Tuesday, November 26, 2019

Pintar Pelajaran Arca / Patung Bercorak Hindu Budha, Peninggalan, Sejarah, Contoh, Gambar, Fungsi

Artikel dan Makalah perihal Patung Bercorak Hindu Budha, Peninggalan, Sejarah, Contoh, Gambar, Fungsi  - Arca (patung) dipahat membentuk mahluk tertentu, biasanya insan atau hewan dengan tujuan mengabadikan tokoh yang dipatungkan. Patung dibentuk oleh para seniman dan pemahat handal yang termasuk kasta waisya. Biasanya patung ini disimpan dalam candi sebagai penghormatan terhadap yang kuasa dan raja yang disembah. Adakalanya sebuah patung raja disimbolkan sebagai patung yang kuasa atau raja yang dipuja. (Baca juga : Pengaruh Hindu Budha di Indonesia)

1) Patung Bercorak Hindu

Patung Hindu biasanya berwujud dewa-dewi, raja, dan mahluk gaib mirip makara. Patung raja biasanya tidak ditampilkan sebagaimana adanya melainkan mirip yang kuasa atau dewi tertentu yang diidentikkan dengan raja bersangkutan, misalnya:

(a) Patung dewa-dewi, contohnya Trimurti dan Durga. Pada patung Trimurti, patung Siwa biasanya tampak lebih dominan. Dewa ini ditampilkan dalam beragai wujud antara ain mahaguru, mahakala, dan bhairawa;
(b) Patung Airlangga (Medang Kamulan) dalam wujud Wisnu sedang menunggang burung Garuda;
(c) Patung Ken Dedes dalam wujud Dewi Pajnaparamita;
(d) Patung Kertanegara dalam wujud Joko Dolok dan Amoghapasya;
(e) Patung Kertarajasa (Raden Wijaya) dalam wujud Dewa Siwa;
(f) Patung Dwarapala atau Batara Kala dalam wujud raksasa memegang gada.

 biasanya insan atau hewan dengan tujuan mengabadikan tokoh yang dipatungkan Pintar Pelajaran Arca / Patung Bercorak Hindu Budha, Peninggalan, Sejarah, Contoh, Gambar, Fungsi
Gambar 1. Arca yang bagus ditemukan bersahabat candi Singhasari dipercaya sebagai arca perwujudan Ken Dedes (koleksi Museum Nasional Indonesia).
2) Patung Bercorak Budha

Umumnya patung-patung bercorak Budha berwujud Sang Budha dalam banyak sekali posisi, meski ada juga sejumlah patung Bodhisattva. Patung Sang Budha tampil dalam banyak sekali posisi dengan perilaku tangan (mudra) menghadap arah mata angin tertentu. Sikap tangan Sang Buddha tersebut mengandung makna tersendiri, yaitu:

(a) Arca Aksobhya dengan perilaku bumisparca-mudra yakni perilaku tangan menyentuh bumi sebagai saksi. Arca menghadap ke timur.
(b) Arca Ratnasambhawa dengan perilaku wara-mudra, yakni perilaku tangan memberi anugerah. Arca menghadap selatan.
(c) Arca Amithaba dengan perilaku dhyana-mudra, perilaku tangan bersemadi. Arca menghadap ke barat.
(d) Arca Amogashidi, perilaku abhaya-mudra, perilaku tangan menenteramkan. Arca menghadap utara.
(e) Arca Wairicana, perilaku dharmacaraka-mudra, perilaku tangan memutar rodadharma. Arca tersembunyi dalam stupa.

Anda kini sudah mengetahui Patung Hindu Budha. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment