Thursday, August 8, 2019

Pintar Pelajaran Wayang Golek

Perpustakaan Cyber (22/3/2015) - Indonesia yakni negara dengan beraneka ragam budaya. Salah satunya yakni wayang. Ada banyak jenis wayang di Indonesia menurut daerahnya, contohnya saja wayang kulit, wayang suket, wayang beber, dan juga wayang golek. Saat ini, pentas-pentas wayang tidak hanya mengikuti pakem tertentu saja tapi ada juga yang divariasi untuk menarik para penonton. Karena itulah sanggup saja ada pentas wayang yang menggabungkan aneka macam jenis wayang dari aneka macam daerah. Hal ini akan sangat menarik untuk dijadikan sebagai penelitian variasi apa saja yang terdapat dalam sebuah pentas wayang, contohnya dari ceritanya atau sanggup juga dari musiknya dan dhagelan atau komedinya.

Salah satu wayang yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dan sering tampil di televisi pada beberapa tahun kemudian yakni wayang golek. Wayang ini merupakan jenis wayang yang berasal dari Pasundan, Jawa Barat. Berikut ini beberapa fakta wayang golek yang harus Anda ketahui sehingga sanggup dipakai sebagai materi penulisan jurnal.


1. Wayang Golek Ada 2 Jenis

Sebenarnya mungkin lebih sempurna disebut bahwa wayang golek memiliki 2 genre. Yakni wayang golek purwa yang biasa dipentaskan di tempat Pasundan, dan satunya lagi yaitu wayang golek cepakyang berkembang di Cirebon. Apakah perbedaannya? 

Wayang golek purwa yakni wayang yang masih dipentaskan memakai pakem wayang yakni Ramayana dan Mahabharata. Selain itu, wayang purwa juga dipentaskan dalam beberapa babak pertunjukkan. Sedangkan wayang golek cepak lebih bervariasi dalam pementasannya sehingga seringkali disebut sebagai sempalan wayang golek purwa. 

2. Muncul Sesudah Wayang Kulit

Menurut beberapa babad, wayang golek muncul dikarenakan wayang kulit. Dulu, pentas wayang kulit pada siang hari yakni hal yang tidak biasa. Hal ini dikarenakan dulu wayang kulit hanya boleh dipentaskan pada malam hari memakai blencong (lampu yang biasa dipakai ketika pentas wayang kulit). Blencong berfungsi untuk memantulkan bayangan alasannya dulu wayang dinikmati dari balik kelir (layar putih). Karena pertunjukan wayang juga ingin dipentaskan pada siang hari, maka dibuatlah wayang berwujud tiga dimensi, yakni golek (boneka). Dengan begini, pentas wayang pun sanggup dinikmati pada siang hari.

Diperkirakan bahwa wayang golek sudah ada sekitar 1500 tahun sebelum masehi, atau sekitar masa dinamisme dan animisme. Wayang bukanlah hasil budaya negara lain yang disesuaikan di Indonesia, meskipun ceritanya sendiri seringkali memakai epos dari India yaitu Ramayana dan Mahabharata. Hal inilah seringkali yang menjadi fakta wayang golek yang mengejutkan. 

3. Awalnya Merupakan Bagian dari Ritual

Memang dulu wayang golek merupakan serpihan dari ritual mengingat wayang hadir pada jaman animisme dan dinamisme. Wayang golek memang dipakai sebagai media untuk berinteraksi dengan arwah para leluhur. Untuk meminta derma leluhur, orang jaman dulu mengundang arwah leluhur dengan memakai media berbentuk boneka dari batang padi yang dinamakan unduk. Yang memanggil arwah leluhur biasa disebut sebagai dukun. Tak heran disebut sebagai “wayang” yakni “wa” yang berarti wadah dan “hyang” yang berarti dewa. 

Tetapi seiring dengan hadirnya agama Islam di Indonesia, wayang golek pun dipakai sebagai media berdakwah. Bentuk wayang golek yang orisinil pun diubah sedemikian rupa sehingga tidak terlalu ibarat insan alasannya hal itu yakni hal yang dihentikan dalam Islam. Yang memperkenalkan wayang golek gres ini yakni Sunan Kudus. 

Saat ini, wayang golek juga dipakai sebagai pertunjukan pada program contohnya pernikahan, khitanan, dll. Itulah beberapa fakta wayang golek yang harus Anda ketahui dan mungkin sanggup Anda kembangkan lagi sebagai materi penelitian.

No comments:

Post a Comment