Thursday, November 29, 2018

Yuk Mencar Ilmu Pola Soal Matematika Higher Order Thinking Skills (Hots)

Higher Order Thinking - .com
HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi, mencakup cara berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif. Proses berpikir terkait dengan ingatan dan pengetahuan pada HOT mempunyai porsi sangat kecil. Higher-order thinking meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall) dan asesmen lebih mengukur kemampuan.
HOT terjadi saat individu bisa menghubungkan informasi gres dengan informasi yang telah   dimiliki sebelumnya, kemudian menciptakan solusi untuk duduk kasus pada konteks yang belum dikenal sebelumnya.

HOT memperlihatkan pemahaman terhadap informasi bukan sekedar mengingat informasi.
Higher-order thinking termasuk memperlihatkan pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi.
 HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi Yuk Belajar Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Taksonomi Bloom soal HOTS

Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall


HOT (higher order thinking) memberi penitikberatan lebih pada proses:


  • Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
  • Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
  • Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang berbeda.
  • Menggunakan informasi untuk menuntaskan masalah.
  • Menguji informasi dan gagasan secara kritis.


Bentuk Soal Ujian HOT (higher-order thinking) meliputi:


  • Pertanyaan dan jawaban
  • Eksplorasi dan analisis
  • Penalaran informasi bukan ingatan
  • Menilai, mengkritisi, dan menginterpretasi


Sekali lagi, pertanyaan HOT tidaklah selalu lebih sulit

Tipe Soal HOT sanggup disajikan dalam bentuk :

  • Pilihan ganda
  • Menjodohkan
  • Isian singkat
  • Esai
  • Unjuk kerja
  • Portofolio


Untuk soal HOT yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda diupayakan stimulus soal merupakan konteks dunia nyata. Kemudian pertanyaan dalam soal harus menuntut proses berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif, tidak lagi sekedar ingatan atau pemahaman.

Ada beberapa cara yang sanggup dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan sikap sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, penilaian dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.

Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan
Menilai atau  mengukur keterampilan yang lebih kompleks ibarat berpikir kritis dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan bisa memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.

Higher-order thinking  menunjukkan pemahaman terhadap informasi  dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi. Kita  tidak menguji ingatan, sehingga kadang kala perlu untuk menyediakan informasi yang diharapkan untuk menjawab pertanyaan dan siswa memperlihatkan  pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi  atau memakai informasi tersebut.

Teknik kegiatan-kegiatan lain yang sanggup menyebarkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:

  • Adakah Cara lain? (What’s another way?), 
  • Bagaimana jika…? (What if …?), 
  • Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan 
  • Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).



Bagaimana Butir Soal yang sanggup menuntut HOTS ?
Agar butir soal yang ditulis sanggup menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, cuilan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau bunyi yang direkam, dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan.

 HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi Yuk Belajar Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Teknik Penulisan Butir soal HOTS


  • Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan 
  • Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran menurut tawaran yang tertuang pada kurikulum
  • Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan 
  • Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang ada
  • Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah sanggup menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya

Contoh soal Matematika HOTS

Berikut ini saya sajikan beberapa contoh soal kategori HOTS (High Order Thinking Skill) mata pelajaran matematika.

Contoh soal 1
Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim juara yakni menurut perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai berikut:
  • Tim yang menang memperoleh poin 3
  • Jika pertandingan seri, masing-masing tim memperoleh poin 1
  • Tim yang kalah memperoleh poin 0

Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim dengan sisa 5 kali pertandingan.
Peringkat
TIM
Poin
1
A
74
2
B
72
3
C
70
4
D
64
5
E
63
6
F
60

Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang sempurna menurut data tersebut yakni ....
A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim B.
B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan salah satunya menang atas tim A.
C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B masih mungkin berada di atas tim C.
D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E mustahil berada di atas tim C.
E. Tim F akan menjadi juara kalau memenangkan semua sisa pertandingan dan tim A selalu kalah pada semua sisa pertandingan.

Contoh Soal 2.
Kompetensi Dasar:
3.21.  Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
Materi : Statistika 
Indikator :
Disajikan suatu diagram batang ganda dari catatan mengenai banyaknya panggilan telepon masuk dan keluar perhari dalam 9 hari. Siswa sanggup membaca data pada diagram batang ganda.
Soal  :
Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melaksanakan survey untuk melihat kegiatan pelanggannya dalam melaksanakan panggilan telepon. Suatu hari Rana mendapatkan kiprah dari perusahaan telekomunikasi tersebut untuk mencatat banyaknya panggilan telepon yang ia lakukan pada suatu periode hari-hari yang berurutan. Hasil catatan Rana disajikan dalam grafik di bawah ini:

 HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi Yuk Belajar Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Pertanyaan:
1. Rana melakukan surveynya selama ….
a. 6 hari
b. 7 hari
c. 8 hari
d. 9 hari
2. Rana sama sekali tidak melaksanakan panggilan keluar pada hari ke- ….
3. Rana mendapatkan  panggilan masuk  lebih banyak daripada panggilan keluar untuk pertama kalinya pada hari ke- ….

Kunci Jawaban :
1. 9 hari.
2. Hari ke-6
3. Hari ke-4

Contoh Soal 3
Kompetensi Dasar:
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya melalui pengamatan dan menawarkan alasannya.
Materi : Pola Barisan
Indikator: Diberikan data barisan daerah duduk dalam suatu ruangan pertunjukan yang terdiri dari 6 baris dan harga tiket:
(1) menentukan banyaknya daerah duduk yang tersedia, kalau diketahui banyaknya dingklik pada empat baris pertama, di mana selisih banyaknya daerah duduk antara 2 baris yang berurutan yakni berbeda-beda
(2) menentukan harga tiket untuk suatu baris tertentu, kalau diketahui pemasukan total yang diinginkan dari penjualan seluruh tiket.
Soal:
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk masyarakat umum. Hasil penjualan tiket program tersebut akan disumbangkan untuk korban peristiwa alam. Panitia menentukan daerah berupa gedung pertunjukan yang daerah duduk penontonnya berbentuk sektor bulat terdiri dari enam baris.
 HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi Yuk Belajar Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Banyaknya dingklik penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan tertentu.

1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga 50 kursi,  baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya seluruh daerah duduk pada gedung pertunjukan itu.
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.

2) Apabila harga tiket baris pertama yakni paling mahal dan selisih harga tiket antara dua baris yang berdekatan yakni Rp10.000,00, dengan perkiraan seluruh dingklik penonton terisi penuh,tentukanlah harga tiket yang paling murah semoga panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp22.500.000,00
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.

Jawab:
Baris: 1 2 3 4 5 6
Kursi: 25____35____50____70___95____125
Selisih:       10          15       20         25         30
(1) Kapasitas total = 25 + 35 + 50 +70 + 95 + 125
                                = 400 daerah duduk

(2) Misal: 
tiket termurah = x (dalam ribuan)
125x + 95 (x + 10) + 70 (x + 20) + 50 (x + 30) + 35 (x + 40) + 25 (x + 50) = 22.500
                 400x + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400 + 1.250 = 22.500
                                    400x + 6.500 =22.500
                                      400x          = 16.000
                                     x         =        40
Jadi, harga tiket termurah adalah: Rp40.000,00

Penskoran:
Langkah benar, hasil selesai benar, instruksi = 2
Langkah benar, hasil selesai salah, instruksi = 1
Menjawab salah dengan langkah dan tanpa langkah, instruksi = 0
Tidak menjawab, instruksi = 9

Itulah beberapa contoh soal matematika kategori HOT, semoga sanggup dijadikan sebagai materi pola dan perbandingan dalam pembuatan soal-soal matematika berkategori HOT.
Tidak sanggup dipungkiri lagi, arah kebijakan kurikulum pendidikan kini ini menuntut pembelajaran--terutama pada penilaiannya diarahkan semoga berkaitan dengan kemampuan akseptor didik secara sebenarnya, berbasis kinerja akseptor didik, sanggup memotivasi berguru , menekankan pada kegiatan dan pengalaman berguru akseptor didik, dan memberi kebebasan akseptor didik untuk mengkonstruksi responnya.

Untuk itu soal yang diberikan harus bisa menyebarkan kemampuan berpikir divergen, menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, terkait dengan dunia kerja, memakai data yang diperoleh pribadi dari dunia kasatmata serta memakai banyak sekali cara dan instrumen.

Demikian postingan perihal contoh soal HOTS matematika, semoga ada manfaatnya.

No comments:

Post a Comment