Friday, November 22, 2019

Pintar Pelajaran Tujuan Imperialisme Jepang Serta Eksploitasi Terhadap Sumber Daya Alam Dan Insan Di Indonesia

Artikel dan Makalah wacana Tujuan Imperialisme Jepang Serta Eksploitasi Terhadap Sumber Daya Alam Dan Manusia (SDA dan SDM) Di Indonesia - Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II dilandasi oleh ambisi membangun suatu wilayah kekuasaan di Asia. Bangsa Jepang meyakini bahwa dunia ini ialah satu keluarga dan mereka ialah bangsa yang terbaik sehingga harus dipersatukan di bawah kekuasannya. Konsep menyerupai ini dikenal dengan istilah Hako I Chiu. Untuk mencapai tujuan tersebut, Jepang terlebih dahulu harus menghancurkan kekuatan yang telah ada di wilayah Asia, termasuk Belanda yang berkuasa di Indonesia. Usaha untuk mewujudkan tujuannya, Jepang melancarkan serangan ke pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Peristiwa tersebut lalu menyulut Amerika Serikat untuk menyatakan perang terhadap Jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Untuk membendung kekuatan Jepang, Amerika membentuk pasukan adonan berjulukan ABDACOM (American, British, Dutch, Australians Commands). (Baca juga : Dampak Penjajahan Jepang di Indonesia)

Sebelum terjadi penyerangan ke Pearl Harbour, Jepang pada tahun 1940 telah merencanakan untuk membentuk kemakmuran bersama Asia Raya. Dari planning ini, Jepang akan menjadi sentra yang kuat atas daratan Cina, Manchuria, Asia Tenggara, dan Rusia. Khusus untuk daerah Manchuria dan Cina, oleh Jepang akan dibangun sebagai tempat untuk industri berat dan industri ringan. Daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia, akan dijadikan daerah sumber materi mentah untuk menyuplai daerah-daerah industri tersebut. Maka dari itu, saat Jepang berhasil masuk dan menguasai Indonesia, dengan landasan Hakko Chiu, Jepang mengajak tersebut.

Setelah penyerahan kekuasaan di Kalijati, Jepang lalu membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga wilayah pendudukan militer, yang meliputi:
  1. Wilayah I, terdiri atas Jawa dan Madura yang diperintah oleh Tentara Keenambelas Rikugun (Angkatan Darat) yang berpusat di Jakarta;
  2. Wilayah II, terdiri atas Sumatera yang diperintah oleh Tentara Keduapuluh Lima Rikugun yang berpusat di Bukittinggi;
  3. Wilayah III, terdiri atas Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara yang diperintah oleh Armada Selatan Kedua Kaigun (Angkatan Laut), berpusat di Makassar.
Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang membentuk perhimpunan Gerakan Tiga A yang didirikan pada 29 Agustus 1942. Propaganda Gerakan Tiga A ini dipimpin oleh Mr. Syamsudin dengan semboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia. Pada awalnya propaganda Jepang banyak mensugesti rujukan pikir bangsa Indonesia yang masih menaruh dendam terhadap Belanda sehingga kedatangan Jepang disambut dengan baik.

Karena janji-janji Jepang yang manis, pada awalnya bangsa Indonesia menyambut besar hati atas kedatangan bala tentara Jepang. Sebab mereka akan segera membebaskan bangsa Indonesia, dari penjajahan Belanda. Sikap cantik dan ramah itu tenyata hanya sekejap saja. Setelah itu perilaku dan tindakan Jepang mulai keras, kejam, dan semena-mena serta menguras habis sumber daya alam dan tenaga rakyat Indonesia untuk mendukung kepentingan perangnya di daerah Asia Pasifik. Akibatnya rakyat mengalami penderitaan yang lebih berat, daripada zaman penjajahan Belanda.

Berikut ini usaha-usaha Jepang dalam mencapai Kemakmuran Bersama Asia Raya, khususnya menyuplai kebutuhan industrialisasi Jepang.



Anda kini sudah mengetahui Tujuan Imperialisme Jepang. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment