Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan - Apel termasuk dalam famili Rose pada tanaman. Pada famili ini terdapat juga banyak sekali masakan yang sangat populer, termasuk aprikot, plum, ceri, persik, pir, raspberry, dan almond. Ketika fokus khusus pada apel, beberapa studi anti-kanker memperlihatkan bahwa asupan harian buah ini sanggup memperlihatkan manfaat anti-kanker yang lebih baik dibandingkan asupan apel pada jumlah yang lebih kecil. Namun, kami tidak menyarankan bahwa setiap orang harus mengkonsumsi satu buah apel setiap hari, mengingat ketersedian banyak sekali macam buah-buahan lainnya dan keunikan gizi dari masing-masing jenis buah tersebut. Akan tetapi, setiap orang setidaknya makan 2-3 buah-buahan segar murni per hari. Dalam hal ini, bila apel yakni jenis buah yang Anda sukai, tidak ada yang salah dengan mengkonsumsi satu apel setiap hari, dan Anda mungkin mendapat beberapa manfaat kesehatan khusus dengan melakukannya.
Buah apel. (Foto: Wikimedia Commons) |
Kali ini Perpustakaan Cyber akan memperlihatkan gosip mengenai manfaat buah apel dari penelitian terbaru.
A. Penelitian Terbaru Manfaat Buah Apel
1. Fitonutrisi dalam apel sanggup membantu mengatur gula darah Anda.
Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa polifenol pada apel sanggup membantu mencegah kenaikan gula darah melalui banyak sekali mekanisme. Flavonoid mirip quercetin yang ditemukan pada apel sanggup menghambat enzim mirip alpha-amilase dan alpha-glukosidase. Kedua enzim ini terlibat dalam pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, gula darah anda akan mempunyai lebih sedikit gula sederhana ketika enzim ini dihambat. Selain itu, polifenol dalam apel telah terbukti mengurangi perembesan glukosa dari susukan pencernaan, merangsang sel-sel beta pada pankreas untuk mengeluarkan insulin, dan meningkatkan perembesan glukosa dari darah melalui stimulasi reseptor insulin. Semua prosedur yang dipicu oleh polifenol pada apel, sanggup membuat anda lebih gampang untuk mengatur gula darah Anda.
2. Apel juga mempunyai kandungan serat.
Meskipun apel bukanlah sumber yang sangat baik dari serat makanan, namun serat yang ditemukan dalam apel sanggup berkombinasi dengan nutrisi apel lainnya untuk menyediakan manfaat kesehatan yang baik. Manfaat kesehatan ini sangat penting untuk pencegahan penyakit jantung melalui regulasi yang sehat dari kadar lemak darah. Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa asupan apel dalam bentuk banyak sekali macam makanan, secara signifikan sanggup menurunkan kadar lemak darah kita. Efek penurunan kadar lemak yang dimiliki oleh apel, secara tradisional telah dikaitkan dengan kandungan serat larutnya, dan khususnya, serat yang disebut pektin yang larut pada lemak.
Meskipun buah apel utuh hanya mengandung sekitar 2-3 gram serat per 3,5 ons dan jumlah pektin kurang dari 50% dari total seratnya, namun, jumlah pektin yang relatif sedikit pada apel, sekarang telah diketahui sanggup berinteraksi dengan fitonutrisi apel lainnya untuk memperlihatkan imbas penurunan kadar lemak darah yang biasanya hanya dihubungkan dengan jumlah asupan serat larut yang jauh lebih tinggi.
Pada uji terakhir memakai binatang model di laboratorium, imbas penurunan kadar lemak darah dari apel terbukti sangat berkurang ketika apel utuh dihilangkan dari diet dan digantikan oleh pektin saja. Singkatnya, tidak hanya serat saja yang sanggup membuat apel mempunyai manfaat kardiovaskular, akan tetapi interaksi serat dengan fitonutrisi lainnya pada buah yang bisa menghasilkan manfaat sedemikian rupa. Jika Anda ingin mengambil manfaat kardiovaskular yang utuh dari apel, anda harus menentukan apel secara utuh. Hanya dalam bentuk utuh, apel sanggup menyediakan Anda kombinasi serat dan fitonutrisi yang unik.
3. Buah apel sanggup mengontrol rasa lapar
Jika anda ingin mendapat manfaat yang utuh dari apel, disarankan biar anda memakannya secara utuh. Para peneliti baru-baru ini membandingkan asupan apel utuh dengan asupan saus apel dan jus apel dengan tujuan untuk menemukan bahwa kebanyakan orang lebih kenyang sehabis makan apel utuh daripada sehabis makan saus apel atau minum jus apel. Hal yang juga menarik yakni temuan lainnya ihwal asupan kalori sehabis mengkonsumsi apel. Ketika orang cukup umur yang sehat mengkonsumsi satu buah apel ukuran medium sekitar 15 menit sebelum makan, asupan kalori pada masakan akan mengalami penurunan rata-rata sebanyak 15%. Makanan pada penelitian ini rata-rata mempunyai 1.240 kalori, sehingga penurunan sebesar 15% berarti pengurangan 186 kalori, atau sekitar 60 kalori lebih banyak dari kalori yang terkandung dalam apel ukuran medium. Bagi para peneliti, hal ini merupakan pelengkap manfaat yang sangat berkhasiat dari mengkonsumsi apel utuh selain anda sanggup lebih mengontrol rasa lapar dan lebih merasa puas terhadap masakan anda.
4. Mengatur keseimbangan basil dalam susukan pencernaan
Para ilmuwan baru-baru ini memperlihatkan bahwa manfaat kesehatan paling penting dari apel mungkin berasal dari dampaknya terhadap basil di susukan pencernaan. Pada penelitian memakai binatang model di laboratorium, asupan apel bisa secara signifikan mengubah jumlah dari dua basil (Clostridiales dan Bacteriodes) di dalam usus besar. Sebagai akhir dari perubahan jumlah basil tersebut, metabolisme dalam usus besar juga berubah, dan ini memperlihatkan manfaat kesehatan. Misalnya, alasannya yakni adanya perubahan basil dalam usus besar, makan akan tersedia lebih banyak “bahan bakar” yang tersedia untuk sel-sel usus besar (dalam bentuk asam butirat) sehabis mengkonsumsi buah apel. Penelitian yang akan tiba diperlukan sanggup mengkonfirmasi hasil ini pada manusia, dan tentunya manfaat kesehatan potensial dari apel yang akan terkait dengan dampaknya terhadap keseimbangan basil dalam susukan pencernaan kita menjadi hal yang sangat menggembirakan.
B. Manfaat Apel Bagi Kesehatan
1. Kandungan Polifenol pada apel
Dalam lima tahun terakhir, penelitian mengenai polifenol pada apel berjalan sangat dinamis. Keseimbangan fitonutrisi ini pada apel jauh lebih unik dari yang diduga sebelumnya. Dalam hal flavonol, quercetin yakni fitonutrisi utama yang ditemukan dalam apel, dan jauh lebih terkonsentrasi di kulit dibandingkan pada pulp (daging buah). Kaempferol dan myricetin juga merupakan flavonol penting pada apel. Asam klorogenat yakni asam fenolik utama apel, dan ditemukan di seluruh daging buah dan juga di kulit. Jika apel berwarna merah, itu alasannya yakni mengandung anthocyanin, yang sebagian besar ada pada kulit. Dalam hal polifenol catechin, epicatechin yakni nutrisi utama yang ditemukan dalam apel. Phloridzin flavonoid berjumlah 98% dari flavonoid yang ditemukan dalam biji apel. Isi polifenol total pada apel berkisar sekitar 1-7 gram / kilogram pulp segar, tetapi rasio ini akan jauh lebih tinggi pada kulit. Kulit apel mempunyai tugas khusus untuk mengoptimalkan manfaat polifenol secara optimal dari buah ini. Bahkan, pada studi memakai binatang model, ada ekstrak apel standar yang umum digunakan, yang disebut apple peel polyphenol extract, atau APPE.
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa apel mempunyai kandungan polifenol yang sangat menakjubkan. Dalam konteks ini, menarik untuk dilihat bahwa, studi penelitian terbaru memperlihatkan polifenol menjadi prosedur favorit yang dipakai oleh apel untuk melindungi diri dari radiasi UV-B. Sel-sel dalam kulit apel yang melaksanakan fotosintesis sangat sensitif terhadap cahaya UV-B dari matahari. Kebanyakan polifenol pada kulit apel benar-benar sanggup menyerap cahaya UV-B. Dengan demikian, sanggup mencegah UV-B merusak sel-sel fotosintesis pada kulit apel. Polifenol menyerupai mirip tabir surya alami pada apel.
Menarik untuk dicatat bahwa, kandungan polifenol menakjubkan pada apel bekerjasama dengan warna apel yang gampang berubah kecoklatan sehabis diiris. Di dalam sel-sel kulit dan pulp apel, terdapat enzim yang disebut oksidase polifenol, atau PPO. Ketika sel-sel apel yang diiris atau rusak ketika sebuah apel jatuh, PPO mulai mengoksidasi polifenol pada apel, dan hal tersebut membuat bab apel yang rusak berwarna coklat. Sangat penting untuk menangani apel secara baik untuk melindungi kandungan dan manfaat polifenolnya. (Dalam konteks ini, ada baiknya menyebutkan bahwa, apel yang rusak tidak hanya bermetamorfosis cokelat dari oksidasi polifenol mereka, tetapi mereka juga mulai melepaskan sejumlah besar gas etilen yang sanggup membuat apel yang lain rusak. Oleh alasannya yakni itu sangatlah penting untuk menyortir apel yang rusak pada daerah penyimpanan apel).
2. Antioksidan pada Apel
Karena sebagian besar polifenol pada apel berfungsi sebagai antioksidan, tidaklah mengejutkan banyak studi yang mempelajari manfaat antioksidan dari apel untuk kesehatan. Kemampuan apel untuk mengurangi oksidasi dari lemak membran sel sangatlah kuat. Manfaat ini sangat penting dalam sistem kardiovaskuler kita, alasannya yakni oksidasi lemak (yang disebut lipid peroksidasi) dalam membran sel yang melapisi pembuluh darah kita merupakan faktor risiko utama terjadinya penyumbatan arteri (aterosklerosis) dan dilema kardiovaskular lainnya. Pada banyak sekali penelitian, manfaat antioksidan yang berpengaruh dari apel juga terkait dengan kemampuan apel untuk menurunkan risiko asma dan menurunkan risiko kanker paru-paru. Selain komposisi polifenol, apel juga menyediakan kita dengan sekitar 8 miligram vitamin C. Walaupun jumlahnya sedikit, hal ini juga penting, alasannya yakni daur ulang vitamin C dalam badan kita tergantung pada keberadaan flavonoid dan apel melaksanakan pekerjaan yang menakjubkan dengan menyediakan flavonoid tersebut untuk kita.
3. Manfaat Apel untuk Jantung
Manfaat kardiovaskular dari apel telah banyak diketahui pada banyak sekali penelitian. Manfaat tersebut terkait erat dengan dua aspek nutrisi dari apel: kandungan serat yang larut dalam air (pektin) dan kombinasi yang luar biasa dari polifenol. Kolesterol total dan kolesterol LDL, keduanya sanggup menurun dengan mengkonsumsi apel secara rutin. Dalam beberapa penelitian, “asupan rutin” berarti asupan apel sangat bersahabat dengan asupan satu apel segar murni per hari. Seperti disebutkan sebelumnya, komposisi antioksidan yang berpengaruh dari apel memperlihatkan kita proteksi dari kemungkinan oksidasi lemak (disebut peroksidasi lipid), termasuk lemak yang ditemukan dalam aliran darah (seperti trigliserida) atau lemak yang ditemukan dalam membran sel yang menghubungkan pembuluh darah kita. Penurunan peroksidasi lipid merupakan faktor kunci dalam menurunkan risiko banyak sekali dilema jantung kronis. Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa kandungan quercetin apel juga menyediakan sistem kardiovaskular kita dengan manfaat anti-inflamasi. (Tingkat C-reactive protein, atau CRP pada darah, berkurang sehabis mengkonsumsi apel dan peneliti percaya bahwa kandungan quercetin di buah apel merupakan alasan utama penurunan CRP). Buah apel menyediakan kombinasi yang fantastis untuk menjaga kesehatan jantung kita.
4. Manfaat Apel untuk regulasi Gula Darah
Fokus penelitian mengenai manfaat apel untuk regulasi gula darah merupakan hal yang relatif baru. Pada banyak sekali tingkatan, polifenol dalam apel terang bisa mempengaruhi pencernaan dan perembesan karbohidrat, dan dampak keseluruhan dari perubahan ini yakni untuk meningkatkan regulasi gula darah kita. Dampak dari polifenol apel pada digesti karbohidrat meliputi:
- Memperlambat pencernaan karbohidrat. Quercetin dan flavonoid lain yang ditemukan pada apel bertindak untuk menghambat enzim pencernaan karbohidrat mirip alfa amilase dan alfa glukosidase. Ketika enzim ini dihambat, karbohidrat akan lebih gampang dipecah menjadi gula sederhana, dan mengurangi beban pada aliran darah kita untuk mengakomodasi lebih banyak gula.
- Pengurangan perembesan glukosa. Polifenol pada apel terang menurunkan tingkat perembesan glukosa dari susukan pencernaan kita. Sekali lagi, perubahan ini mengurangi beban gula pada aliran darah kita.
- Menstimulasi pankreas untuk mengeluarkan lebih banyak insulin. Mengeluarkan gula dari aliran darah kita sering memerlukan derma insulin (hormon yang diproduksi oleh sel-sel beta pankreas kita). Pada ketika sel-sel beta pankreas kita memproduksi lebih banyak insulin, polifenol yang ditemukan pada apel sanggup membantu kita membersihkan gula dari darah dan menjaga tingkat gula darah kita dalam keseimbangan yang lebih baik.
- Stimulasi reseptor insulin akan mengikat insulin lebih banyak dan meningkatkan aliran gula dari aliran darah ke dalam sel tubuh. Supaya gula sanggup meninggalkan aliran darah dan memasuki sel-sel kita (terutama sel-sel otot kita), reseptor insulin pada sel-sel tersebut harus terikat tolong-menolong dengan hormon insulin dan membuat perubahan pada sel yang akan memungkinkan gula untuk melewati membran sel menuju ke dalam sel. (Sel-sel otot, misalnya, terus membutuhkan perembesan gula dari aliran darah biar sanggup berfungsi). Polifenol dalam apel membantu untuk mengaktifkan reseptor insulin pada sel otot. Pada hal ini, polifenol membantu memfasilitasi perjalanan gula dari aliran darah ke dalam sel. Sekali lagi, kesannya yakni regulasi gula darah yang lebih baik dalam badan kita.
5. Apel Sebagai Anti Kanker
Meskipun beberapa hasil awal memperlihatkan manfaat apel terhadap beberapa jenis kanker yang berbeda (terutama kanker usus dan kanker payudara), manfaat apel terhadap kanker paru-paru merupakan yang paling menonjol pada penelitian mengenai apel. Ada banyak penelitian yang melibatkan asupan sayur / buah dan risiko kanker paru-paru. Jumlah subjek penelitian mencapai angka ratusan ribu. Meskipun banyak penelitian memperlihatkan kemampuan dari asupan buah-buahan dan sayuran secara keseluruhan bisa mengurangi risiko kanker paru-paru, hanya beberapa buah yang muncul sebagai pelindung terhadap kanker paru-paru. Salah satunya yakni apel. Hal ini benar-benar luar biasa, apel telah menjadi salah satu dari beberapa buah yang memperlihatkan korelasi yang unik terhadap pengurangan risiko kanker paru-paru. (Menariknya, fenomena ini juga terjadi pada penelitian ihwal asma.) Para peneliti belum mengerti mengapa apel sangat erat terkait dengan pengurangan risiko kanker paru-paru. Antioksidan dan anti-inflamasi pada apel niscaya terlibat di sini, tetapi mereka tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa apel sangat menonjol pada pengurangan risiko kanker paru-paru. Harapannya, penelitian di masa depan akan membantu menjelaskan kapasitas apel yang unik ini.
6. Apel Sebagai Anti-Asma
Seperti manfaat apel terhadap kanker paru-paru, manfaat anti asma dari mengejutkan para peneliti kesehatan. Beberapa studi telah memperlihatkan asupan apel bekerjasama dengan penurunan risiko asma. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat temuan yang lebih menguatkan hal ini. Dalam satu studi, asupan apel memperlihatkan pengurangan risiko asma yang lebih baik dibandingkan dengan asupan adonan buah-buahan dan sayuran. Manfaat apel sebagai anti-asma juga dikaitkan dengan nutrisi antioksidan dan anti-inflamasi yang ditemukan dalam buah ini. Namun, kemungkinan ada hal lain di luar dua faktor tersebut, alasannya yakni apel sepertinya benar-benar mempunyai manfaat yang sangat menonjol dalam hal ini.
7. Manfaat Kesehatan Lainnya
Beberapa manfaat kesehatan apel juga telah dikaitkan dengan beberapa penyakit yang bekerjasama dengan dilema kesehatan yang bekerjasama dengan usia, contohnya mirip : degenerasi makula pada mata dan dilema neurodegenerative, termasuk penyakit Alzheimer. Penelitian pada binatang memperlihatkan pencegahan pengkeroposan tulang juga menjadi fokus penelitian, khususnya terkait dengan kandungan phloridizin pada apel.
Referensi Jurnal :
Aprikian O, Duclos V, Guyot S et al. Apple Pectin and a Polyphenol-Rich Apple Concentrate Are More Effective Together Than Separately on Cecal Fermentations and Plasma Lipids in Rats. J. Nutr., Jun 2003; 133: 1860 – 1865. 2003.
Auclair S, Chironi G, Milenkovic D et al. The regular consumption of a polyphenol-rich apple does not influence endothelial function: a randomised double-blind trial in hypercholesterolemic adults. Eur J Clin Nutr. 2010 Aug 4. [Epub ahead of print]. 2010.
Barbosa AC, Pinto MD, Sarkar D et al. Varietal Influences on Antihyperglycemia Properties of Freshly Harvested Apples Using In Vitro Assay Models. J Med Food. 2010 Sep 27. [Epub ahead of print]. 2010.
Bazzano LA, He J, Ogden LG, Loria CM, Whelton PK. Dietary fiber intake and reduced risk of coronary heart disease in US men and women: the National Health and Nutrition Examination Survey I Epidemiologic Follow-up Study. Arch Intern Med. 2003 Sep 8;163(16):1897-904. 2003.
Boyer J and Liu RH. Apple phytochemicals and their health benefits. Nutr J. 2004 May 12;3(1):5. 2004. PMID:15140261.
Carrasco-Pozo C, Gotteland M and Speisky H. Protection by apple peel polyphenols against indometacin-induced oxidative stress, mitochondrial damage and cytotoxicity in Caco-2 cells. J Pharm Pharmacol. 2010 Jul;62(7):943-50. 2010.
Cho E, Seddon JM, Rosner B, Willett WC, Hankinson SE. Prospective study of intake of fruits, vegetables, vitamins, and carotenoids and risk of age-related maculopathy. Arch Ophthalmol. 2004 Jun;122(6):883-92. 2004. PMID:15197064.
Consumers Union of United States, Inc. Do you know what you’re eating? An analysis of US government data on pesticide residues in foods. Consumers Union of United States, Inc. Edward Groth III, PhD, Project Director, Charles M. Benbrook, PhD, Consultant, Public Service Projects Department, Technical Division. Feb 1999. 1999.
Cutler GJ, Nettleton JA, Ross JA et al. Dietary flavonoid intake and risk of cancer in postmenopausal women: The Iowa Women’s Health Study. Int J Cancer. 2008 August 1; 123(3): 664–671. 2008.
Dai Q, Borenstein AR, Wu Y, Jackson JC, Larson EB. Fruit and vegetable juices and Alzheimer’s disease: the Kame Project. Am J Med. 2006 Sep;119(9):751-9. 2006. PMID:16945610.
Davis PA, Polagruto JA, Valacchi G, Phung A, Soucek K, Keen CL, Gershwin ME. Effect of apple extracts on NF-kappaB activation in human umbilical vein endothelial cells.Exp Biol Med (Maywood). 2006 May;231(5):594-8. 2006. PMID:16636308.
Flood-Obbagy JE and Rolls BJ. The effect of fruit in different forms on energy intake and satiety at a meal. Appetite. 2009 April; 52(2): 416–422. 2009.
Graziani G, D’Argenio G, Tuccillo C et al. Apple polyphenol extracts prevent damage to human gastric epithelial cells in vitro and to rat gastric mucosa in vivo. 2005 February; 54(2): 193-200. doi: 10.1136/gut.2004.046292. 2005.
Hanhineva K, Törrönen R, Bondia-Pons I et al. Impact of Dietary Polyphenols on Carbohydrate Metabolism. Int J Mol Sci. 2010; 11(4): 1365-1402. 2010.
Holderbaum DF, Kon T, Kudo T et al. Enzymatic Browning, Polyphenol Oxidase Activity, and Polyphenols in Four Apple Cultivars: Dynamics during Fruit Development. HortScience, Aug 2010; 45: 1150 – 1154. 2010.
Huxley RR, Neil HAW. The relation between dietary flavonol intake and coronary heart disease mortality: a meta-analysis of prospective cohort studies,. European Journal of Clinical Nutrition (2003) 57, 904-908. 2003.
Kern M, Tjaden Z, Ngiewih Y, Puppel N, Will F, Dietrich H, Pahlke G, Marko D. Inhibitors of the epidermal growth factor receptor in apple juice extract. Mol Nutr Food Res. 2005 Mar 9;49(4):317-328 [Epub ahead of print]. 2005. PMID:15759309.
Kovac, A, Skendrovic Babojelic, M, Pavicic, N et al. Influence of harvest time and storage duration on “Cripps Pink” apple cultivar (Malus x domestica Borkh) quality parameters. Ciencia y Tecnolog–a Alimentaria, Vol. 8, N–m. 1, mayo, 2010, pp. 1-6. 2010.
Licht TR, Hansen M, Bergström A et al. Effects of apples and specific apple components on the cecal environment of conventional rats: role of apple pectin. Microbiol. 2010; 10: 13. Published online 2010 January 20. doi: 10.1186/1471-2180-10-13. 2010.
Puel C, Quintin A, Mathey J, Obled C, Davicco MJ, Lebecque P, Kati-Coulibaly S, Horcajada MN, Coxam V. Prevention of bone loss by phloridzin, an apple polyphenol, in ovariectomized rats under inflammation conditions. Calcif Tissue Int. 2005 Nov;77(5):311-8. Epub 2005 Nov 16. 2005. PMID:16307390.
Setorki M, Asgary S, Eidi A et al. Effects of apple juice on risk factors of lipid profile, inflammation and coagulation, endothelial markers and atherosclerotic lesions in high cholesterolemic rabbits. Lipids Health Dis. 2009; 8: 39. 2009.
Solovchenko A and Schmitz-Eiberger M. Significance of skin flavonoids for UV-B-protection in apple fruits. J. Exp. Bot., Aug 2003; 54: 1977 – 1984. 2003.
Van Der Sluis AA, Dekker M, Skrede G. Activity and concentration of polyphenolic antioxidants in apple juice. 1. Effect of existing production methods. J Agric Food Chem 2002 Dec 4;50(25):7211-9. 2002.
Demikianlah Materi mengenai Manfaat Apel . Semoga bermanfaat.
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh WHFoods. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment