Orientasi dan Bentuk Orbital s p d f, Elektron, Bilangan Kuantum, Atom - Bentuk orbital ditentukan oleh subkulit dari elektron atau ditentukan bilangan kuantum azimutnya. Jadi, apabila suatu elektron mempunyai bilangan kuantum azimut sama, maka bentuk orbitalnya juga sama, sehingga yang membedakan hanyalah tingkat energinya. Bentuk orbital merupakan fungsi Ψ2 dari fungsi gelombang Schrödinger. Sedangkan orientasi orbital terkait dengan bilangan kuantum magnetik (m). [1]
Gambar 1. Macam-macam bentuk orbital. [2] |
a. Orbital s
Orbital yang paling sederhana ialah orbital s. Setiap subkulit s terdiri atas 1 buah orbital yang berisi 2 elektron. Orbital s berbentuk bola simetri yang mengatakan bahwa elektron mempunyai kerapatan yang sama, kalau jarak dari inti atom juga sama. Semakin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya semakin rendah. Nilai bilangan kuantum utama suatu orbital memengaruhi ukuran orbital. Semakin besar nilai bilangan kuantum utama, ukuran orbitalnya juga semakin besar.
Gambar 2. Bentuk orbital s. |
b. Orbital p
Bentuk orbital p menyerupai balon terpilin (cuping-dumbbell). Kepadatan elektron tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua tempat yang terbagi sama besar dan terletak pada dua sisi berhadapan dari inti yang terletak di tengah.
Subkulit p terdiri atas 3 orbital, tiap orbital mempunyai bentuk yang sama. Perbedaan ketiga orbital terletak pada arah, di mana terkonsentrasinya kepadatan elektron. Biasanya orbital p digambarkan memakai satu kumpulan sumbu x, y, dan z, sehingga diberi tanda px, py dan pz.
Pada subkulit p ini terdapat 3 nilai m (–1, 0, +1) sehingga terdapat 3 orientasi yang satu dan lainnya membentuk sudut 90 o. [1]
c. Orbital d
Orbital d mempunyai 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang berbeda. Empat orbital pertama mempunyai bentuk yang sama, sedangkan satu orbital mempunyai bentuk yang berbeda. Kelima orbital itu ialah dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2.
Untuk lebih jelas, perhatikan citra orbital subkulit d di bawah ini.
Gambar 5. bentuk orbital dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2 |
Setiap orbital mempunyai 4 “lobe” kepadatan elektron. Adapun perbedaannya terletak pada arah berkumpulnya kepadatan elektron. Sementara itu, satu orbital lagi mempunyai bentuk berbeda, tetapi mempunyai energi yang sama dengan keempat orbital d lainnya.
d. Orbital f
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara.
Gambar 6. Bentuk orbital f. [3] |
Orbital f (mempunyai 7 orbital) dan dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu : [1]
1) kelompok pertama : fxyz
2) kelompok kedua : fx(z2 - y2), fy(z2 - x2), fz(x2 - y2)
3) kelompok ketiga : fx3, fy3, fz3
Orbital ini hanya dipakai untuk unsur-unsur transisi yang letaknya lebih dalam.
Materi Kimia :
Distribusi kerapatan elektron dalam orbital 1s, 2s, dan 3s dalam suatu atom. Bila suatu area banyak titiknya mengatakan kerapatan elektron tinggi. Sedangkan tempat dalam ruang dengan tidak adanya kebolehjadian ditemukan elektron disebut simpul.
Materi Kimia :
Distribusi kerapatan elektron dalam orbital 1s, 2s, dan 3s dalam suatu atom. Bila suatu area banyak titiknya mengatakan kerapatan elektron tinggi. Sedangkan tempat dalam ruang dengan tidak adanya kebolehjadian ditemukan elektron disebut simpul.
Anda kini sudah mengetahui Bentuk Orbital. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Premono, S. A. Wardani, dan N. Hidayati. 2009. Kimia : SMA/ MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.
Referensi Lainnya :
[1] Partana, C. F. dan A. Wiyarsi. 2009. Mari Belajar Kimia 2 : Untuk SMAXI IPA. Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
No comments:
Post a Comment