Thursday, November 28, 2019

Pintar Pelajaran Pithecanthropus Erectus, Mojokertensis, Soloensis: Penemuan, Ciri-Ciri, Insan Purba, Kehidupan

Artikel dan Makalah ihwal Pithecanthropus erectus, mojokertensis, soloensis: Penemuan, Ciri-ciri, Manusia Purba, Kehidupan - Pithecanthropus artinya insan kera, hidup di zaman Paleolitikum. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891, yakni bab rahang, gigi dan sebagian tulang tengkorak. Manusia simpanse ini berjalan tegak dengan dua kaki, dan diperkirakan hidup pada 700.000 tahun yang lalu. Dubois menemukan fosil Pithecanthropus di Trinil tempat Ngawi pada ketika Sungai Bengawan Solo sedang kering, kemudian fosil tersebut dinamai Pithecanthropus erectus, artinya insan simpanse yang berjalan tegak. Sekarang, nama ilmiah insan purba Pithecanthropus erectus dikenal dengan nama Homo erectus. Pithecanthropus mempunyai ciri-ciri tinggi tubuh antara 165-180 cm, volume otak antara 750-1300 cc dan berat tubuh 80-100 kg. (Baca juga : Jenis insan purba di Indonesia)

Dalam beberapa sumber penelitian diperkirakan Pithecanthropus yaitu insan purba yang pertama kalinya mengenal api sehingga terjadi perubahan rujukan memperoleh makanan yang semula mengandalkan makanan dari alam menjadi rujukan berburu dan menangkap ikan.

Peralatan yang telah ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenigswalg di tempat Pacitan tepatnya di tempat Punung yaitu kapak genggam atau chopper (alat penetak) dan kapak perimbas. Kapak genggam dan kapak perimbas sangat cocok dipakai untuk berburu. Manusia purba yang memakai kapak genggam hampir merata di seluruh Indonesia, di antaranya di Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Gombong, Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor. Di tempat Ngandong dan Sidoarjo ditemukan pula alat-alat dari tulang, kerikil dan tanduk rusa dalam bentuk mata panah, tombak, pisau dan belati. Di bersahabat Sangiran ditemukan alat-alat berukuran kecil yang terbuat dari batu-batu indah yang berjulukan flakes (serpihan).

Manusia simpanse (Pithecanthropus) jenis lain yang berhasil ditemukan antara lain:
  1. Pithecanthropus mojokertensis atau insan simpanse dari Mojokerto, ditemukan di tempat Perning, Mojokerto, pada 1936 – 1941 oleh Von Keonigswalg. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak bawah umur berusia sekitar 6 tahun. Walaupun ditemukan lebih muda dari Pithecanthropus erectus oleh Dubois, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditafsir merupakan jenis insan purba yang lebih renta usianya dibandingkan dengan yang lain.
  2. Pithecanthropus soloensis atau insan simpanse dari Solo, ditemukan di tempat Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo, antara tahun 1931-1934. Fosil inovasi Von Keonigswalg dan Weidenreich ini berupa 11 buah fosil tengkorak, tulang rahang, dan gigi.
Fosil pithecanthropus ditemukan pula di Cina, tepatnya di gua Chou-ku-tien bersahabat Beijing. Fosil ini ditemukan oleh ilmuwan Cina, Pei Wen-Chung, dan fosil itu dinamai Sinanthropus Pekinensis. Sinanthropus pun mempergunakan perkakas kerikil yang sejenis dengan perkakas kerikil dari Pacitan.

Anda kini sudah mengetahui Pithecanthropus erectus, mojokertensis, soloensis. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

No comments:

Post a Comment