Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati - Tingginya keanekargaman hayati yang dimiliki Indonesia memang dinilai sangat menguntungkan sebab banyak di antara jenis hayati yang ada mempunyai manfaat sebagai materi obat, materi bangunan, bahan dasar industri, maupun bahan-bahan lain yang sangat diperlukan baik oleh Indonesia sendiri maupun oleh negara lain. Jenis-jenis lain yang secara pribadi tidak atau kurang bermanfaat bagi kehidupan manusia pun ternyata sangat penting untuk mendukung kehidupan jenis hayati yang dibutuhkan oleh manusia. (Baca juga : Keanekaragaman Hayati)
Keanekaragaman hayati yang tinggi juga menimbulkan banyak di antara jenis hayati Indonesia mempunyai populasi yang kecil atau kawasan sebarannya sangat terbatas (endemis) sehingga menjadi rawan punah. Selain itu terdapat pula jenis pemangsa puncak, jenis megaherbivora, jenis-jenis yang berbiak dalam kelompok, dan jenis-jenis yang melaksanakan migrasi. Berbagai acara insan juga menimbulkan beberapa kelompok hayati menjadi rawan mengalami kepunahan. Kegiatan tersebut berupa pemanfaatan secara besar-besaran hingga melampaui daya reproduksinya. Kegiatan lain yakni penebangan kayu yang menyebabkan terjadinya fragmentasi hutan. Sehingga jenis-jenis hayati yang hanya sanggup hidup di tengah rimba tidak sanggup bertahan hidup karena kehilangan habitat. Contohnya yakni orang utan (Pongo pygmeaus).
Orang utan merupakan primata arboreal, yaitu jenis simpanse besar yang habitatnya yakni pepohonan dengan kanopi yang lebat. Akibat fragmentasi habitat, orang utan terpaksa tidak lagi hidup di kanopi hutan, tetapi tergusur dari habitat aslinya dan hidup di permukaan tanah yang sangat kurang akan materi makanan. Kakinya yang tidak dirancang untuk berjalan pun terpaksa digunakannya untuk menapak di lantai hutan.
Upaya insan dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati seringkali mengakibatkan bahaya sebab insan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya, terkadang melaksanakan hal-hal yang tidak terkendali. Tindakan eksploitasi alam dengan tidak memikirkan akibat negatifnya menjadi bahaya bagi banyak sekali jenis hayati yang ada.
Di bidang pertanian, insan seringklali memakai insektisida dan pestisida secara berlebihan. Penggunaan insektisida memang dapat meningkatkan produksi pertanian, asalkan dalam takaran dapat. Tetapi, jika dosisnya berlebihan akan menimbulkan rusaknya keanekaragaman hayati sebab ikut meracuni organisme nontarget.
Selain pertanian, penebangan liar juga menimbulkan ekosistem hutan terganggu. Akibatnya berpotensi menimbulkan berbagai bencana, menyerupai banjir dan tanag longsor. Begitu pula dengan perjuangan mengubah fungsi hutan untuk industrialisasi. Selain itu, sistem ladang berpindah yang dilakukan oleh penduduk lokal juga sanggup merusak tanaman, hewan, dan struktur tanah.
Perburuan liar juga merupakan bahaya serius bagi keanekaragaman hayati. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa hutan merupakan habitat yang nyaman bagi beberapa binatang dan tumbuhan tertentu. Tetapi kalau insan melaksanakan perburuan liar, maka berbagai jenis binatang akan mati. Apabila acara berburu tersebut berlangsung terus menerus maka hewan-hewan yag diburu tersebut akan semakin berkurang populasinya sehinga terancam punah. Sayangnya kegitan berburu ini justru seringkali dilakukan hanya sebagai hobi atau sarana olah raga, daripada untuk memenuhi kebutuhan akan pangan. Tidak heran bila kita sering melihat orang-orang yang mempunyai tingkat penghasilan yang tinggi mempunyai hobi yang membunuh ini. Mereka de ngan bangga memamerkan hasil buruannya tanpa merasa bersalah telah membunuh banyak sekali binatang yang tidak berdosa.
Di ekosistem perairan, penangkapan ikan dengan alat-alat modern juga merupakan bahaya bagi keanaekaragaman hayati. Para nelayan yang tidak sabar memakai kail atau jaring menentukan menangkap ikan dengan menyetrum atau memakai materi kimia dan bahan peledak. Memang ikan yang tertangkap lebih banyak, tetapi cara ini mengganggu ekosistem sebab ikan-ikan yang masih kecil juga akan ikut mati.
Anda kini sudah mengetahui Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Anda kini sudah mengetahui Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
No comments:
Post a Comment