Sunday, November 17, 2019

Pintar Pelajaran Kehidupan Di Bumi Berawal Dari Komet Dan Asteroid ?

Kehidupan Di Bumi Berawal Dari Komet Dan Asteroid ? Penelitian gres yang dilaporkan di San Diego pada 27 Maret pada National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) yang ke 2243 memperlihatkan isu lebih lanjut mengenai gagasan bahwa komet yang membombardir bumi miliaran tahun yang kemudian membawa dan menyimpan materi utama bagi kehidupan untuk tumbuh di planet ini. Jennifer G. Blank, Ph.D., yang memimpin tim peneliti, melaksanakan sebuah eksperimen yang membuat kembali proses jatuhnya benda langit (komet dan asteroid) ke bumi pada kecepatan 25.000 mil/jam  dengan memakai “senjata” laboratorium yang berpengaruh dan pemodelan komputer. Penelitian ini merupakan bab dari upaya ilmiah yang lebih luas untuk memahami bagaimana asam amino dan materi lain penyusun makhluk hidup pertama kali muncul di sebuah planet yang tandus dan sepi miliaran tahun yang lalu. Asam amino menyusun protein, yang merupakan inti dari semua bentuk kehidupan, mulai dari mikroba sampai manusia.

“Penelitian kami memperlihatkan bahwa senyawa penyusun kehidupan masih tetap utuh meskipun telah terkena gelombang kejut yang luar biasa dan kondisi keras lainnya pada dikala terjadi tumbukan komet,” kata Blank. ”Komet benar-benar akan menjadi paket ideal untuk memberikan bahan-bahan untuk evolusi kimiawi yang membentuk  kehidupan. Kami menyukai gagasan ini alasannya ialah komet membawa bahan-bahan kehidupan menyerupai asam amino, air dan energi".
 Kehidupan Di Bumi Berawal Dari Komet Dan Asteroid  Pintar Pelajaran Kehidupan Di Bumi Berawal Dari Komet Dan Asteroid ?
Penelitian gres yang dilaporkan di San Diego pada 27 Maret pada National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) yang ke 2243 memperlihatkan imformasi lebih lanjut mengenai gagasan bahwa komet yang membombardir bumi miliaran tahun yang kemudian membawa dan menyimpan materi utama bagi kehidupan untuk tumbuh di planet ini.(GFoto : Don Davis, NASA)
Komet ialah sebuah bongkahan yang terdiri dari  gas beku, air, es, debu  dan batu, para astronom menyebutnya “dirty snowballs” (bola salju yang kotor). Bola salju, ini mempunyai diameter 10 mil atau lebih. Komet mengelilingi matahari matahari dalam sabuk yang terletak sangat jauh dari planet-planet yang paling jauh di tata surya. Secara berkala, komet keluar dari orbitnya dan masuk ke dalam orbit di tata surya sehingga mereka sanggup terlihat di langit.

Miliaran tahun lalu, sekumpulan komet dan asteroid membombardir Bumi, sisa-sisa tumbukannya sanggup dilihat dari kawah yang ada di bulan. Bukti ilmiah memperlihatkan bahwa kehidupan di Bumi yang melibatkan  komet dan asteroid berawal pada selesai jangka waktu 3,8 miliar tahun  lalu yang disebut sebagai “late heavy bombardment” .

Sebelum masa itu, bumi terlalu panas bagi makhluk hidup untuk sanggup bertahan hidup. Akhir-akhir ini diketahui bahwa, fosil kehidupan paling awal di bumi berasal dari kehidupan  3,5 milyar tahun yang lalu. Pertanyaannya, bagaimana mungkin kehidupan terbentuk begitu cepat apabila hanya ada sedikit bukti keberadaan air dan asam amino untuk membuat protein?

Blank dan rekan-rekannya dari Bay Area Environmental Research Institute NASA/Ames Research Center, Moffett Field, California, memeriksa, apakah asam amino sanggup tetap utuh sehabis  komet membentur bumi. Analisis sebelumnya pada sampel debu komet yang dikirim ke bumi oleh pesawat luar angkasa NASA menghilangkan keragu-raguan mengenai gagasan, asam amino terbentuk di komet.

Pada suatu rangkaian  percobaan, mereka memakai senjata gas untuk mensimulasikan temperatur yang sangat tinggi dan gelombang kejut yang berpengaruh  pada dikala komet memasuki atmosfer bumi untuk mengetahui apa yang terjadi dengan asam amino yang ada di dalam komet. Peluru dari senjata gas (perangkat yang beratnya ribuan pound) ditembakkan  bergerak dengan kecepatan supersonik dan menghantam suatu objek dengan  ledakan gas tekanan tinggi . Peluru senjata gas tersebut berupa kapsul yang diisi dengan asam amino, air dan materi lainnya.

Asam amino tidak rusak alasannya ialah panas dan gelombang kejut dari simulasi tersebut. Bukannya menjadi rusak, asam amino tersebut mulai membentuk apa yang disebut dengan ”ikatan peptida”, ikatan yang menghubungkan asam amino bahu-membahu menjadi protein. Tekanan dari dampak tumbukan itu sepertinya mengimbangi panas yang sangat tinggi dan juga memasok energi yang diharapkan untuk membuat peptida, jelasnya. Pada percobaan lain, Blank dan timnya memakai pemodelan komputer canggih untuk mensimulasikan kondisi menyerupai pada dikala komet bertabrakan dengan Bumi.

Blank mengatakan, bahwa ada kemungkin telah terjadi beberapa kiriman bibit kehidupan selama bertahun-tahun dari komet, asteroid dan meteorit.

Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut materi yang disediakan American Chemical Society (ACS) via Newswise dan Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment