Thursday, November 21, 2019

Pintar Pelajaran Proses Dan Hasil Akulturasi Budaya Antara Tradisi Lokal, Hindu Budha, Dan Islam Di Indonesia

Artikel dan Makalah perihal Proses dan Hasil Akulturasi Budaya antara Tradisi Lokal, Hindu Budha, dan Islam di Indonesia - Posisi geografis Indonesia memperlihatkan peluang yang besar bagi masuknya kebudayaan absurd secara lebih gampang dan cepat. Keuntungan geografis ini pada melahirkan keuntungan-keuntungan ekonomis, politis, sosial, dan kultural. Keadaan ini telah berlangsung semenjak awal masehi. Tak heran kalau bentuk dan corak pratik kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia cukup bermacam-macam dan pluralistik. Jika kita melihat praktik dan bentuk kebudayaan, misalnya, Hindu atau Buddha di India, takkan sama dengan yang ada di Indonesia. Atau kalau melihat tradisi umat Islam di Arab atau Timur Tengah lainnya akan sedikit (atau banyak) berbeda dengan apa yang dipraktikan umat Islam di Indonesia. Ini terjadi sebab setiap bangsa dan suku mempunyai caranya masing-masing dalam menerima, merespon, dan mengadaptasikan budaya absurd yang tiba padanya. Selanjutnya, orang Indonesia, khususnya cuilan timur, mengenal pula agama Kristen yang dibawa orang Portugis (Katolik) dan Belanda (Protestan).

Pada bab-bab sebelumnya kalian telah melihat perkembangan efek agama dan budaya Hindu Budha dan Islam terhadap tradisi agama dan kebudayaan di Indonesia. Dari hasil peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu-Buddha dan Islam, terlihat terang efek Hindu-Buddha dan Islam dari segi politis, sosial, sistem tatanegara, bahasa, kesusastraan, seni arsitektur, seni rupa, dan aspek-aspek kepercayaan.

Pada cuilan ini kalian akan lebih mendalami hasil interaksi antara budaya pribumi-lokal, dengan budaya Hindu Budha dan Islam sebagai tradisi dan budaya ”baru” dan sinkretis. Akan terlihat bagaimana masyarakat di aneka macam wilayah di Indonesia sesuai kearifan lokalnya masing-masing menyatukan ketiga tradisi tersebut secara tenang dan bijak tanpa mempertentangkannya satu sama lain.



Letak geografis Indonesia telah memperlihatkan peluang yang cukup besar bagi masuknya kebudayaan absurd lebih gampang dan cepat. Keuntungan geografis ini pada perkembangannya melahirkan keuntungan-keuntungan yang baru, baik secara ekonomis, politis, sosial, dan kultural. Keadaan ini telah berlangsung semenjak awal tarikh masehi yang ditandai masuknya efek Hindu Budha dari India dan selanjutnya efek Islam pada masa ke-13. Maka dari itu, bentuk dan corak pratik kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia cukup bermacam-macam dan pluralistik.

Kedatangan sejumlah agama dan kebudayaan absurd ke Indonesia menyerupai Hindu, Budha, dan Islam telah ikut memperkaya kebudayaan Islam Indonesia. Asimilasi antar kebudayaan tersebut telah melahirkan tradisi agama sinkretisme, contohnya tradisi tahlilan, halal bihalal, berziarah, pedoman kebatinan dan kejawen, serta tembangan. Sedangkan dalam hal budaya telah melahirkan bentuk gres contohnya dalam hal seni arsitektur (masjid, keraton, makam), karya sastra (Melayu adan Jawa), beserta konsep kekuasaan.

Bentuk akulturasi dalam aneka macam segi kehidupan telah memperkaya kebudayaan Indonesia. Kekayaan tersebut didapatkan dari hasil inklusifisme masyarakat Indonseia dari pengaruh-pengaruh absurd yang positif, selama efek tersebut tidak saling menjatuhkan dan sebaliknya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.

Anda kini sudah mengetahui Proses dan Hasil Akulturasi Budaya antara Tradisi Lokal, Hindu Budha, dan Islam di Indonesia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment