Senyawa Karbon : Pengertian, Struktur, Tata Nama, Isomer, Identifikasi - Pada Kelas X, Anda telah mempelajari senyawa hidrokarbon alkana, alkena, dan alkuna. Dari senyawa-senyawa tersebut, sanggup diperoleh berbagai senyawa turunan yang berperan di dalam keseharian kita. Anda tentu pernah memakai minyak wangi. Aroma yang dihasilkannya bermacam-macam. Ada minyak amis yang beraroma buah atau bunga. Tahukah Anda zat kimia apakah yang dipakai pada minyak wangi?
Minyak amis memakai ester yang merupakan senyawa karbon turunan alkana sebagai pemberi aroma wangi. Ester sanggup dibentuk dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam sulfat, reaksi ini disebut esterifikasi. Bagaimanakah tata nama, isomer, dan sifat dari ester? Bagaimana pula dengan senyawa karbon turunan alkana lainnya, seperti haloalkana, alkohol, eter, aldehid, keton, dan asam karboksilat? Pelajarilah bab ini semoga Anda memahaminya.
A. Struktur Senyawa Karbon
Karena keunikannya, atom karbon sanggup membentuk ribuan senyawa karbon. Perhatikanlah badan Anda, semua bagiannya terdiri atas senyawasenyawa karbon yang Tuhan ciptakan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu susunan yang utuh dan sempurna. Karbon sanggup membentuk senyawa lebih banyak dibandingkan dengan unsur yang lain lantaran karbon tidak hanya membentuk ikatan tunggal, rangkap, dan rangkap tiga, tetapi juga dapat berikatan membentuk struktur cincin. Cabang ilmu Kimia yang berhubungan dengan senyawa karbon disebut Kimia Organik.
Legenda Kimia :
Marcellin Barthelot (1827–1907) menciptakan banyak senyawa organik dari senyawa-senyawa atau unsur-unsur anorganik. Dia memperlihatkan bahwa tumbuh-tumbuhan dan hewan bukan sumber satu-satunya senyawa organik. (Sumber: www.fbv.fh-frankfurt.com)
Legenda Kimia :
Marcellin Barthelot
Marcellin Barthelot (1827–1907) menciptakan banyak senyawa organik dari senyawa-senyawa atau unsur-unsur anorganik. Dia memperlihatkan bahwa tumbuh-tumbuhan dan hewan bukan sumber satu-satunya senyawa organik. (Sumber: www.fbv.fh-frankfurt.com)
Untuk memudahkan dalam mempelajari senyawa karbon, para mahir kimia mengelompokkan senyawa karbon ke dalam beberapa kelompok.
Percobaan Sederhana Kimia 1 :
Tujuan :
Menyelidiki gugus fungsi pada senyawa kimia
Alat dan Bahan :
Struktur senyawa kimia
Langkah Kerja :
1. Perhatikan struktur kimia senyawa alkana berikut.
Senyawa karbon sanggup dikelompokkan menurut gugus fungsi yang dimilikinya. Gugus fungsi ialah gugus atom atau molekul yang berperan pada sifat kimia suatu senyawa. Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama akan mempunyai kemiripan reaksi. Berikut ini beberapa gugus fungsi yang lazim dimiliki senyawa karbon.
• –OH
• –Cl
4. Gantilah molekul CH di penggalan ujung dengan atom/molekul berikut.
• –CO
• –COOH
• –COH
• –COOCH3
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
1. Apakah nama kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus –OH?
2. Apakah nama kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus –Cl?
3. Apakah nama kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus –O–?
4. Apakah nama kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus –CO?
5. Apakah nama kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus –COH?
6. Apakah nama kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus –COOH?
7. Apakah nama kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus –COOCH3?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan sobat Anda.
Setelah Anda menyelidiki gugus fungsi pada senyawa kimia, bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan klarifikasi berikut.
Senyawa karbon sanggup dikelompokkan menurut gugus fungsi yang dimilikinya. Gugus fungsi ialah gugus atom atau molekul yang berperan pada sifat kimia suatu senyawa. Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama akan mempunyai kemiripan reaksi. Berikut ini beberapa gugus fungsi yang lazim dimiliki senyawa karbon.
Tabel 1. Gugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus Fungsi | Kelompok Senyawa Karbon |
– OH | Alkohol |
– O – | eter |
keton | |
Aldehid | |
– X (X = halogen) | haloalkana |
asam karboksilat | |
ester |
Alkohol ialah senyawa karbon yang mempunyai gugus hidroksil (–OH). Haloalkana ialah senyawa karbon yang mengikat atom halogen. Atom halogen ini menggantikan posisi atom hidrogen. Eter ialah senyawa karbon yang mempunyai gugus alkoksi (–O–). Berikut beberapa struktur senyawa alkohol, haloalkana, dan eter.
Gambar 1. Struktur kimia dari sebagian senyawa alkohol. |
Gambar 2. Pada senyawa haloalkana, atom halogen menggantikan atom hidrogen. |
Gambar 3. Struktur kimia dari sebagian senyawa eter. |
Gugus fungsi yang dimiliki keton dan aldehid dinamakan gugus karbonil, yaitu gugus fungsi yang terdiri atas atom oksigen yang berikatan rangkap dengan atom karbon. Jika gugus karbonil tersebut diapit oleh dua atau lebih atom karbon, senyawa karbon tersebut dinamakan keton. Jika gugus karbonil terletak di ujung rantai karbon, senyawa karbon menyerupai ini disebut aldehid.
Gambar 4. Senyawa aldehid mempunyai gugus karbonil yang terletak di ujung rantai karbon. |
Gambar 5. Senyawa keton mempunyai gugus karbonil yang diapit atom-atom karbon. |
Bagaimanakah dengan asam karboksilat dan ester? Asam karboksilat dan ester juga mempunyai gugus karbonil. Perbedaannya dengan keton dan aldehid ialah atom oksigen yang diikatnya berjumlah dua. Satu atom oksigen berikatan ganda dengan atom karbon, sedangkan satunya berikatan tunggal dengan atom karbon. Atom oksigen yang berikatan tunggal dengan atom karbon, berikatan juga dengan atom hidrogen (untuk asam karboksilat), dan berikatan dengan gugus alkil (untuk ester). Perhatikan struktur asam karboksilat dan ester berikut.
Gambar 6. Senyawa asam karboksilat mempunyai gugus COOH yang terletak di ujung rantai karbon. |
Gambar 7. Pada senyawa ester, gugus alkil menggantikan atom hidrogen pada asam karboksilat. |
B. Tata Nama Senyawa Karbon
Sebelumnya, Anda telah mengetahui pengelompokan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya. Anda juga telah mengetahui beberapa struktur kimia dari senyawa-senyawa tersebut pada Gambar 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Tahukah Anda, cara memberi nama senyawasenyawa karbon tersebut? Penulisan nama senyawa karbon tidak jauh berbeda dengan penulisan nama senyawa hidrokarbon golongan alkana.
Contoh Soal 1 :
Tentukanlah nama senyawa hidrokarbon berikut.
Kunci Jawaban :
a. Struktur kimia CH4 dapat digambarkan sebagai berikut.
CH4 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 1 (meta). Jadi, CH4 memiliki nama metana.
b. Struktur kimia C2H6 dapat digambarkan sebagai berikut.
C2H6 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 2 (eta). Jadi, C2H6 memiliki nama etana.
c. Struktur kimia C3H8 dapat digambarkan sebagai berikut.
C3H8 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 3 (propa-). Jadi, C3H8 memiliki nama propana.
d. Struktur kimia C4H10 dapat digambarkan sebagai berikut.
C4H10 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 4 (buta-). Jadi, C4H10 memiliki nama butana.
Contoh Soal 1 :
Tentukanlah nama senyawa hidrokarbon berikut.
a. CH4
b. C2H6
c. C3H8
d. C4H10Kunci Jawaban :
a. Struktur kimia CH4 dapat digambarkan sebagai berikut.
CH4 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 1 (meta). Jadi, CH4 memiliki nama metana.
b. Struktur kimia C2H6 dapat digambarkan sebagai berikut.
C2H6 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 2 (eta). Jadi, C2H6 memiliki nama etana.
c. Struktur kimia C3H8 dapat digambarkan sebagai berikut.
C3H8 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 3 (propa-). Jadi, C3H8 memiliki nama propana.
d. Struktur kimia C4H10 dapat digambarkan sebagai berikut.
C4H10 memiliki ikatan tunggal (-ana) dengan jumlah atom C sebanyak 4 (buta-). Jadi, C4H10 memiliki nama butana.
1. Tata Nama Alkohol dan Eter
Pada prinsipnya, penamaan senyawa turunan alkana sama dengan penamaan senyawa alkana. Caranya ialah dengan mengubah akhiran -ana dengan akhiran lain sesuai dengan gugus fungsi yang dimiliki setiap kelompok senyawa.
Catatan Kimia :
Senyawa alkohol mempunyai gugus fungsi OH dengan rumus umum CnH2n+2O.
Catatan Kimia :
Senyawa alkohol mempunyai gugus fungsi OH dengan rumus umum CnH2n+2O.
Percobaan Kimia Sederhana 2 :
Tata Nama Alkohol
Tujuan :
Menyelidiki hukum tata nama alkohol
Alat dan Bahan :
Data struktur dan rumus kimia senyawa
Langkah Kerja :
1. Amatilah tabel berikut.
Tata Nama Alkohol
Tujuan :
Menyelidiki hukum tata nama alkohol
Alat dan Bahan :
Data struktur dan rumus kimia senyawa
Langkah Kerja :
1. Amatilah tabel berikut.
Struktur | Rumus Kimia | Nama | |
Alkana | CH4 | Metana | |
C2H6 | Etana | ||
Alkohol | CH3OH | Metanol | |
C2H5OH | Etanol |
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan klarifikasi berikut.
Jika diperhatikan dengan saksama, perbedaan yang paling terang antara alkana dan alkohol ialah jenis gugus fungsinya. Senyawa alkohol memiliki gugus fungsi –OH dengan rumus umum CnH2n+2O Berdasarkan rumus tersebut, kita sanggup mengetahui rumus kimia suatu alkohol dengan cara menghitung jumlah atom C-nya. Tabel berikut memperlihatkan rumus kimia beberapa senyawa alkohol.
Jika diperhatikan dengan saksama, perbedaan yang paling terang antara alkana dan alkohol ialah jenis gugus fungsinya. Senyawa alkohol memiliki gugus fungsi –OH dengan rumus umum CnH2n+2O Berdasarkan rumus tersebut, kita sanggup mengetahui rumus kimia suatu alkohol dengan cara menghitung jumlah atom C-nya. Tabel berikut memperlihatkan rumus kimia beberapa senyawa alkohol.
Tabel 2. Rumus Kimia Beberapa Senyawa Alkohol
Jumlah Atom C | Rumus Kimia Alkohol |
1 | CH3OH |
2 | C2H5OH |
3 | C3H7OH |
4 | C4H9OH |
5 | C5H11OH |
6 | C6H13OH |
7 | C7H15OH |
8 | C8H17OH |
9 | C9H19OH |
Gugus hidroksil pada senyawa alkohol menggantikan posisi 1 atom H pada senyawa alkana. Oleh lantaran gugus fungsi –OH menggantikan posisi 1 atom H maka penamaan alkohol dilakukan dengan cara mengganti akhiran -ana menjadi -nol. Jadi, CH3OH memiliki nama metanol, sedangkan C2H5OH memiliki nama etanol. Aturan tersebut hanya berlaku jikalau jumlah atom karbon pada senyawa alkohol tidak lebih dari 2. Bagaimanakah jikalau jumlah atom karbon pada senyawa alkohol lebih dari 2? Senyawa alkohol yang mengandung lebih dari 2 atom karbon akan mempunyai struktur kimia lebih dari satu. Misalnya, senyawa alkohol dengan rumus kimia C3H7OH memiliki dua struktur kimia. Perhatikanlah gambar berikut.
Dari gambar tersebut, sanggup disimpulkan bahwa kedua struktur senyawa alkohol tersebut hanya berbeda pada posisi gugus –OH. Apa nama kedua senyawa alkohol tersebut? Berikut langkah-langkah penamaan senyawa alkohol.
Catatan Kimia :
Penamaan alkohol yang sederhana yaitu dengan mengubah suku kata terakhir dari suatu alkana menjadi nol. Misalnya, etana menjadi etanol.
Catatan Kimia :
Penamaan alkohol yang sederhana yaitu dengan mengubah suku kata terakhir dari suatu alkana menjadi nol. Misalnya, etana menjadi etanol.
Aturan Penamaan Senyawa Alkohol Rantai Lurus
- Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika mempunyai gugus –OH, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkohol.
- Hitung jumlah atom C-nya.
- Jika jumlahnya tidak lebih dari dua, tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -nol.
- Jika jumlahnya lebih dari dua, beri nomor pada rantai karbon sedemikian rupa sehingga gugus –OH melekat pada atom C yang paling kecil. Kemudian, tuliskan nomor, diikuti nama awalan berdasarkan jumlah atom C-nya, dan diakhiri dengan akhiran -nol.
Agar Anda lebih memahami cara penamaan senyawa alkohol, pelajarilah contoh soal berikut
Contoh Soal 2 :
Tentukanlah nama senyawa alkohol berikut.
Kunci Jawaban :
a. Dari struktur kimianya, sanggup diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 4 atom C dan gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 1 sehingga namanya adalah 1-butanol.
b. Dari struktur kimianya, sanggup diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 6 atom C dan gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 3 sehingga namanya adalah 3-heksanol.
c. Dari struktur kimianya, sanggup diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 7 atom C dan gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 2 sehingga namanya adalah 2-heptanol.
Contoh Soal 3 :
Gambarkanlah struktur senyawa alkohol berikut.
a. 2-butanol
b. 2-heksanol
Kunci Jawaban :
Untuk menuliskan struktur senyawa alkohol, tentukan terlebih dahulu rantai karbonnya. Kemudian, tempatkan gugus – OH.
Seperti halnya senyawa alkana, struktur senyawa alkohol juga ada yang memiliki rantai cabang. Bagaimanakah penamaan senyawa alkohol bercabang? Berikut hukum penamaan senyawa alkohol yang mempunyai rantai cabang.
Contoh Soal 2 :
Tentukanlah nama senyawa alkohol berikut.
Kunci Jawaban :
a. Dari struktur kimianya, sanggup diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 4 atom C dan gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 1 sehingga namanya adalah 1-butanol.
b. Dari struktur kimianya, sanggup diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 6 atom C dan gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 3 sehingga namanya adalah 3-heksanol.
c. Dari struktur kimianya, sanggup diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 7 atom C dan gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 2 sehingga namanya adalah 2-heptanol.
Contoh Soal 3 :
Gambarkanlah struktur senyawa alkohol berikut.
a. 2-butanol
b. 2-heksanol
Kunci Jawaban :
Untuk menuliskan struktur senyawa alkohol, tentukan terlebih dahulu rantai karbonnya. Kemudian, tempatkan gugus – OH.
Seperti halnya senyawa alkana, struktur senyawa alkohol juga ada yang memiliki rantai cabang. Bagaimanakah penamaan senyawa alkohol bercabang? Berikut hukum penamaan senyawa alkohol yang mempunyai rantai cabang.
Aturan Penamaan Senyawa Alkohol Rantai Bercabang
- Tentukanlah rantai induk (rantai terpanjang yang mempunyai gugus –OH) dan rantai cabangnya.
- Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OH menempel pada atom C yang paling kecil.
- Rantai induk diberi nama sesuai hukum penamaan senyawa alkohol rantai lurus.
- Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
Contoh Soal 4 :
Tentukanlah nama senyawa alkohol berikut.
Kunci Jawaban :
a.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 4 atom C, gugus –OH, dan gugus metilnya berada pada atom C nomor 2 sehingga namanya ialah 2- metil-2-butanol.
b.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 6 atom C, gugus –OH berada pada atom C nomor 3, sedangkan gugus metilnya berada pada atom C nomor 4 sehingga namanya ialah 4-metil-3-heksanol.
c.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 7 atom C, gugus –OH berada pada atom C nomor 2, sedangkan gugus metilnya berada pada atom C nomor 4 sehingga namanya ialah 4-metil-2-heptanol.
d.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 5 atom C dan gugus –OH berada pada atom C nomor 2. Rantai cabangnya berjumlah 3 buah, yaitu 2 gugus metil yang berada pada atom C nomor 2 dan 4 serta gugus etil yang berada pada atom C nomor 3 sehingga namanya ialah 3-etil-2,4-dimetil-2-pentanol.
Tata nama alkohol yang telah diuraikan merupakan nama IUPAC. Selain nama IUPAC, alkohol juga mempunyai nama trivial (nama lazim). Berikut cara memberi nama trivial untuk alkohol.
Tentukanlah nama senyawa alkohol berikut.
Kunci Jawaban :
a.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 4 atom C, gugus –OH, dan gugus metilnya berada pada atom C nomor 2 sehingga namanya ialah 2- metil-2-butanol.
b.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 6 atom C, gugus –OH berada pada atom C nomor 3, sedangkan gugus metilnya berada pada atom C nomor 4 sehingga namanya ialah 4-metil-3-heksanol.
c.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 7 atom C, gugus –OH berada pada atom C nomor 2, sedangkan gugus metilnya berada pada atom C nomor 4 sehingga namanya ialah 4-metil-2-heptanol.
d.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 5 atom C dan gugus –OH berada pada atom C nomor 2. Rantai cabangnya berjumlah 3 buah, yaitu 2 gugus metil yang berada pada atom C nomor 2 dan 4 serta gugus etil yang berada pada atom C nomor 3 sehingga namanya ialah 3-etil-2,4-dimetil-2-pentanol.
Tata nama alkohol yang telah diuraikan merupakan nama IUPAC. Selain nama IUPAC, alkohol juga mempunyai nama trivial (nama lazim). Berikut cara memberi nama trivial untuk alkohol.
Aturan Penamaan Trivial Senyawa Alkohol
- Tentukanlah rantai induk (rantai terpanjang yang mempunyai gugus –OH) dan rantai cabangnya.
- Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OH menempel pada atom C yang paling kecil.
- Tuliskan nama alkil rantai induk diikuti kata alkohol.
Contoh Soal 5 :
Tentukanlah nama trivial senyawa alkohol berikut.
a. CH3 – OH
b. CH3 – CH2 – OH
c. CH3 – CH2 – CH2 – OH
a. alkil CH3 – OH gugus fungsional
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai alkil yang terdiri atas 1 atom C (metil) sehingga nama trivialnya ialah metil alkohol.
b. alkil CH3CH2 – OH gugus fungsional
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai alkil yang terdiri atas 2 atom C (etil) sehingga nama trivialnya ialah etil alkohol.
c. CH3CH2CH2 – OH gugus fungsional
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai alkil lurus yang terdiri atas 3 atom C (propil) sehingga nama trivialnya ialah propil alkohol.
d.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai alkil bercabang dengan nama isopropil sehingga nama trivialnya ialah isopropil alkohol.
e.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai alkil bercabang dengan nama isobutil sehingga nama trivialnya ialah isobutil alkohol.
f.
Senyawa alkohol ini mempunyai rantai alkil bercabang dengan nama sek-butil sehingga nama trivialnya ialah sek-butil alkohol.
Senyawa alkohol sanggup juga dikelompokkan menjadi alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Apakah perbedaan ketiga jenis alkohol tersebut? Alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier dibedakan berdasarkan jumlah atom C yang terikat pada atom C yang mengikat gugus –OH. Alkohol primer mengikat 1 atom C, alkohol sekunder mengikat 2 atom C, sedangkan alkohol tersier mengikat 3 atom C.
Percobaan Kimia Sederhana 3 :
Tata Nama Eter
Tujuan :
Menyelidiki struktur dan hukum tata nama eter
Alat dan Bahan :
Data struktur dan rumus kimia senyawa
Langkah Kerja :
Amatilah tabel berikut.
Alkohol primer | CH3CH2CH2OH |
Alkohol sekunder | |
Alkohol tersier |
Percobaan Kimia Sederhana 3 :
Tata Nama Eter
Tujuan :
Menyelidiki struktur dan hukum tata nama eter
Alat dan Bahan :
Data struktur dan rumus kimia senyawa
Langkah Kerja :
Amatilah tabel berikut.
Struktur | Rumus Kimia | Nama | |
Alkana | CH3 – CH3 | C2H6 | Etana |
CH3 – CH2 – CH3 | C3H8 | Propana | |
Eter | CH3 – O – C CH3 | C2H6O | Metoksi metana |
CH3 – O – CH2 – CH3 | C3H8O | Metoksi etana |
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
1. Adakah hubungan antara nama senyawa, jenis gugus fungsi, dan jumlah atom C?
2. Bagaimanakah cara memberi nama senyawa eter?
3. Apakah rumus umum dari eter?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan sobat Anda.
1. Adakah hubungan antara nama senyawa, jenis gugus fungsi, dan jumlah atom C?
2. Bagaimanakah cara memberi nama senyawa eter?
3. Apakah rumus umum dari eter?
Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan sobat Anda.
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan berikut.
Jika diperhatikan dengan saksama, perbedaan yang paling mencolok antara alkana dan eter ialah jenis gugus fungsinya. Senyawa eter memiliki gugus fungsi –OR (gugus alkoksi). Gugus fungsi alkoksi menggantikan satu atom karbon pada alkana. Rumus umum dari eter ialah CnH2n+2O.
Berdasarkan rumus tersebut, kita sanggup mengetahui rumus kimia suatu eter dengan cara menghitung jumlah atom C-nya.
Tabel berikut memperlihatkan rumus kimia beberapa senyawa eter.
Tabel 3. Rumus Kimia Beberapa Senyawa Eter
Jumlah Atom C | Rumus Kimia Eter |
2 | C2H6OH |
3 | C3H8OH |
4 | C4H10OH |
5 | C5H12OH |
6 | C6H14OH |
7 | C7H16OH |
8 | C8H18OH |
9 | C9H20OH |
Dari rumus umum eter, dapatkah Anda memilih struktur kimia dan tata namanya? Struktur kimia eter ialah R – O – R. R ialah gugus alkil. Adapun tata cara memberi nama eter secara IUPAC ialah sebagai berikut.
Contoh Soal 6 :
Tentukanlah nama senyawa eter berikut.
a. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
b. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3
Kunci Jawaban :
a. rantai induk CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 alkoksi
Gugus alkoksi: – O – CH2 – CH3 (etoksi)
Rantai induk: CH3 – CH2 (etana)
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 1-etoksi etana.
b. alkoksi CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3 rantai induk
Gugus alkoksi: – O – CH2 – CH2 – CH3 (etoksi)
Rantai induk: CH3 – CH2 – CH2 (propana)
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 1-etoksi propana.
c.
Gugus alkoksi: – O – CH2 – CH3 (etoksi)
Rantai induk:
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 2-etoksi propana.
d.
Gugus alkoksi: – O – CH3 (metoksi)
Rantai induk:
Contoh Soal 7 :
Tentukanlah nama trivial senyawa eter berikut.
a. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
b. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3
Tentukanlah nama senyawa eter berikut.
a. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
b. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3
Kunci Jawaban :
a. rantai induk CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 alkoksi
Gugus alkoksi: – O – CH2 – CH3 (etoksi)
Rantai induk: CH3 – CH2 (etana)
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 1-etoksi etana.
b. alkoksi CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3 rantai induk
Gugus alkoksi: – O – CH2 – CH2 – CH3 (etoksi)
Rantai induk: CH3 – CH2 – CH2 (propana)
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 1-etoksi propana.
c.
Gugus alkoksi: – O – CH2 – CH3 (etoksi)
Rantai induk:
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 2-etoksi propana.
d.
Gugus alkoksi: – O – CH3 (metoksi)
Rantai induk:
Aturan Penamaan Senyawa Eter
- Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika mempunyai gugus –OR, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa eter.
- Rantai alkil yang jumlah atom C-nya paling sedikit disebut gugus alkoksi, sedangkan yang jumlahnya paling banyak disebut rantai induk.
- Gugus alkoksi diberi nama dengan cara mengganti akhiran -ana pada alkana menjadi akhiran -oksi, sedangkan rantai induk diberi nama seperti nama alkana menurut jumlah atom C-nya.
- Jika jumlah atom C lebih dari 4, beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OR melekat pada atom C yangpaling kecil. Kemudian, tuliskan nomor, diikuti nama gugus alkoksi berdasarkan jumlah atom C-nya, dan diakhiri dengan nama rantai induk.
Contoh Soal 7 :
Tentukanlah nama trivial senyawa eter berikut.
a. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
b. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3
Kunci Jawaban :
a. Senyawa eter ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya sama, yakni 2 (etil). Jadi, nama trivialnya ialah dietil eter.
b. Senyawa eter ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (propil). Jadi, nama trivialnya ialah etil propil eter.
c. Senyawa eter ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (isopropil). Jadi, nama trivialnya ialah etil isopropil eter.
a. Senyawa eter ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya sama, yakni 2 (etil). Jadi, nama trivialnya ialah dietil eter.
b. Senyawa eter ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (propil). Jadi, nama trivialnya ialah etil propil eter.
c. Senyawa eter ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (isopropil). Jadi, nama trivialnya ialah etil isopropil eter.
2. Tata Nama Aldehid Keton Asam Karboksilat dan Ester
Percobaan Kimia Sederhana 4 :
Tujuan :
Menyelidiki hukum tata nama aldehid, keton, asam karboksilat, dan eter
Alat dan Bahan :
Data struktur dan rumus kimia senyawa
Langkah Kerja :
1. Amatilah tabel berikut.
Senyawa | Struktur | Nama |
Alkana | Metana | |
Etana | ||
Propana | ||
Aldehid | Metanal | |
Etanal | ||
Propanal | ||
Asam Karboksilat | Asam metanoat | |
Asam etanoat | ||
Asam propanoat | ||
Keton | Propanon | |
Ester | Metil metanoat |
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Adakah hubungan antara nama senyawa alkana dengan nama senyawa aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester?
- Bagaimanakah cara memberi nama senyawa aldehid?
- Bagaimanakah cara memberi nama senyawa keton?
- Apakah rumus umum dari aldehid dan keton?
Seperti halnya alkohol dan eter, nama senyawa aldehid, keton, dan asam karboksilat berafiliasi dengan nama senyawa alkana. Pada aldehid, akhiran -a pada alkana diganti menjadi akhiran -al. Itulah sebabnya senyawa aldehid disebut juga alkanal. Pada keton, akhiran -a pada alkana diganti menjadi akhiran -on. Itulah sebabnya senyawa keton disebut juga alkanon. Pada asam karboksilat, akhiran -a pada alkana diganti menjadi akhiran -oat dan diawali dengan kata asam. Itulah sebabnya senyawa asam karboksilat disebut juga asam alkanoat. Agar lebih jelas, berikut hukum penamaan senyawa aldehid.
Aturan Penamaan Senyawa Aldehid
- Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika mempunyai gugus –COH, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa aldehid.
- Hitung jumlah atom C-nya, kemudian tuliskan awalan menurut jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -al.
- Jika mempunyai rantai bercabang, beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari atom C yang mengikat atom O. Lalu, tuliskan nomor percabangan, nama alkil rantai cabang, nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -al.
Contoh Soal 8 :
Tentukan nama IUPAC senyawa aldehid berikut.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana).
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana)
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 2
c.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 5 (pentana)
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 3
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 3-metil-pentanal.
Catatan Kimia :
Tentukan nama IUPAC senyawa aldehid berikut.
Kunci Jawaban :
a.Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana).
Jadi, nama senyawa tersebut ialah propanal.
b.
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 2
c.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 5 (pentana)
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 3
Jadi, nama senyawa tersebut ialah 3-metil-pentanal.
Catatan Kimia :
Formalin
Formalin ialah nama umum untuk larutan 33% formaldehid, yaitu senyawa aldehid yang dikenal juga dengan nama metanal. Senyawa ini umum digunakan untuk mengawetkan tubuh organisme yang sudah mati. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai penggunaan formalin pada bahan makanan?
Masih ingatkah Anda dengan struktur aldehid dan asam karboksilat? Dapatkah Anda melihat persamaan dan perbandingan kedua struktur senyawa karbon tersebut? Bandingkanlah struktur aldehid dan asam karboksilat berikut.
Dari struktur tersebut, Anda niscaya melihat bahwa perbedaan kedua senyawa tersebut terletak pada gugus fungsionalnya. Aldehid bergugus fungsional –CHO, sedangkan asam karboksilat bergugus fungsi –COOH. Oleh lantaran mempunyai struktur yang menyerupai maka penamaan asam karboksilat mirip juga dengan penamaan aldehid. Jika pada aldehid, akhiran -a pada alkana diganti menjadi akhiran -al, pada asam karboksilat menjadi akhiran -oat dan diawali dengan kata asam.
Aturan Penamaan Senyawa Asam Karboksilat
- Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika mempunyai gugus –COOH, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa asam karboksilat.
- Jika tidak mempunyai rantai cabang, hitung jumlah atom C-nya, lalu tuliskan kata asam, diikuti nama rantai induk menurut jumlah atom C-nya, dan diakhiri dengan akhiran -oat.
- Jika mempunyai rantai bercabang, beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari atom C yang mengikat atom O. Lalu, tuliskan nomor percabangan, nama alkil rantai cabang, nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -oat.
Contoh Soal 8 :
Tentukanlah nama IUPAC senyawa aldehid berikut.
Kunci Jawaban :
a.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana). Jadi, nama senyawa tersebut ialah asam propanoat.
b.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana)
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 2
Jadi, nama senyawa tersebut ialah asam 2-metil-propanoat.
c.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 5 (pentana)
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 3
Jadi, nama senyawa tersebut ialah asam 3-metil-pentanoat.
Seperti senyawa karbon lainnya, asam karboksilat dan aldehid memiliki nama trivial. Nama trivial kedua senyawa ini diambil dari sumber alami asam karboksilat. Perhatikan tabel berikut.
Tentukanlah nama IUPAC senyawa aldehid berikut.
Kunci Jawaban :
a.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana). Jadi, nama senyawa tersebut ialah asam propanoat.
b.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana)
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 2
Jadi, nama senyawa tersebut ialah asam 2-metil-propanoat.
c.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 5 (pentana)
Jumlah percabangan: 1
Jumlah atom C pada rantai cabang: 1 (metil)
Nomor percabangan: 3
Jadi, nama senyawa tersebut ialah asam 3-metil-pentanoat.
Seperti senyawa karbon lainnya, asam karboksilat dan aldehid memiliki nama trivial. Nama trivial kedua senyawa ini diambil dari sumber alami asam karboksilat. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 4. Nama IUPAC dan Trivial Beberapa Senyawa Asam Karboksilat
Rumus Kimia | Nama UPAC | Nama Trivial | Asal Kata |
HCOOH | Asam metanoat | Asam format | Latin: formica (semut) |
CH3COOH | Asam etanoat | Asam asetat | Latin: asetum (cuka) |
CH3CH2COOH | Asam propanoat | Asam propionat | Yunani: protopion (lemak pertama) |
CH3(CH2)2COOH | Asam butanoat | Asam butirat | Latin: butyrum (mentega) |
CH3(CH2)3COOH | Asam pentanoat | Asam valerat | Latin: valere (tanaman valere) |
CH3(CH2)10COOH | Asam dodekanoat | Asam laurat | Latin: laurel (sejenis kacang) |
CH3(CH2)14COOH | Asam heksadekanoat | Asam palmitat | Minyak palma |
CH3(CH2)16COOH | Asam oktadekanoat | Asam stearat | Yunani: stear (lemak) |
Tabel tersebut menjelaskan nama trivial asam karboksilat, bagaimana dengan nama trivial aldehid? Hilangkanlah kata asam, kemudian ganti akhiran -at pada nama asam karboksilat dengan akhiran -aldehid. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 5 Nama IUPAC dan Trivial Beberapa Senyawa Aldehid
Jumlah Atom C | Nama UPAC | Nama Trivial |
1 | Asam Karboksilat | Aldehid |
2 | Asam format | Formaldehid |
3 | Asam asetat | Asetaldehid |
4 | Asam propionat | Propionaldehid |
5 | Asam propionat | Butiraldehid |
6 | Asam valerat | Valeraldehid |
Pernahkah Anda mencium aroma dari minyak wangi? Mengapa minyak wangi sanggup memperlihatkan aroma, menyerupai jeruk, pisang, atau apel? Aroma tersebut berasal dari senyawa kimia yang terkandung dalam minyak wangi. Senyawa kimia itu ialah ester. Tahukah Anda, bagaimana cara memberi nama ester? Tata nama ester didasarkan pada strukturnya yang menyerupai dengan struktur asam karboksilat. Perhatikan struktur senyawa berikut.
Dari struktur tersebut, Anda niscaya melihat bahwa perbedaan kedua senyawa tersebut terletak pada gugus fungsionalnya. Asam karboksilat bergugus fungsi –COOH, sedangkan ester bergugus fungsi –COOR. Jadi, atom H pada asam karboksilat digantikan oleh gugus alkil. Karena memiliki struktur yang menyerupai maka penamaan ester, baik IUPAC maupun trivial mirip juga dengan penamaan asam karboksilat. Kata asam pada asam karboksilat diganti dengan nama alkil.
Contoh Soal 10 :
Tentukan nama trivial senyawa ester berikut.
a. CH3 – CH2 – COOCH3
b. CH3 – CH2 – CH2 – COOCH3
c. CH3 – CH2 – CH2 – COOCH2CH3
Kunci Jawaban :
a.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana)
Jumlah atom C pada rantai alkil ialah 1 (metil)
Nama IUPAC: metil propanoat
Nama trivial: metil propionat
b.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 4 (butana/butirat)
Jumlah atom C pada rantai alkil ialah 1 (metil)
Nama IUPAC: metil butanoat
Nama trivial: metil butirat
c.
Contoh Soal 10 :
Tentukan nama trivial senyawa ester berikut.
a. CH3 – CH2 – COOCH3
b. CH3 – CH2 – CH2 – COOCH3
c. CH3 – CH2 – CH2 – COOCH2CH3
Kunci Jawaban :
a.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 3 (propana)
Jumlah atom C pada rantai alkil ialah 1 (metil)
Nama IUPAC: metil propanoat
Nama trivial: metil propionat
b.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 4 (butana/butirat)
Jumlah atom C pada rantai alkil ialah 1 (metil)
Nama IUPAC: metil butanoat
Nama trivial: metil butirat
c.
Jumlah atom C pada rantai lurus ialah 4 (butana/butirat)
Jumlah atom C pada rantai alkil ialah 2 (etil)
Nama IUPAC: etil butanoat
Nama trivial: etil butirat
Senyawa karbon lainnya yang mengandung gugus karbonil ialah keton. Penamaan keton menyerupai dengan penamaan alkohol. Caranya dengan menggantikan akhiran -ol pada alkohol dengan akhiran -on. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 6. Penamaan IUPAC Senyawa Keton
Jumlah Atom C | Struktur | Nama |
Alkohol | 2-propanol | |
3-pentanol | ||
3-metil-2-pentanol | ||
Keton | 2-propanon | |
3-pentanon | ||
3-metil-2-pentanon |
Contoh Soal 11 :
Tentukanlah nama senyawa keton berikut.
Kunci Jawaban :
b. Dari struktur kimianya, sanggup diketahui bahwa senyawa keton ini mempunyai 6 atom C dan gugus –CO-nya berada pada atom C nomor 3 sehingga namanya ialah 3-heksanon.
c.
Senyawa keton ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 6 atom C, gugus –CO berada pada atom C nomor 3, sedangkan gugus metilnya berada pada atom C nomor 4 sehingga namanya ialah 4-metil-3-heksanon.
d.
Senyawa keton ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 7 atom C, gugus –CO berada pada atom C nomor 2, sedangkan gugus metilnya berada pada atom C nomor 4 sehingga namanya ialah 4-etil-2-heptanon.
e.
Senyawa keton ini mempunyai rantai lurus yang terdiri atas 5 atom C dan gugus –CO berada pada atom C nomor 2. Rantai cabangnya berjumlah 3 buah, yaitu 2 gugus metil yang berada pada atom C nomor 2 dan 4 serta gugus etil yang berada pada atom C nomor 3 sehingga namanya ialah 3-etil-4,4-dimetil-2- pentanon.
Tata nama keton yang telah diuraikan merupakan nama IUPAC. Selain nama IUPAC, keton juga mempunyai nama trivial (nama lazim). Nama trivial keton menyerupai dengan nama trivial eter. Kata eter pada senyawa eter digantikan dengan kata keton. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 7. Penamaan Trivial Senyawa Keton
Jumlah Atom C | Struktur | Nama |
eter | CH3 – O – CH3 | dimetil eter |
CH3 – O – CH2 – CH3 | metil etil eter | |
CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3 | metil propil eter | |
Keton | dimetil keton | |
metil etil keton | ||
metil propil keton |
Contoh Soal 12 :
Tentukan nama trivial senyawa keton berikut.
a. Senyawa keton ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya sama, yakni 2 (etil). Jadi, nama trivialnya ialah dietil keton.
b. Senyawa keton ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (propil). Jadi, nama trivialnya ialah etil propil keton.
c. Senyawa keton ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (isopropil). Jadi, nama trivialnya ialah etil isopropil keton.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan klarifikasi berikut.
Tentukan nama trivial senyawa keton berikut.
Kunci Jawaban :
b. Senyawa keton ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (propil). Jadi, nama trivialnya ialah etil propil keton.
c. Senyawa keton ini mempunyai dua rantai alkil yang jumlah atom C-nya berbeda, yakni 2 (etil) dan 3 (isopropil). Jadi, nama trivialnya ialah etil isopropil keton.
3. Tata Nama Haloalkana
Masih ingatkah Anda dengan senyawa haloalkana? Senyawa haloalkana adalah senyawa turunan alkana yang satu atom hidrogennya digantikan oleh atom unsur halogen, menyerupai fluorin, klorin, bromin, dan iodin. Lakukanlah aktivitas berikut untuk memahami cara penamaan haloalkana.
Percobaan Kimia Sederhana 5 :
Penamaan Haloalkana
Tujuan :
Menyelidiki hukum penamaan haloalkana
Alat dan Bahan :
Data struktur dan rumus kimia senyawa
Langkah Kerja :
1. Amatilah tabel berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 5 :
Penamaan Haloalkana
Tujuan :
Menyelidiki hukum penamaan haloalkana
Alat dan Bahan :
Data struktur dan rumus kimia senyawa
Langkah Kerja :
1. Amatilah tabel berikut.
Jumlah Atom C | Alkana | Haloalkana | ||
Struktur | Nama | Struktur | Nama | |
1 | metana | klorometana | ||
2 | etana | kloroetana |
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Adakah hubungan antara struktur senyawa alkana dan struktur senyawa haloalkana?
- Bagaimanakah cara memberi nama senyawa haloalkana?
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan klarifikasi berikut.
Pada struktur senyawa haloalkana, atom H pada senyawa alkana digantikan oleh atom halogen, menyerupai fluorin, klorin, bromin, dan iodin.
Berikut ini hukum penamaan haloalkana.
Aturan Penamaan Senyawa Haloalkana
- Periksa jenis ikatannya. Jika mempunyai ikatan tunggal dan mengandung salah satu atom halogen, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa haloalkana.
- Tentukan rantai induk dan atom halogennya.
- Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga atom halogen terikat pada atom C yang paling kecil.
- Rantai induk diberi nama sesuai hukum penamaan senyawa alkana rantai lurus.
- Atom halogen diberi nama sesuai dengan jenis atomnya.
- Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (–), nama atom halogen yang menyambung dengan nama rantai lurus.
Atom Halogen | Nama Atom | Penamaan dalam Haloalkana |
F | Fluorin | Fluoro |
Cl | Klorin | Kloro |
Br | Bromin | Bromo |
I | Iodin | Iodo |
Agar lebih paham, pelajarilah tumpuan soal berikut.
Contoh Soal 12 :
Tentukanlah nama senyawa haloalkana berikut.
Kunci Jawaban :
a. Jumlah atom C pada rantai induk: 6 (heksana)
Atom halogen : Cl (kloro)
Penomoran rantai:
Jadi, nama senyawa ini ialah 2-kloroheksana.
b. Jumlah atom C pada rantai induk: 6 (heksana)
Atom halogen : Br (bromo)
Penomoran rantai:
Jadi, nama senyawa ini ialah 3-bromoheksana.
C. Isomer Senyawa Karbon
Di Kelas X, Anda telah mempelajari mengenai isomer, yaitu istilah bagi kelompok senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi berbeda strukturnya. Bagaimanakah dengan senyawa-senyawa karbon turunan alkana, apakah mempunyai isomer juga? Mari, melacaknya dengan melakukan kegiatan berikut.
Senyawa-senyawa yang rumus kimia dan gugus fungsinya sama, tetapi struktur molekulnya berbeda disebut isomer posisi. Misalnya, 1-propanol dan 2-propanol. Kedua senyawa ini mempunyai rumus kimia C3H8OH dan sama-sama tergolong senyawa alkohol lantaran mengandung gugus –OH. Selain dalam alkohol, isomer juga sanggup terjadi pada senyawa turunan alkana lainnya. Perhatikanlah beberapa tumpuan isomer berikut.
Ketiga senyawa eter ini mempunyai rumus kimia C4H10O.
Kedua senyawa aldehid ini mempunyai rumus kimia C4H8O.
Ketiga senyawa keton ini mempunyai rumus kimia C5H10O.
Kedua senyawa asam karboksilat ini mempunyai rumus kimia C4H8O2.
Kedua senyawa haloalkana ini mempunyai rumus kimia C3H7Cl.Ketiga senyawa eter ini mempunyai rumus kimia C4H10O.
Kedua senyawa aldehid ini mempunyai rumus kimia C4H8O.
Ketiga senyawa keton ini mempunyai rumus kimia C5H10O.
Kedua senyawa asam karboksilat ini mempunyai rumus kimia C4H8O2.
Kedua senyawa haloalkana ini mempunyai rumus kimia C3H7Cl. Jenis isomer lainnya ialah isomer gugus fungsi, yaitu kelompok senyawa yang rumus kimianya sama, tetapi gugus fungsinya berbeda. Kelompok senyawa yang berisomer gugus fungsi ialah alkohol dan eter, aldehid dan keton, serta asam karboksilat dan ester. Jika suatu senyawa alkohol dan eter mempunyai jumlah atom karbon yang sama maka dipastikan senyawa-senyawa tersebut merupakan isomer. Demikian juga dengan aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester. Agar Anda lebih memahami, pelajarilah contoh-contoh berikut.
Senyawa eter dan alkohol tersebut berisomer gugus fungsi lantaran sama-sama memiliki rumus kimia C4H10O.
Senyawa aldehid dan keton tersebut berisomer gugus fungsi karena sama-sama mempunyai rumus kimia C4H8O.
Senyawa aldehid dan keton tersebut berisomer gugus fungsi karena sama-sama mempunyai rumus kimia C4H8O.
Senyawa asam karboksilat dan ester tersebut berisomer gugus fungsi karena sama-sama mempunyai rumus kimia C4H8O2.
Catatan Kimia :
Senyawa-senyawa yang rumus kimia dan gugus fungsinya sama, tetapi struktur molekulnya berbeda disebut isomer posisi.
D. Identifikasi Senyawa Karbon
Catatan Kimia :
Senyawa-senyawa yang rumus kimia dan gugus fungsinya sama, tetapi struktur molekulnya berbeda disebut isomer posisi.
D. Identifikasi Senyawa Karbon
1. Alkohol dan Eter
Pada umumnya alkohol mempunyai titik didih yang tinggi. Hal ini disebabkan alkohol sanggup membentuk ikatan hidrogen antar molekul.
Gambar 8. Ikatan hidrogen antarmolekul pada molekul etanol. |
Dengan bertambahnya rantai karbon, titik didih alkohol menjadi semakin tinggi sehingga mengakibatkan kelarutan dalam air menurun.
Tabel 8. Titik didih beberapa senyawa alkohol (1 atm)
Tabel 8. Titik didih beberapa senyawa alkohol (1 atm)
Alkohol | Titik Didih (°C) | Massa jenis (g/cm3) | Kelarutan dalam air (mol/100 g air pada 20 °C) |
Metanol | 0,79 | Tidak terhingga | |
Etanol | 0,79 | Tidak terhingga | |
Propanol | 0,80 | Tidak terhingga | |
Butanol | 0,81 | 0,11 | |
Pentanol | 0,82 | 0,030 | |
Heksanol | 0,82 | 0,058 | |
Sumber: Organic Chemistry, 1996 |
Senyawa eter mempunyai titik didih lebih rendah jikalau dibandingkan dengan alkohol. Hal ini disebabkan lantaran molekul eter tidak sanggup membentuk ikatan hidrogen.
Tabel 9. Titik Didih Beberapa Senyawa Eter (1 atm)
Eter | Titik Didih (°C) |
Dimetil eter | -24 |
Dietil eter | 34,6 |
Dipropil eter | 90,1 |
Sumber: Organic Chemistry, 1996 |
Alkohol dan eter sanggup dibedakan melalui reaksi dengan logam Na.
Alkohol : R – OH + Na → R – ONa + 1/2 H2
2. Aldehid dan Keton
Aldehid tidak sanggup membentuk ikatan hidrogen menyerupai halnya alkohol sehingga pada senyawa yang mempunyai massa molekul yang sebanding, titik didih aldehid lebih rendah dibandingkan alkohol.
Tabel 10. Titik Didih Beberapa Senyawa Aldehid (1 atm)
Aldehid | Titik Didih (°C) |
Metanal | 56,2 |
Propanal | 79,6 |
Butanal | 102,4 |
Sumber: Organic Chemistry, 1996 |
Keton mempunyai titik didih yang hampir sama dengan aldehid.
Tabel 11. Titik Didih Beberapa Senyawa Keton (1 atm)
Keton | Titik Didih (°C) |
Propanon (Aseton) | 56,2 |
2-butanon | 79,6 |
3-pentanon | 102,4 |
Sumber: Organic Chemistry, 1996 |
Bagaimanakah cara membedakan aldehid dan keton? Untuk mengetahuinya lakukanlah aktivitas berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 6 :
Identifikasi Aldehid dan Keton
Tujuan :
Mengidentifikasi aldehid dan keton dengan pereaksi Fehling dan Tollen’s
Alat dan Bahan :
1. Penangas air
2. Tabung reaksi
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
5. Formaldehid
6. Aseton
7. Pereaksi Fehling
8. Pereaksi Tollen’s
Langkah Kerja :
Sebelum memulai percobaan carilah info mengenai senyawa yang akan digunakan, mencakup sifat kimia senyawa, cara penggunaan, dan penanganannya.
Percobaan Kimia Sederhana 6 :
Identifikasi Aldehid dan Keton
Tujuan :
Mengidentifikasi aldehid dan keton dengan pereaksi Fehling dan Tollen’s
Alat dan Bahan :
1. Penangas air
2. Tabung reaksi
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
5. Formaldehid
6. Aseton
7. Pereaksi Fehling
8. Pereaksi Tollen’s
Langkah Kerja :
- Masukkanlah 2 mL formaldehid ke dalam tabung reaksi pertama. Pada tabung reaksi yang berbeda tambahkan 2 mL aseton.
- Tambahkan 3 tetes pereaksi Fehling ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut.
- Panaskan tabung reaksi dengan mengunakan penangas air pada suhu 60 °C.
- Lakukan langkah pada no. 1 dan 2 dengan mengganti pereaksi Fehling dengan pereaksi Tollen’s.
- Amati perubahan yang terjadi.
- Bagaimana hasil reaksi formaldehid dengan pereaksi Fehling dan pereaksi Tollen’s?
- Bagaimana hasil reaksi aseton dengan pereaksi Fehling dan pereaksi Tollen’s?
Sebelum memulai percobaan carilah info mengenai senyawa yang akan digunakan, mencakup sifat kimia senyawa, cara penggunaan, dan penanganannya.
Pereaksi Fehling mengandung ion Cu+ dalam larutan basa. Ketika aldehid direaksikan dengan pereaksi Fehling dan dipanaskan, aldehid akan teroksidasi menjadi asam karboksilat, sedangkan pereaksi Fehling akan tereduksi membentuk endapan merah bata Cu2O.
Ketika keton direaksikan dengan pereaksi Fehling dan dipanaskan tidak akan terjadi reaksi.
Pereaksi Tollen’s diperoleh dengan cara melarutkan AgNO3 ke dalam larutan amonia yang menghasilkan senyawa kompleks [Ag(NH3)2]+ Ketika pereaksi Tollen’s dipanaskan dengan aldehid pada tabung reaksi, aldehid akan teroksidasi dan kompleks [Ag(NH3)2]+ tereduksi menjadi logam perak.
Reaksi ini biasa disebut dengan tes cermin perak.
Keton tidak bereaksi dengan pereaksi Tollen's.
3. Asam Karboksilat dan Ester
Asam karboksilat mempunyai ikatan hidrogen yang berpengaruh sama seperti alkohol sehingga mempunyai titik didih yang tinggi. Pada senyawa dengan massa molekul yang sebanding, titik didih asam karboksilat hampir sama dengan alkohol.
Tabel 12. Titik Didih Beberapa Senyawa Asam Karboksilat (1 atm)
Asam Karboksilat | Titik Didih (°C) |
Asam metanoat | 31,5 |
Asam etanoat | 57 |
Asam butanoat | 120 |
Jika dibandingkan dengan asam karboksilat, ester mempunyai titik didih yang rendah.
Tabel 13. Titik Didih Beberapa Senyawa Ester (1 atm)
Ester | Titik Didih (°C) |
Metil metanoat | 31,5 |
Metil etanoat | 57 |
Etil butanoat | 120 |
Salah satu kegunaan ester ialah sebagai materi pewangi. Bagaimanakah cara menciptakan ester? Lakukanlah aktivitas berikut.
Percobaan Kimia Sederhana 8 :
Esterifikasi
Tujuan :
Pembuatan ester dari alkohol dan asam karboksilat
Alat dan Bahan :
1. Pipet tetes
2. Gelas ukur
3. Tabung reaksi
4. Gelas kimia
5. Penangas air
6. Etanol
7. Asam asetat (H3COOH)
8. Natrium bikarbonat (NaHCO3)
9. Asam sulfat (H2SO4)
Sebelum memulai percobaan carilah info mengenai senyawa yang akan digunakan, mencakup sifat kimia senyawa, cara penggunaan, dan penanganannya.
Langkah Kerja :
- Tambahkan 2 mL etanol kepada 1 mL asam asetat pekat dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 3 tetes asam sulfat pekat.
- Panaskan adonan di atas penangas air selama 5 menit.
- Pindahkan adonan ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan natrium bikarbonat.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.
- Bagaimana aroma dari hasil reaksi dibandingkan reaktan?
- Senyawa apakah yang terbentuk pada reaksi tersebut?
Kerjakanlah secara berkelompok dan diskusikanlah hasil yang Anda peroleh.
Bandingkanlah kesimpulan yang Anda peroleh dengan penjelasan berikut.
Pada ketika etanol ditambahkan kepada asam asetat maka akan terbentuk ester yang mempunyai amis yang khas. Hal ini dipercepat dengan adanya katalis asam sulfat pekat. Reaksi ini dikenal dengan nama esterifikasi.
Catatan Kimia :
Saat ini, Indonesia telah mengembangkan jenis bahan bakar otomotif gres yang merupakan adonan antara bensin dan etanol yang menghasilkan materi bakar dengan kualitas tinggi. Gasohol BE-10 yang diluncurkan oleh BPPT merupakan adonan antara bensin (90%) dan bioetanol (10%). Bioetanol ini diperoleh dari tanaman berpati menyerupai singkong yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Dari sumber nabati ini dapat diproses menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Sumber: www.bbpt.go.id
Catatan Kimia :
Gasohol
Saat ini, Indonesia telah mengembangkan jenis bahan bakar otomotif gres yang merupakan adonan antara bensin dan etanol yang menghasilkan materi bakar dengan kualitas tinggi. Gasohol BE-10 yang diluncurkan oleh BPPT merupakan adonan antara bensin (90%) dan bioetanol (10%). Bioetanol ini diperoleh dari tanaman berpati menyerupai singkong yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Dari sumber nabati ini dapat diproses menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Sumber: www.bbpt.go.id
4. Haloalkana
Haloalkana ialah senyawa turunan alkana yang satu atau lebih atom hidrogennya diganti oleh unsur halogen.
Tabel 14. Titik Didih Beberapa Senyawa Haloalkana (1 atm)
Haloalkana | Titik Didih (°C) | Wujud pada 25 °C |
Klorometana | -24 | Gas |
Kloroetana | 12 | Gas |
Bromometana | 3 | Gas |
Bromoetana | 38 | Cair |
Iodometana | 42 | Cair |
Iodoetana | 72 | Cair |
Sumber: Organic Chemistry, 1996 |
Haloalkana sanggup mengalami reaksi hidrolisis menghasilkan alkohol.
CH3CH2CH2Br(aq) + H2O(l) → CH3CH2CH2OH(aq) + HBr(aq)
bromometana propanol
E. Kegunaan Senyawa Karbon
Senyawa alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester dapat ditemukan secara alami ataupun dengan cara sintesis di laboratorium. Senyawa-senyawa karbon ini mempunyai beberapa kegunaan, berikut ini adalah kegunaan senyawa-senyawa karbon tersebut.
1. Kegunaan Alkohol
Metanol merupakan alkohol yang paling sederhana, mempunyai titik didih 64,7 °C. Metanol dikenal sebagai wood alcohol. Metanol dipakai untuk pembuatan metanal (formaldehid) dan sanggup dipakai sebagai pelarut. Metanol bersifat racun, pada takaran yang rendah sanggup menyebabkan kebutaan dan pada takaran yang tinggi sanggup mengakibatkan kematian. Etanol dipakai pada minuman, menyerupai bir dan anggur. Etanol juga dicampur dengan bensin (gasoline) menghasilkan adonan yang dinamakan “gasohol” yang sanggup dipakai sebagai materi bakar. Etanol digunakan juga sebagai pelarut pada minyak amis dan sebagai zat antiseptik.
Etilen glikol merupakan komponen penting untuk pendingin dan zat antibeku pada kendaraan. Etilen glikol dipakai juga pada pembuatan polimer. Gliserol sanggup diperoleh dari lemak, dipakai sebagai pelumas, kosmetik, dan materi makanan. Ketika direaksikan dengan asam nitrat dapat menghasilkan nitrogliserin yang sanggup dipakai sebagai materi peledak.
2. Kegunaan Eter
Senyawa eter yang paling banyak dikenal ialah dietil eter. Dietil eter digunakan sebagai pelarut dan zat anestetik (obat bius). Namun, penggunaan dietil eter sebagai zat anestetik sanggup mengakibatkan gangguan pada pernapasan sehingga ketika ini pengunaannya digantikan oleh zat lain yang tidak berbahaya.
3. Kegunaan Aldehid
Senyawa paling sederhana dari aldehid ialah formaldehid. Formaldehid dipakai sebagai desinfektan, antiseptik, dan dipakai pada pembuatan polimer, menyerupai bakelit. Formaldehid juga banyak digunakan sebagai pengawet untuk spesimen biologi.
4. Kegunaan Keton
Senyawa keton yang banyak dipakai ialah aseton yang biasanya digunakan sebagai pelarut pada zat dan penghapus cat kuku.
5. Kegunaan Asam Karboksilat
Asam asetat yang dikenal sebagai cuka dipakai sebagai pemberi rasa asam pada makanan. Senyawa asam karboksilat lainnya, menyerupai asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada masakan dan minuman. Asam sitrat dan asam tartrat dipakai sebagai zat aditif pada makanan.
6. Kegunaan Ester
Pada bidang industri, senyawa ester menyerupai etil etanoat dan butil butanoat dipakai sebagai pelarut untuk resin dan pernis. Senyawa ester juga dipakai sebagai pemberi aroma pada masakan dan minyak wangi, contohnya isoamil etanoat yang memperlihatkan aroma pisang.
7. Kegunaan Haloalkana
Haloalkana dipakai sebagai pelarut, contohnya karbon tetraklorida (CCl4) dan kloroform (CHCl3). Senyawa haloalkana lainnya sanggup digunakan sebagai insektisida, tetapi ketika ini sudah tidak dipakai lagi lantaran memiliki efek negatif terhadap kesehatan.
Rangkuman :
- Senyawa karbon turunan alkana terdiri atas alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, dan haloalkana.
- Alkohol dan eter mempunyai rumus umum CnH2n+2O Gugus fungsi alkohol ialah –OH dan eter –OR. Senyawa alkohol biasanya dipakai sebagai pelarut dan zat antiseptik, sedangkan senyawa eter sering dipakai sebagai zat anestetik.
- Aldehid dan keton mempunyai rumus umum CnH2nO. Gugus fungsi aldehid adalah dan keton adalah Senyawa aldehid digunakan sebagai desinfektan dan pengawet, sedangkan keton dipakai sebagai pelarut.
- Asam karboksilat dan ester mempunyai rumus umum CnH2nO2 Gugus fungsi asam karboksilat adalah –COOH dan ester –COOR. Senyawa asam karboksilat sering dipakai sebagai zat aditif dan pengawet, sedangkan ester dipakai sebagai pelarut dan pewangi.
- Haloalkana mempunyai rumus umum CnH2n+1X dengan X ialah unsur halogen (F, Cl, Br, I). Haloalkana
- dapat mengalami reaksi hidrolisis menghasilkan alkohol. Haloalkana sering dipakai sebagai pelarut dan insektisida.
Anda kini sudah mengetahui Karbon. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rahayu, Imam. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, p. 194.
Referensi :
Rahayu, Imam. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, p. 194.
No comments:
Post a Comment