Thursday, August 1, 2019

Pintar Pelajaran Kumbang Dan Siput Merubah Cara Pembiasaan Chilean Wineberry

Kumbang Dan Siput Merubah Cara Adaptasi Chilean Wineberry - Tumbuhan di hutan hujan tampaknya hidup dengan damai dan nyaman, tetapi sebetulnya mereka berada pada masa berjuang secara terus-menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satunya yaitu usaha untuk mendapat cahaya matahari. Beberapa spesies sebetulnya mempunyai kemampuan bertahan hidup di lingkungan yang minim cahaya matahari. Namun, dikala mereka harus tumbuh di sekitar pohon hutan kanopi, kesulitan untuk mendapat cahaya matahari semakin tinggi. Hal ini alasannya yaitu pohon-pohonnya mempunyai daun yang sangat rimbun sehingga semakin menambah kesulitan bagi tumbuhan lain disekitarnya untuk mendapat cahaya matahari.

Salah satu tumbuhan yang kesulitan mendapat cahaya matahari tersebut yaitu Chilean wineberry. Tumbuhan ini harus menyesuaikan diri pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu memodifikasi daun. Mereka menciptakan daunnya lebih tipis dan lebar untuk memaksimalkan penangkapan cahaya matahari. Namun, upaya ini juga menjadikan duduk kasus baru. Herbivora menyerupai siput dan kumbang ternyata sangat menyukai bentuk daun menyerupai itu untuk dijadikan makanan.

Para peneliti memprediksi bahwa keberadaan herbivora akan mengubah cara pembiasaan tumbuhan tersebut di hutan hujan yang minim cahaya matahari.
 Kumbang Dan Siput Merubah Cara Adaptasi Chilean Wineberry  Pintar Pelajaran Kumbang Dan Siput Merubah Cara Adaptasi Chilean Wineberry
Tumbuhan Chilean wineberry (Aristotelia chilensis) (Foto: Cristian Salgado-Luarte).
Sebelumnya, fenomena ini belum pernah diteliti oleh para ilmuwan. Oleh alasannya yaitu itu, dua orang peneliti dari Chili berusaha untuk melaksanakan penelitian mengenai hal tersebut di hutan hujan beriklim sedang yaitu di hutan Valvidian yang terletak di bab Selatan Amerika Selatan.

Mereka mempelajari spesies Chilean wineberry (Aristotelia chilensis). Parameter yang diamati yaitu teladan seleksi alam pada sifat tumbuhan baik di bawah cahaya matahari maupun lingkungan teduh, dan dengan atau tanpa herbivora (pengecualian melalui penggunaan insektisida).

Mereka mendapat temuan bahwa pada kondisi cahaya matahari yang berlimpah maupun teduh tapi tanpa adanya herbivora, jumlah dan ukuran daun yang tumbuh mempunyai ukuran yang sama. Namun, pada kondisi cahaya matahari berlimpah, tumbuhan tersebut mempunyai daya tahan yang lebih baik alasannya yaitu laju pertumbuhan dan fotosintesisnya lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa mereka tidak mengubah teladan seleksi alamnya.

Namun, pada kondisi teduh dan banyak herbivora, anakannya mempunyai daun yang berukuran lebih kecil. Hal ini berarti bahwa terjadi perubahan teladan seleksi alamnya.

Dengan demikian, herbivora sanggup mengubah lintasan evolusi dari sifat fungsional tumbuhan tersebut alasannya yaitu menghambat mereka untuk sanggup menangkap cahaya matahari secara optimal di kawasan teduh. Secara khusus sanggup dikatakan bahwa herbivora sanggup mengurangi kekuatan seleksi alamnya yang ditandai adanya pengurangan luas permukaan daun di kawasan teduh.

Sebenarnya, Chilean wineberry merupakan tumbuhan yang sangat bergantung pada ketersediaan matahari  Namun,mereka mungkin mempunyai batas minimal toleransi fisilogis terhadap terhadap minimnya cahaya matahari.

Ada dua hal yang didapatkan dari penelitian ini; pertama, penelitian mengenai evolusi toleransi terhadap cahaya matahari di kawasan teduh pada ekosistem hutan harus melibatkan tugas penting herbivora. Kedua,  Chilean wineberry mungkin menyampaikan hal ini kepada keturunannya, “tumbuhkan daunmu dengan lebar secukupnya saja sehingga sanggup menangkap cahaya matahari, namun tidak cukup lebar untuk dijadikan masakan herbivora. Mereka lebih menyukai daun yang lebih lebar sebagai santapannya”.

Referensi Jurnal:

Cristian Salgado-Luarte and Ernesto Gianoli. 2012. Herbivores Modify Selection on Plant Functional Traits in a Temperate Rainforest Understory. The University of Chicago Press.

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh American Society of Naturalists dan Sciencemag (20 Juni 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment