan Belanda, Belanda sendiri sempat melarang permainan angklung ini. Hal ini menciptakan angklung hanya dimainkan oleh belum dewasa dan popularitasnya pun menurun. 

5. Seniman Angklung Legendaris

Fakta angklung memang tidak ada habisnya. Salah satu seniman angklung yang cukup melegenda yakni Udjo Ngalagena. Beliau meninggal pada tahun 2001 kemudian di usia 72 tahun. Semasa hidupnya, ia sudah mempelajari banyak sekali lagu untuk angklung dan sering tampil di luar negeri. Beliau juga mendirikan tempat berguru angklung yang diberi nama sebagai Saung Angklung Udjo (SAU). Tempat ini kini tidak hanya merupakan tempat berguru angklung saja, melainkan juga merupakan tempat pertunjukkan serta sentra kerajinan tangan dari bamboo. Salah satu pertunjukkan yang sering dinanti-nanti baik dari wisatawan mancanegara atau masyarakat Indonesia sendiri yakni angklung orchestra. Tahun 2000 lalu, Saung Angklung Udjo pernah berkolaborasi dengan Sherina yang ketika itu masih menjadi artis cilik.

No comments:

Post a Comment