Contoh Makromolekul : Polimer, Karbohidrat, Lemak, Protein, Plastik, Minyak - Pada penggalan ini, Anda akan diajak untuk sanggup memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, serta makromolekul dengan cara mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein), serta mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tentu tidak ajaib lagi dengan materi makanan, ibarat beras, jagung, daging, tempe, dan tahu. Anda juga niscaya mengenal banyak sekali jenis plastik. Berbagai perabotan rumah tangga, ibarat ember, gayung, dan gelas yang terbuat dari plastik. Bahan-bahan tersebut terbuat dari senyawa makromolekul atau polimer. Sesuai dengan nama senyawa tersebut, makromolekul berarti molekul besar dengan berat molekul yang besar. Tubuh insan juga terdiri atas makromolekul-makromolekul yang Anda kenal dengan karbohidrat, protein, dan lemak. Sekarang, Anda pikirkan, apakah persamaan dan perbedaan antara materi masakan dan plastik? Apakah makromolekul dan polimer itu? Bagaimana sifat-sifat makromolekul? Senyawa apa sajakah yang termasuk makromolekul? Jika Anda ingin mengetahui jawabannya, pelajarilah penggalan ini.
A. Polimer
Apakah polimer itu? Istilah polimer diambil dari bahasa Yunani (poly = banyak; meros = unit). Dengan kata lain, senyawa polimer sanggup diartikan sebagai senyawa besar yang terbentuk dari penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer (mono = satu). Jumlah monomer yang bergabung sanggup mencapai puluhan ribu sehingga massa molekul relatifnya sanggup mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan. Itulah sebabnya mengapa polimer disebut juga makromolekul. Dapatkah Anda menyebutkan contoh-contoh senyawa yang merupakan polimer? Bagaimana cara mengelompokkan senyawa-senyawa polimer tersebut? Mari, menyelidikinya dengan melaksanakan acara berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 1 ;
Kimia Polimer
Tujuan :
Mengelompokkan polimer alam dan polimer buatan
Alat dan Bahan :
Contoh-contoh polimer
Langkah Kerja :
1. Gambar berikut merupakan contoh-contoh senyawa polimer. Amati dengan teliti.
2. Carilah gosip mengenai nama kimia polimer-polimer tersebut, kemudian kelompokkan menurut asalnya (alami atau buatan).
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Bagaimanakah cara mengelompokkan polimer?
- Apakah perbedaan antara polimer alami dan polimer buatan?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda.
Bandingkanlah hasil penyelidikan Anda dengan klarifikasi berikut.
Polimer sanggup dikelompokkan menurut asalnya, yaitu polimer alami dan polimer buatan. Tuhan telah membuat polimer alami yang sanggup eksklusif Anda temukan di alam, ibarat beras, jagung, dan kapas. Bahan-bahan tersebut merupakan polimer alami yang mengandung karbohidrat, daging mengandung protein dan lemak, sedangkan sutra mengandung protein.
Gambar 1. Beberapa teladan polimer alami: (a) tempe mengandung protein; (b) jagung mengandung karbohidrat; (c) daging mengandung protein dan lemak; dan (d) beras mengandung karbohidrat.. |
Adapun polimer buatan dibentuk di laboratorium kimia dengan cara mencampurkan beberapa zat kimia dengan perlakuan khusus. Adapun contoh-contoh polimer buatan sanggup Anda amati pada gambar berikut.
Gambar 2. Beberapa teladan polimer buatan: (a) botol-botol plastik PE dan PET; (b) bijih materi plastik (PS); (c) teflon pada alat penggorengan (PTFE); dan (d) pipa akses air (PVC). |
Ada beberapa jenis polimer buatan, di antaranya polietena (PE), polietilentereftalat (PET), polivinilklorida (PVC), polipropilena (PP), polistirena (PS), poliamida (nilon), teflon (PTFE), dan karet sintetik.
B. Pembuatan Polimer
Reaksi pembentukan polimer disebut reaksi polimerisasi. Berdasarkan jenis monomernya, ada dua cara pembentukan polimer, yaitu cara adisi dan kondensasi. Apakah perbedaan antara kedua cara ini? Pelajarilah uraian berikut.
1. Reaksi Polimerisasi Adisi
Pada reaksi polimerisasi ini, monomernya merupakan senyawa alkena, yaitu hidrokarbon takjenuh yang berikatan rangkap dua. Reaksi polimerisasi adisi dari alkena membentuk polialkena. Secara umum, reaksi polimerisasi adisi sanggup dirumuskan sebagai berikut.
Polimer-polimer yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi adisi antara lain polietena (PE), polivinil klorida (PVC), karet alam, teflon, dan polipropena. Bagaimanakah persamaan reaksinya? Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.Reaksi Polimerasi Adisi Beberapa Senyawa
Monomer | Polimer | Persamaan Reaksi |
Etena | Polietena | |
Vinil klorida | Polivinil klorida | |
Tetrafluoroetilena | Politetrafluoroetilena (teflon) | |
Isoprena | Poliisoprena (karet alam) | |
Propena | Polipropena |
2. Reaksi Polimerisasi Kondensasi
Ciri khas reaksi polimerisasi kondensasi yakni monomernya mengandung gugus fungsi dan dihasilkannya produk samping, seperti H2O HCl, NH3 dan CH3COOH Produk samping ini merupakan gabungan dari gugus fungsi setiap monomer. Secara umum, reaksi polimerisasi kondensasi dituliskan sebagai berikut.
gugus fungsi–M–gugus fungsi →[gabungan gugus fungsi–M–M ... M–M–gabungan gugus fungsi]
+ +
gugus fungsi–M–gugus fungsi produk samping
M = monomer M...M = polimer
Senyawa yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi, di antaranya protein, nilon, dan plastik polietilentereftalat (PET). Perhatikanlah tabel berikut untuk mengetahui reaksi polimerisasi senyawa-senyawa tersebut.
Tabel 2 Reaksi Polimerasi Kondensasi Beberapa Senyawa
Senyawa | Monomer 1 | Monomer 2 | Polimer yang Terbentuk | Hasil Samping |
Protein | H2O | |||
Nilon | H2N – (CH2)6 – NH2 | H2O | ||
PET | H2O |
C. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan teladan polimer alami. Karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan dan terdiri atas unsur C, H, dan O dengan rumus molekul Cn(H2O)n Istilah karbohidrat diambil dari kata karbon dan hidrat (air). Selain itu, karbohidrat juga dikenal dengan nama sakarida (Saccharum =gula). Senyawa karbohidrat gampang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari, contohnya di dalam gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas. Apakah yang membedakan bahan-bahan tersebut? Berdasarkan jumlah sakarida yang dikandungnya, karbohidrat sanggup digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Gula pasir dan buah-buahan mengandung monosakarida, gula tebu dan air susu mengandung disakarida, sedangkan beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas mengandung polisakarida.
Contoh Soal 1 :
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi manusia. Dalam tubuh, karbohidrat diubah menjadi ....
A. disakarida
B. glukosa
C. protein
D. galaktosa
E. fruktosa
Kunci Jawaban :
Jika karbohidrat yang dimaksud yakni polisakarida ibarat amilum atau glikogen, maka hasil perubahannya (hasil hidrolisisnya) yakni glukosa. Jadi, dalam tubuh, karbohidrat diubah menjadi (B) glukosa.
1. Monosakarida
Monosakarida yakni karbohidrat yang paling sederhana lantaran hanya terdiri atas satu unit sakarida. Suatu monosakarida mengandung gugus karbonil dan hidroksil. Bagaimanakah cara menggolongkan monosakarida? Mari, menyelidikinya dengan melaksanakan acara berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 2 :
Penggolongan Monosakarida
Tujuan :
Menyelidiki penggolongan monosakarida
Alat dan Bahan :
Struktur senyawa monosakarida
Langkah Kerja :
2. Amati posisi gugus karbonil setiap senyawa.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Bagaimanakah posisi gugus karbonil pada setiap senyawa?
- Disebut apakah monosakarida yang gugus karbonilnya berada di ujung?
- Disebut apakah monosakarida yang gugus karbonilnya tidak berada di ujung?
- Bagaimanakah rumus struktur dari monosakarida?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda.
Bandingkanlah hasil penyelidikan Anda dengan klarifikasi berikut. Suatu monosakarida mempunyai dua gugus fungsi, yaitu gugus karbonil (C=O) dan gugus hidroksil (–OH). Monosakarida sanggup dikelompokkan menurut letak gugus karbonilnya. Jika letak gugus karbonil di ujung, berarti monosakaridanya digolongkan ke dalam golongan aldosa. Disebut aldosa lantaran gugus karbonil yang berada di ujung membentuk gugus aldehid. Jika gugus karbonil terletak di antara alkil, berarti gugus fungsional digolongkan sebagai golongan ketosa. Disebut ketosa lantaran gugus karbonilnya membentuk gugus keton. Jenis monosakarida yang tergolong aldosa yakni glukosa dan galaktosa, sedangkan yang tergolong ketosa yakni fruktosa. Pada glukosa, posisi –OH yang sama yakni pada C ke-4 dan ke-5, sedangkan pada galaktosa posisi –OH yang sama yakni pada C ke-3 dan ke-4.
Bagaimanakah dengan fruktosa? Fruktosa mempunyai gugus karbonil yang terletak di antara alkil, posisi –OH yang sama yakni pada C ke-4 dan ke-5. Perhatikanlah gambar berikut.
Monosakarida banyak ditemukan di alam. Tahukah Anda, bahan-bahan apa saja yang mengandung monosakarida? Glukosa banyak terdapat di dalam buah-buahan yang sudah masak atau matang, terutama buah anggur. Darah insan juga mengandung glukosa sehingga glukosa biasa disebut gula darah. Fruktosa sering ditemukan dalam bentuk adonan dengan glukosa. Fruktosa banyak terkandung di dalam buah-buahan dan madu.
Contoh Soal 2 :
Suatu senyawa sanggup memberi endapan Cu2O dengan pereaksi Fehling, tetapi tidak sanggup mengubah warna iodium menjadi biru dan zat tersebut bila dihidrolisis sanggup menghasilkan dua macam monosakarida yang berlainan. Zat tersebut yakni ....
A. maltosa
B. laktosa
C. fruktosa
D. glukosa
E. amilum
Kunci Jawaban :
Pereaksi Fehling (Cu2+ dan OH– biasa dipakai untuk mengetahui adanya gugus aldehid (–CHO) dalam senyawa karbon. Jika senyawa karbon yang mengandung gugus aldehid ditetesi pereaksi Fehling maka akan membentuk endapan merah bata Cu2O sebab Cu2+ akan direduksi oleh –CHO, secara sederhana reaksinya sanggup ditulis:
Cu2+ + –CHO→ Cu2O + –COOH
Reaksi hidrolisisnya yakni :
maltosa + H2O→ glukosa + glukosa (1 macam monosakarida)
laktosa + H2O→ galaktosa + glukosa (2 macam monosakarida)
Jadi, zat tersebut yakni (B) laktosa.
Contoh Soal 3 :
Dalam urine penderita penyakit diabetes sanggup diidentifikasikan adanya senyawa ....
A. sukrosa
B. fruktosa
C. galaktosa
D. glukosa
E. maltosa
Kunci Jawaban :
Penyakit diabetes (kencing manis) disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah. Jadi, dalam urine penderita penyakit diabetes sanggup diidentifikasikan adanya senyawa (D) glukosa.
2. Disakarida dan Polisakarida
Anda telah mengetahui bahwa karbohidrat sanggup dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Disakarida tersusun atas dua monosakarida, sedangkan polisakarida tersusun atas lebih dari dua monosakarida. Agar lebih jelas, perhatikanlah tabel berikut.
Tabel 3. Disakarida dan Monosakarida
Nama Disakarida | Kandungan Monosakarida |
Sukrosa | Glukosa dan fruktosa |
Maltosa | Glukosa dan glukosa |
Laktosa | Glukosa dan galaktosa |
Dua monosakarida sanggup membentuk disakarida melalui ikatan glikosida. Ikatan ini menghubungkan antarmonosakarida. Perhatikanlah gambar berikut.
Suatu disakarida sanggup terurai menjadi monosakarida (penyusunnya) melalui reaksi hidrolisis. Perhatikan persamaan reaksi berikut.
sukrosa + air → fruktosa + glukosa
maltosa + air → glukosa + glukosa
laktosa + air → galaktosa + glukosa
Berbeda dengan disakarida, jumlah monosakarida yang dikandung polisakarida lebih banyak. Di antara monosakarida tersebut dihubungkan oleh ikatan glikosida. Contoh polisakarida antara lain amilum (pati), glikogen, dan selulosa.
Pati mengandung dua jenis polimer glukosa, amilosa dan amilopektin. Amilosa terdiri atas rantai unit-unit D-glukosa yang panjang dan tidak bercabang, digabungkan oleh ikatanα (1→4). Rantai ini bermacam-macam dalam berat molekulnya, dari beberapa ribu hingga dengan 500.000. Amilopektin juga mempunyai berat molekul yang tinggi, tetapi strukturnya bercabang tinggi. Ikatan glikosida yang menggabungkan residu glukosa yang berdekatan di dalam rantai amilopektin yakni α (1→4), tetapi titik percabangan amilopektin merupakan ikatan α (1→6).
D. Protein
Istilah protein diambil dari bahasa Yunani, proteios (pertama atau utama). Protein tersusun atas beberapa asam amino. Asam amino sendiri yakni senyawa turunan asam karboksilat yang mengandung gugus amina (–NH2).
1. Pengertian dan Struktur Protein
Asam amino merupakan turunan karboksilat, mengandung gugus karboksil (–COOH) dan gugus amina. Berikut ini struktur umum asam amino.
Antarasam amino sanggup bergabung membentuk protein. Ikatan yang menghubungkan antarasam amino disebut ikatan peptida. Perhatikanlah pembentukan protein dari asam amino berikut.
Tahukah Anda contoh-contoh asam amino beserta strukturnya? Perhatikanlah gambar berikut.
Protein apakah yang sanggup dihasilkan dari asam-asam amino tersebut? Jumlah asam amino yang terkandung dalam protein sanggup dua, tiga, atau lebih dari tiga. Protein yang tersusun atas dua asam amino disebut dipeptida.
Protein yang tersusun atas tiga asam amino disebut tripeptida. Adapun protein yang tersusun atas lebih dari tiga asam amino disebut polipeptida. Perhatikanlah gambar berikut.
alaniglisin (gli-ala) merupakan teladan dipeptida |
glisilalanilfenilalanin (gli-ala-pen) merupakan teladan tripeptida |
struktur dari suatu polipeptida |
Hemoglobin tersusun atas empat polipeptida yaitu dua pasang unit α dan β serta satu molekul hem. Molekul hem yaitu senyawa organik yang mengakibatkan darah berwarna merah. Berikut ini yakni struktur molekul hemoglobin.
Gambar 3. Struktur molekul hemoglobin. |
2. Pengujian Protein
Protein sanggup ditemukan di dalam makanan. Tahukah Anda, bagaimana cara menguji protein di dalam makanan? Mari, menyelidikinya dengan melaksanakan acara berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 2 :
Identifikasi Protein
Tujuan :
Mengidentifikasi adanya protein dalam putih telur
Alat dan Bahan :
- Tabung reaksi
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Lampu spiritus
- Penjepit tabung reaksi
- Larutan putih telur (albumin)
- Larutan NaOH 2 M
- Larutan CuSO4 0,1 M
- Larutan HNO3 2 M
Sebelum memulai percobaan carilah gosip mengenai senyawa yang akan digunakan, mencakup sifat kimia senyawa, cara penggunaan, dan penanganannya.
Langkah Kerja :
- Siapkan 2 buah tabung reaksi.
- Isi tabung reaksi 1 dengan sekitar 2 mL putih telur.
- Tambahkan 2 mL larutan NaOH 2 M. Kocok hingga rata.
- Setelah itu, tuangkan 10 tetes larutan CuSO4 0,1 M.
- Amati perubahan yang terjadi.
- Isi tabung reaksi 2 dengan sekitar 2 mL putih telur.
- Lalu, tambahkan 2 mL larutan HNO3 2 M, kocok dan amati perubahannya.
- Panaskan dengan nyala api kecil, kemudian dinginkan. Setelah dingin, tambahkan 5 mL larutan NaOH 2 M.
- Amati perubahan yang terjadi.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Perubahan apakah yang terjadi pada langkah no. 2–5?
- Perubahan apakah yang terjadi pada langkah no. 6–9?
- Kesimpulan apakah yang sanggup Anda peroleh?
Bandingkanlah hasil penyelidikan Anda dengan klarifikasi berikut.
Salah satu cara menguji adanya protein dalam masakan yakni dengan cara uji biuret. Uji ini sanggup dipakai untuk menguji senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan peptida. Itulah sebabnya uji biuret sanggup dipakai untuk mengetahui ada tidaknya protein di dalam makanan. Adanya protein ditandai dengan terbentuknya warna ungu.
Uji lainnya yang biasa dipakai yakni uji xantoprotein. Pengujian ini sanggup dipakai untuk menguji asam amino yang mengandung cincin benzena. Misalnya, tirosin dan fenilalanin. Penambahan asam nitrat pekat akan mengakibatkan proses nitrasi pada cincin benzena sehingga terbentuk endapan putih. Perubahan warna putih menjadi kuning pada dikala dipanaskan merupakan ciri adanya protein dalam makanan.
Legenda Kimia
James Watson (1928– ) dan Francis Crick (1916–2004) menemukan satu tanda penting untuk membuka diam-diam materi hayati yakni struktur DNA (asam deoksiribonukleat) pada 1953. Zat ini, yang ditemukan dalam sel-sel hidup, mewariskan “informasi” genetik dari induk keturunannya. DNA mempunyai dua rantai atom yang bekerjasama dalam bentuk heliks ganda (seperti tangga spiral). Urutan basa pada struktur DNA menawarkan “pesan” genetik. (Sumber: Jendela Iptek, "Materi", 1997).
E. Plastik
Plastik merupakan polimer buatan yang banyak dimanfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik keuntungannya yang banyak, plastik juga ternyata mengakibatkan dampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Apa saja manfaat dan dampak penggunaan plastik? Pelajarilah tabel berikut.
Tabel 4. Plastik dan Kegunaannya
Jenis Plastik | Kegunaannya |
Polietilentereftalat (PET) | • Kemasan minuman • Bahan pakaian |
Polietena/Polietilena (PE) | • Kantung plastik • Pembungkus masakan dan barang • Mainan anak-anak • Piringan hitam |
Polivinil klorida (PVC) | • Mainan anak-anak • Pipa paralon • Furniture • Piringan hitam • Selang plastik • Kulit kabel listrik |
Polipropilena (PP) | • Wadah aki kendaraan • Sampul keping compact disk (CD) • Karung plastik • Tali plastik |
Politetrafluoroetilena (Teflon) | • Pelapis alat masak • Gagang setrika |
Polistirena (PS) | • Gelas minuman • Kemasan masakan siap saji • Styrofoam • Teflon |
Nilon | • Pakaian • Peralatan kemah • Tali panjat tebing |
Gambar 4. (a) Styrofoam (polistirena) sering dipakai sebagai alas barang pecah belah. (b) Pakaian menggunakan materi dari poliester, ibarat tertera pada label pakaian. |
Plastik sanggup mengakibatkan problem terhadap lingkungan dan kesehatan. Plastik mempunyai sifat sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Jika plastik dibuang atau ditimbun ke dalam tanah, plastik akan merusak sifat tanah. Tanah yang mengandung plastik menjadi tidak subur. Selain itu, plastik juga sanggup mengganggu kesehatan. Jika dibakar, hasil pembakaran plastik yang berupa dioksin sanggup mengakibatkan kanker. Untuk menanggulangi problem sampah plastik ini, upaya yang dilakukan antara lain mendaur ulang dan mencari metode pembuatan plastik yang ramah lingkungan. Bagaimanakah perilaku Anda dalam menghadapi problem limbah plastik?
Gambar 5. (a) Limbah plastik yang menumpuk sanggup didaur ulang. (b) Proses daur ulang plastik sanggup mengurangi problem dampak lingkungan. |
Catatan Kimia :
Merancang Molekul Plastik
Pada pertengahan abad-19, para kimiawan mulai menggunakan pengetahuan gres mereka ihwal molekul organik untuk menghasilkan bahan-bahan gres dengan sifat-sifatnya yang berharga. Plastik ditemukan oleh Leo Bakeland (1863–1944) pada 1909. Plastik yakni molekul-molekul besar (polimer) yang mempunyai ribuan gugus atom yang sama dan membentuk ikatan. Plastik ini dibentuk melalui proses polimerisasi dari monomernya dengan suhu dan tekanan tertentu. Plastik tidak gampang terurai sehingga plastik mengakibatkan problem pembuangan limbah sehingga plastik seharusnya didaur ulang untuk efisiensi mengurangi limbah. (Sumber: jendela IPTEK: kimia, 1997).
F. Lemak dan Minyak
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu sering mendengar istilah lemak dan minyak. Tahukah Anda, apa persamaan dan perbedaan antara lemak dan minyak? Lemak dan minyak sama-sama merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang disebut trigliserida. Struktur trigliserida mempunyai gugus alkil (R1, R2, R3) yang merupakan gugus nonpolar dengan jumlah atom karbon antara 11 hingga dengan 23. Lemak dan minyak mempunyai rumus dan struktur umum yang sama.
Anda tentu telah mengenal minyak dan lemak. Bagaimanakah cara membedakan lemak dan minyak? Untuk mengetahui jawabannya, lakukanlah acara berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 4 :
Perbedaan Lemak dan Minyak
Tujuan :
Menyelidiki perbedaan antara lemak dan minyak
Alat dan Bahan :
- Termometer
- Gelas kimia
- Pemanas
- Es watu atau lemari es
- Panci
- Lemak hewan, ibarat sapi atau domba
- Minyak goreng
- Mentega/margarin
Langkah Kerja :
- Tuangkan minyak goreng ke dalam gelas kimia. Amati wujudnya pada suhu kamar. Diamkan selama beberapa jam, amati kembali wujudnya. Masukkan ke dalam lemari es atau rendam dalam es, amati kembali wujudnya.
- Masukkan lemak binatang ke dalam gelas kimia. Amati wujudnya pada suhu kamar. Lalu, panaskan hingga mencair. Cairan yang dihasilkan dimasukkan ke dalam gelas kimia. Diamkan selama beberapa jam, amati wujudnya. Masukkan ke dalam lemari es atau rendam dalam es, amati kembali wujudnya.
- Masukkan mentega atau margarin ke dalam gelas kimia. Amati wujudnya pada suhu kamar. Diamkan selama beberapa jam, amati wujudnya. Masukkan ke dalam lemari es atau rendam dalam es, amati kembali wujudnya.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Bahan apa saja yang pada suhu kamar berwujud padat?
- Bahan apa saja yang pada suhu kamar berwujud cair?
- Apa yang terjadi ketika lemak binatang dipanaskan dan didinginkan?
- Apa yang terjadi ketika mentega dipanaskan dan didinginkan?
- Apa yang terjadi ketika minyak goreng didinginkan dan dipanaskan?
Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikanlah hasil yang Anda peroleh.
Bandingkanlah hasil penyelidikan Anda dengan klarifikasi berikut.
Lemak dan minyak sanggup dibedakan dari wujudnya. Pada suhu kamar, lemak berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair. Perbedaan wujud lemak ini dipengaruhi susunan asam lemaknya. Lemak banyak mengandung asam lemak jenuh, sedangkan minyak banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Apakah yang dimaksud dengan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh itu? Perhatikanlah Tabel 5. dan teladan struktur molekul asam lemak jenuh dan takjenuh berikut.
Tabel 5. Contoh Beberapa Asam Lemak Jenuh dan Tak jenuh
Asam Lemak | Rumus Molekul | Sifat |
Asam palmitat | CH3(CH2)14COOH | Asam lemak jenuh |
Asam stearat | CH3(CH2)16COOH | Asam lemak jenuh |
Asam oleat | CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH | Asam lemak tak jenuh |
Asam linoleat | CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH | Asam lemak tak jenuh |
Asam stearat merupakan teladan asam lemak jenuh |
Asam oleat merupakan teladan asam lemak tak jenuh |
Gambar 6. Lapisan lemak di bawah kulit anjing bahari tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan lemak, tetapi juga berfungsi sebagai pakaian untuk insulasi terhadap udara dingin. |
Selain dilihat dari wujudnya, lemak dan minyak juga sanggup dibedakan dari asalnya. Pada umumnya, lemak berasal dari hewan, kecuali lemak cokelat. Mentega, margarin, minyak tumbuhan, minyak hewan, susu, dan kacang-kacangan merupakan teladan materi yang mengandung lemak. Adapun minyak, pada umumnya berasal dari tumbuhan. Beberapa teladan minyak, di antaranya minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Bagaimana dengan kelarutan minyak dan lemak, apakah sama? Untuk mengetahuinya, selidikilah melalui acara berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 5 :
Kelarutan Lemak dan Minyak
Tujuan :
Menyelidiki kelarutan lemak dan minyak
Alat dan Bahan :
- Gelas kimia
- Air
- Kloroform
- Lemak hewan, ibarat sapi atau domba
- Minyak goreng
Sebelum memulai percobaan carilah gosip mengenai senyawa yang akan digunakan, mencakup sifat kimia senyawa, cara penggunaan, dan penanganannya.
Langkah Kerja :
- Tuangkan air ke dalam dua gelas kimia, beri label A dan B.
- Tuangkan kloroform ke dalam dua gelas kimia, beri label C dan D.
- Tuangkan minyak goreng ke dalam gelas kimia A dan C, kemudian aduk.
- Tuangkan lemak binatang ke dalam gelas kimia B dan D, kemudian aduk.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Pelarut manakah yang bersifat polar?
- Pelarut manakah yang bersifat nonpolar?
- Bagaimana kelarutan minyak dan lemak dalam kedua pelarut tersebut?
Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikanlah hasil yang Anda peroleh.
Bandingkanlah hasil penyelidikan Anda dengan klarifikasi berikut.
Air merupakan pelarut polar, sedangkan kloroform merupakan pelarut nonpolar. Lemak dan minyak sukar larut di dalam air, tetapi gampang larut di dalam pelarut nonpolar. Dalam kehidupan sehari-hari, lemak dan minyak banyak dipakai di dalam proses pengolahan makanan. Minyak goreng dipakai untuk menggoreng, lemak pada binatang sebagai sumber kalori, sedangkan mentega untuk materi pembuat kue, roti, dan juga pemberi aroma dan penambah rasa sehingga lebih gurih. Di balik manfaatnya, penggunaan lemak juga sanggup membahayakan kesehatan. Asam lemak jenuh sanggup meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah yang berujung pada penyakit jantung koroner dan hipertensi. Untuk itu, gunakanlah minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh lantaran tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, bahkan sanggup menurunkannya.
Contoh Soal 4 :
Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara ...
A. pemanasan
B. pendinginan
C. netralisasi
D. oksidasi
E. hidrogenasi
Kunci Jawaban :
Lemak cair (minyak) sanggup dipadatkan dengan menjenuhkan ikatan rangkapnya melalui proses reaksi hidrogenasi.
Jadi, ikatan rangkap pada lemak cair dijenuhkan dengan cara (E) hidrogenasi.
Jadi, ikatan rangkap pada lemak cair dijenuhkan dengan cara (E) hidrogenasi.
Rangkuman :
1. Makromolekul atau polimer yakni senyawa besar yang terbentuk dari penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer.
2. Polimer terbagi atas polimer alami dan polimer buatan. Polimer alami contohnya yakni karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan polimer buatan contohnya plastik.
3. Contoh polimer alami di antaranya sebagai berikut.
a. Protein
Protein tersusun atas beberapa asam amino yang mengandung gugus amina (–NH2) dan karboksil (–COOH).
b. Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan dan terdiri atas unsur C, H, dan O dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat terbagi atas monosakarida, dan polisakarida.
4. Polimer buatan diperoleh dari reaksi polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
a. Polimerisasi adisi
Contoh: polietena (PE), polivinil klorida (PVC), teflon, dan polipropena.
b. Polimerisasi kondensasi
Contoh: nilon, plastik polietilen tereftalat (PET)
5. Lemak dan minyak merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang disebut trigliserida. Lemak dan minyak bersifat nonpolar sehingga tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam pelarut non polar. Contoh lemak dan minyak di antaranya minyak goreng, mentega, dan lemak hewan.
Anda kini sudah mengetahui Makromolekul. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rahayu, Imam. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, p. 194.
Anda kini sudah mengetahui Makromolekul. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rahayu, Imam. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, p. 194.
No comments:
Post a Comment