Thursday, August 1, 2019

Pintar Pelajaran Vaksin Kanker Ginjal Berhasil Diuji Secara Klinis

Vaksin Kanker Ginjal Berhasil Diuji Secara Klinis - Para peneliti di Universitas Tübingen telah menerbitkan hasil dua studi klinis dengan memakai vaksin kanker ginjal IMA901 dalam edisi terbaru jurnal Nature Medicine. IMA901 dipakai untuk mengobati pasien dengan kanker ginjal, vaksin ini terdiri dari sintetis peptida yang berasosisasi dengan tumor / tumor-associated peptides (TUMAPs), yang mengaktifkan sel-T terhadap sel tumor. Tidak menyerupai kemoterapi, proses ini menargetkan respon imun badan dan memobilisasi mereka untuk menyerang kanker. Penelitian memperlihatkan bahwa imunisasi aktif melawan kanker bisa berhasil dan memperpanjang hidup pasien lebih usang daripada teknik kemoterapi terbaru  dengan jauh lebih sedikit dampak samping.

Prof Dr Hans-Georg Rammensee, kepala Imunologi di Universitas Tübingen, mengatakan: “Karya ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan terapi kanker imunitas. Prinsip yang dipakai dalam penelitian ini (imunisasi aktif terhadap antigen kanker yang sebelumnya telah diidentifikasi dalam sel kanker) sanggup dipakai untuk melawan hampir semua jenis kanker. Peneliti dari Universitas Tübingen juga telah menerbitkan studi klinis yang berhasil mengenai kanker usus dan kanker prostat. Para peneliti dari Tubingen ketika ini sedang melaksanakan studi wacana pengobatan untuk glioblastoma (tumor otak ganas) dan studi lebih lanjut untuk mengobati kanker hati dan karsinoma ovarium.”
Vaksin Kanker Ginjal Berhasil Diuji Secara Klinis Pintar Pelajaran Vaksin Kanker Ginjal Berhasil Diuji Secara Klinis
IMA901 dipakai untuk mengobati pasien dengan kanker ginjal, vaksin ini terdiri dari sintetis peptida yang berasosisasi dengan tumor / tumor-associated peptides (TUMAPs), yang mengaktifkan sel-T terhadap sel tumor. (Credit: Fotolia)
Prof. Dr. Arnulf Stenzl, kepala Urologi di Rumah Sakit Universitas Tubingen, yang mengawasi studi klinis penelitian ini, menjelaskan: “Semua obat yang dipakai sebelumnya telah membawa peningkatan yang terang dalam mengurangi pertumbuhan tumor pada kanker  ginjal, tetapi obat tersebut tidak mengarah padameningkatnya jangka hidup dari pasien dan tentu saja tidak menyembuhkan pasien. Kaprikornus dari sudut pandang klinis, imunisasi aktif yang dikombinasikan dengan takaran rendah dari satu kali kemoterapi merupakan langkah yang signifikan dalam pengobatan karsinoma sel ginjal  dan kemungkinan sanggup dipakai untuk mengobati tumor ganas lainnya.”

Salah satu aspek khusus dari studi kanker ginjal ini yaitu analisis lengkap yang unik dari respon imun terhadap antigen kanker (dilakukan dengan derma biomarker.) Secara khusus, karakteristik sel-sel darah putih yang terlibat sangat rinci dan detail selama dilakukan imunisasi. Proses yang kompleks dibutuhkan untuk sanggup membekukan sel-sel ini dan dibawa ke Tübingen dari sentra studi di seluruh Eropa, hal tersebut memastikan semoga sel-sel tersebut dalam keadaan baik untuk dianalisis.

Studi ini memperlihatkan dokumentasi reaksi sel-T dalam ginjal yang terjangkit  terhadap dua atau lebih peptida yang berasosiasi dengan tumor, reaksi kekebalan badan (sistem imun) dan kemajuan klinis sangat terang terkait. Hal ini menegaskan hipotesis bahwa pengobatan kanker sanggup dikembangkan lebih lanjut dengan mengaktifkan sistem kekebalan badan terhadap banyak sekali struktur sasaran pada permukaan tumor. Artikel tersebut juga menjelaskan tujuan peneliti untuk mengidentifikasi biomarker sehingga sanggup membantu memperlihatkan prediksi yang lebih akurat wacana seberapa panjang usia bertahan hidup pasien kanker sesudah dirawat dengan IMA901. Sebuah analisis dari 300 biomarker potensial muncul beberapa dari psien yang ketika ini sedang diuji dalam studi fase-3 sebab kemampuan pasien tersebut yang memperlihatkan respon imun dan perpanjangan usia etelah pengobatan dengan IMA901.

Terima kasih atas kunjungan anda, semoga artikel ini bermanfaat. Mohon berikan dukungan kepada kami dengan cara like, follow dan share melalui facebook, twitter, atau google +.

Referensi Jurnal :

Steffen Walter, Toni Weinschenk, Arnulf Stenzl, Romuald Zdrojowy, Anna Pluzanska, Cezary Szczylik, Michael Staehler, Wolfram Brugger, Pierre-Yves Dietrich, Regina Mendrzyk, Norbert Hilf, Oliver Schoor, Jens Fritsche, Andrea Mahr, Dominik Maurer, Verona Vass, Claudia Trautwein, Peter Lewandrowski, Christian Flohr, Heike Pohla, Janusz J Stanczak, Vincenzo Bronte, Susanna Mandruzzato, Tilo Biedermann, Graham Pawelec, Evelyna Derhovanessian, Hisakazu Yamagishi, Tsuneharu Miki, Fumiya Hongo, Natsuki Takaha, Kosei Hirakawa, Hiroaki Tanaka, Stefan Stevanovic, Jürgen Frisch, Andrea Mayer-Mokler, Alexandra Kirner, Hans-Georg Rammensee, Carsten Reinhardt, Harpreet Singh-Jasuja. Multipeptide immune response to cancer vaccine IMA901 after single-dose cyclophosphamide associates with longer patient survival. Nature Medicine, 2012; DOI: 10.1038/nm.2883

Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut bahan yang disediakan oleh Universitaet Tübingen via Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment