Friday, August 9, 2019

Pintar Pelajaran Meteor

Meteor ialah salah satu dari tiga fase benda yang disebut meteoroid. Meteoroid ialah benda metal atau kerikil yang menjelajahi ruang angkasa. Ketika bergesekan dengan bumi, meteoroid disebut meteor, dan ketika mendarat disebut meteorit. Meteoroid ialah benda yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada asteroid dan diperkirakan terbentuk dari penggalan benda yang menabrak Mars atau bulan. Meteoroid juga diperkirakan sebagai fragmen dari komet atau asteroid.

Meteor ialah seleret cahaya yang sanggup dilihat dari mata telanjang akhir ukiran dan pemanasan meteoroid atau micrometeoroid dengan atmosfer bumi. Gesekan dan pemanasan tersebut akan mengakibatkan bahan yang bercahaya di sepanjang jalur jatuhnya meteoroid. Meteor umumnya terjadi di lapisan mesosfer di 76 km sampai 100 km di atas permukaan bumi. Karena hal itu meteor dinamakan dari kata Yunani meteoros yang artinya tergantung di udara.


Dalam sehari terjadi jutaan kali meteor dalam sehari. Meteor yang terjadi biasanya berukuran sebesar kerikil kerikil. Hujan meteor sanggup terjadi jikalau terdapat puing komet yang melintas akrab dengan bumi. Biasanya meteor mulai sanggup dilihat ketika mencapai ketinggian 120 km sampai 75 km di atas permukaan bumi, dan meteor mulai habis terbakar pada 95 km sampai 50 km di atas permukaan bumi. Penampakan meteor terjadi dalam waktu satu detik saja.

Cahaya

Meteor bercahaya lantaran gas yang mengekor di belakangnya dan sisa-sisa pencairan dan pembakaran material yang jatuh. Meteor yang jatuh sanggup meninggalkan banyak warna dari cahaya yang terbentuk. Cahaya tersebut sanggup berbeda-beda tergantung zat apa yang dikandung tubuh meteor dan kecepatan bergerak meteor. Cahaya yang terjadi berasal dari terpengaruhnya zat logam dalam meteoroid dengan plasma udara super panas. Kandungan di bawah ini akan mengakibatkan seleret warna tertentu ketika meteor melewati mesosfer, sodium akan menghasilkan warna kuning kemerahan, besi akan menghasilkan warna kuning, biru dan hijau dihasilkan oleh magnesium, ungu disebabkan lantaran kalsium, dan merah disebabkan lantaran atmosfer tipis meteor yang mengandung nitrogen dan oksigen.

Fireball

Fireball ialah meteor yang menghasilkan cahaya yang sangat terang. Magnitude atau ukuran terang benda langit fireball ialah -4 dengan semakin kecil magnitude semakin terang cahaya benda langit. Meteor akan dikategorikan sebagai fireball jikalau mempunyai magnitude di atas -3 jikalau dilihat dari zenith (titik langit tertinggi). Penampakan meteor yang muncul di atas cakrawala sanggup lebih redup lantaran jarak, polusi cahaya, dan pembiasan cahaya akhir atmosfer. Fireball yang mempunyai magnitude lebih terang dibanding -14 akan disebut bolide. Bolide ialah nama yang dipakai untuk mengidentifikasi meteor yang meledak ketika melalui mesosfer dan tetap melaju dengan terang sampai nanti jatuh ke bumi. Jika bolide mempunyai magnitude yang lebih terang daripada -17, maka bolide akan disebut superbolide.

Fase Meteor

Meteor melalui tiga fase sebelum hasilnya redup dan jatuh ke bumi. Yang pertama ialah ionisasi molekul atmosfer, kemudian diikuti dengan bubuk yang terbuang dari meteoroid, dan bunyi meteor.

Kita sanggup melihat cahaya yang lewat sejenak lantaran ada jalur ionisasi yang sebetulnya merupakan atmosfer kita yang mencuri ion dari molekul meteor yang lewat. Lalu sesudah itu meteor akan terus terbakar dan menghasilkan puing berupa bubuk meteor. Debu meteor sanggup mensugesti iklim dan mengakibatkan reaksi kimia tertentu di langit, bubuk meteor juga melepaskan radiasi elektromagnetik. Seleret meteor juga biasanya diikuti dengan bunyi semacam desis atau keretak api yang membakar, adakala bolide dan superbolide mengeluarkan bunyi ledakan yang terdengar jelas. Suara meteor muncul beberapa ketika sesudah seleret cahaya menghilang.

No comments:

Post a Comment