Tuesday, November 26, 2019

Pintar Pelajaran Keraton (Istana), Pengertian, Arti, Fungsi, Sejarah

Artikel dan Makalah wacana Keraton (Istana), Pengertian, Arti, Fungsi, Sejarah - Keraton (istana) merupakan bangunan daerah tinggal raja-raja. Peninggalan keraton-keraton pada masa Hindu-Budha, kini jarang ada yang utuh. Sebagian tinggal puing-puing dan pondasi dasarnya saja, sebagian lagi malah tak berbekas. Istana-istana pada masa Hindu-Buddha didirikan dengan pondasi dari kerikil atau kerikil bata. Biasanya dindingnya terbuat dari kayu, sedangkan atapnya dari daun sirap. Karena itu, kini yang tersisa hanyalah pondasi-pondasinya. Salah satu keraton peninggalan Hindu-Buddha yang sudah berupa puing yaitu Keraton Boko. Keraton ini terletak 2 km dari Candi Prambanan. Disebut Keraton Boko alasannya berdasarkan legenda di situlah letak Kerajaan Boko, yaitu asal Roro Jonggrang sebelum dilamar oleh Bandung Bondowoso. (Baca juga : Pengaruh Hindu Budha di Indonesia)

Para andal mengaitkan keraton ini dengan raja-raja Mataram yang menciptakan Candi Prambanan. Bangunan ini tidak sanggup disebut candi alasannya di sekitarnya terdapat bekas benteng dan juga susukan atau selokan. Di sekitar utara Keraton Boko terdapat sejumlah bekas-bekas candi yang semua telah rusak, di antaranya Candi Ngaglik, Candi Watu Gudhig, Candi Geblog, Candi Bubrah, Candi Singa, dan Candi Grimbiangan. Melihat corak relief dan arsitekturanya, candicandi ini bercorak Siwa. Mungkin didirikan oleh raja Mataram Dinasti Sanjaya.

Istana lainnya yaitu reruntuhan bekas keraton Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Masih terlihat daerah bak yang dulu dipakai sebagai daerah pemandian kerabat raja (sekarang dinamai Candi Tikus).

Anda kini sudah mengetahui Keraton. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment