Tuesday, November 26, 2019

Pintar Pelajaran Kidung Sunda, Isi/Cerita Pengarang, Hindu Budha, Sejarah, Peninggalan

Artikel dan Makalah perihal Kidung Sunda, Isi/Cerita Pengarang, Hindu Budha, Sejarah, Peninggalan - Sementara itu, Kidung Sunda yakni karya sastra buatan Jawa Tengah berbentuk puisi (kidung). Isinya menceritakan lamaran Hayam Wuruk kepada puteri Raja Sunda-Pajajaran (Sri Baduga Maharaja), berjulukan Dyah Pitaloka. Hayam Wuruk mengirim utusan berjulukan Madhu yang berlayar selama 6 hari. Surat lamaran itu diterima oleh Raja Sunda dengan bahagia hati, meski sang puteri menerimanya biasa-biasa saja. (Baca juga : Kitab Hindu Budha)

Kemudian Raja Sunda beserta puteri dan keluarga berangkat menuju Majapahit bersama rombongan, dipimpin oleh Patih Anepaken. Sampai di Desa Bubat, mereka beristirahat; akuwu Bubat melaporkan kedatangan tamu itu ke istana. Namun, Gajah Mada tak bahagia kalau rajanya menyambut rombongan Sunda, ia ingin semoga Raja Sundalah yang menghampiri Hayam Wuruk. Mendengar keputusan Gajah Mada tersebut, Patih Anekapen murka sebab Kerajaan Sunda dilecehkan Majapahit.

Terjadilah peperangan di Desa Bubat pada tahun 1357 M. Bersama 300 tentaranya, Patih Anekapen berjuang mati-matian melawan tentara Majapahit yang jumlahnya lebih besar. Semua rombongan, termasuk Raja dan Puteri Sunda, tewas, kecuali seorang menteri Sunda berjulukan Pitar. Ia berhasil meloloskan diri dan pergi ke Majapahit memberitahukan bencana Bubat. Hayam Wuruk sangat terpukul jiwanya.

Semua naskah kidung Sunda yang dibicarakan di artikel ini, berasal dari Bali. Tetapi tidak terperinci apakah teks ini ditulis di Jawa atau di Bali. Kemudian nama penulis tidaklah diketahui pula. Masa penulisan juga tidak diketahui dengan pasti. Di dalam teks disebut-sebut perihal senjata api, tetapi ini tidak dapat dipakai untuk menetapkan usia teks. Sebab orang Indonesia sudah mengenal senjata api minimal semenjak datangnya bangsa Portugis di Nusantara, yaitu pada tahun 1511. Kemungkinan besar orang Indonesia sudah mengenalnya lebih awal, dari bangsa Tionghoa. Sebab sewaktu orang Portugis mendarat di Maluku, mereka disambut dengan tembakan kehormatan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kidung_Sunda)

Anda kini sudah mengetahui Kidung Sunda. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment