Saturday, November 16, 2019

Pintar Pelajaran Teladan Ikatan Logam, Proses Pembentukan, Pengertian, Soal, Kunci Jawaban, Sifat Logam, Unsur Kimia

Contoh Ikatan Logam, Proses Pembentukan, Pengertian, Soal, Kunci Jawaban, Sifat Logam, Unsur Kimia - Ikatan logam merupakan ikatan kimia antara atom-atom logam, bukan merupakan ikatan ion maupun ikatan kovalen. Dalam suatu logam terdapat atom-atom sesamanya yang berikatan satu sama lain sehingga suatu logam akan bersifat kuat, keras, dan sanggup ditempa. Elektron-elektron valensi dari atom-atom logam bergerak dengan cepat (membentuk lautan elektron) mengelilingi inti atom (neutron dan proton). Ikatan yang terbentuk sangat berpengaruh sehingga menjadikan ikatan antaratom logam sukar dilepaskan.

Unsur-unsur logam pada umumnya merupakan zat padat pada suhu kamar dan kebanyakan logam yaitu penghantar listrik yang baik. Anda sanggup menguji sifat logam suatu benda dengan cara mengalirkan arus listrik kepada benda tersebut.

Dalam bentuk padat, atom-atom logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat (closely packed). Susunan logam terdiri atas ion-ion logam dalam lautan elektron. [1]

Dalam susunan menyerupai ini elektron valensinya relatif bebas bergerak dan tidak terpaku pada salah satu inti atom. Ikatan logam terjadi akhir interaksi antara elektron valensi yang bebas bergerak dengan inti atau kation-kation logam yang menghasilkan gaya tarik. [1]

Percobaan Kimia Sederhana 1 :
  1. Ambillah sebuah arang lalu pukullah dengan palu (atau pemukul lain).
  2. Ambillah sepotong besi dan pukullah dengan palu juga.
Dari Percobaan Kimia yang Anda lakukan di atas, sanggup dilihat bahwa arang (ikatan kovalen antar karbon) akan hancur, sedangkan besi akan bengkok. Hal ini sanggup terjadi lantaran lautan elektron pada kristal logam memegang dekat ion-ion faktual pada logam, sehingga apabila dipukul atau ditempa logam tidak akan pecah tercerai berai tetapi bergeser (terlihat bengkok). Hal inilah yang menjadikan sifat logam ulet, sanggup ditempa maupun diulur menjadi kawat. [1] Berikut ilustrasinya :
 Ikatan logam merupakan ikatan kimia antara atom Pintar Pelajaran Contoh Ikatan Logam, Proses Pembentukan, Pengertian, Soal, Kunci Jawaban, Sifat Logam, Unsur Kimia

Secara kimia, sifat logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsurunsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki keelektronegatifan yang besar). Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah: [2]

1) Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.
2) Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.

Jadi, unsur-unsur logam terletak pada belahan kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak pada belahan kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga unsur-unsur di sekitar tempat perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid. Contohnya yaitu boron dan silikon. Selain itu, sifat logam juga bekerjasama dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya gampang bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin gampang bereaksi) lantaran semakin gampang melepaskan elektron. [2]

Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) lantaran semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif yaitu golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif yaitu golongan VIIA (halogen) (Martin S. Silberberg, 2000). [2]

Beberapa Sifat Logam secara fisis yaitu : [3]

a. Berupa padatan pada suhu ruang

Atom-atom logam bergabung lantaran adanya ikatan logam yang sangat berpengaruh membentuk struktur kristal yang rapat. Hal itu menjadikan atom-atom tidak mempunyai kebebasan untuk bergerak. Pada umumnya logam pada suhu kamar berwujud padat, kecuali raksa (Hg) berwujud cair.

b. Bersifat keras tetapi lentur/tidak gampang patah jikalau ditempa

Adanya elektron-elektron bebas menjadikan logam bersifat lentur. Hal ini dikarenakan elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion faktual yang bergeser sewaktu dikenakan gaya luar.

c. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

Diperlukan energi dalam jumlah besar untuk tetapkan ikatan logam yang sangat berpengaruh pada atom-atom logam.

d. Penghantar listrik yang baik

Hal ini disebabkan terdapat elektron-elektron bebas yang sanggup membawa muatan listrik jikalau diberi suatu beda potensial.

e. Mempunyai permukaan yang mengkilap

f. Memberi imbas foto listrik dan imbas termionik

Apabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari luar, maka akan sanggup menjadikan terlepasnya elektron pada permukaan logam tersebut. Jika energi yang tiba berasal dari berkas cahaya maka disebut imbas foto listrik, tetapi jikalau dari pemanasan maka disebut imbas termionik.

Contoh lain terjadinya ikatan logam yaitu sebagai berikut : [4] 

Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) sanggup saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antar elektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2e), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.

Anda kini sudah mengetahui Ikatan Logam. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Rahayu, I. 2009. Mudah Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.

Referensi Lainnya :

[1] Setyawati, A. A. Kimia : Mengkaji Fenomena Alam Untuk Kelas X SMA/MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 186.

[2] Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti Mulyani.2009. Kimia : Untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 250.

[3] Permana, I. 2009. Memahami Kimia 1 : SMA/MA untuk Kelas Semester 1 dan 2. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 175.

[4] Harnanto, A. dan Ruminten. 2009. Kimia 1 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 194.

No comments:

Post a Comment