Thursday, November 21, 2019

Pintar Pelajaran Pengertian Ilmu Dan Fungsi / Manfaat Nutrisi Pada Makanan, Anti Nutrisi

Artikel dan Makalah wacana Pengertian Ilmu dan Fungsi / Manfaat Nutrisi pada Makanan, Anti Nutrisi - Apa itu ilmu nutrisi, mengapa ada ilmu nutrisi, apakah diharapkan oleh manusia? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul dari rasa skeptis terhadap kepentingan ilmu nutrisi. Hal-hal semacam inilah yang harus dijelaskan sehingga sanggup membuka wawasan setiap orang wacana pentingnya ilmu nutrisi. Dari tahun ke tahun, diam-diam masakan semakin terkuak. Mula-mula mereka secara sederhana sanggup menemukan masakan yang berkhasiat bagi insan maupun binatang dan mana yang tidak berguna. Mereka mengamati bahwa insan yang tidak atau kurang makan akan sakit. Mereka mengamati juga apabila masakan tersebut pahit niscaya tidak baik bagi tubuh. Pertanyaanpun berkembang, mengapa masakan ini berguna, sementara yang lain tidak?. 

Mengapa buah tertentu rasanya manis, sementara buah lain rasanya asam ? 

Mengapa sayuran tersebut berwarna hijau, sementara yang lain berwarna putih?. 

Mengapa-mengapa tersebut semakin mengumpul dan menggumpal dalam bentuk tanda tanya yang semakin membesar. Mula-mula ditemukanlah zat-zat masakan yang memiliki kegunaan besar bagi insan maupun hewan. Penemuan tersebut dimulai dari adanya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kemudian menyusul inovasi zat-zat masakan yang lebih mikro lagi yang biasanya merupakan bab dari zat-zat masakan di atas. Karbohidrat misalnya, sehabis diteliti lebih dalam ternyata merupakan kumpulan senyawa yang sanggup diklasifikasikan lagi sebagai monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Demikian juga sehabis diperdalam oleh para peneliti ternyata turunan karbohidrat tersebut masih juga sanggup dipecah lagi menjadi senyawa yang lebih kecil lagi. Seperti misalnya, monosakarida terdiri dari fruktosa, galaktosa, manosa dan glukosa. Setelah diteliti lagi ternyata turunan monosakarida tersebut masih sanggup dibagi-bagi lagi, sehingga ditemukanlah komponen dasar pembentuk karbohidrat. Sekarang para ilmuwan maupun peneliti sudah sanggup mengetahui bahwa komponen dasar kimia karbohidrat yaitu Karbon, Hidrogen dan Oksigen.

Komponen dasar zat masakan lainnya umumnya terdiri dari adonan ketiga unsur kimia tersebut di atas ditambah dengan Nitrogen untuk protein, ataupun unsur-unsur kimia lainnya yang akan membentuk suatu senyawa. Kecuali mineral yang umumnya hanya terdiri dari satu unsur kimia, tetapi dalam masakan ataupun di alam umumnya berbentuk senyawa yang mengandung komponen-komponen C, H, O dan N yang memang merupakan unsur kimia yang banyak terdapat di alam.

Protein ternyata merupakan kumpulan dari peptida yang apabila dipecah lagi akan ditemukan komponen-komponen asam amino, suatu zat pembentuk dasar kehidupan. Lemak demikian juga, ternyata lemak merupakan kumpulan dari asam-asam lemak ditambah dengan gliserol. Maka semakin bersemangatlah para andal nutrisi untuk meneliti lebih jauh lagi.

Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul adalah, zat-zat masakan tersebut berkhasiat untuk apa dalam tubuh? 

Dari sini berkembanglah penelitian wacana metabolisme zat masakan dalam badan yang menjadi inti dari peredaran zat-zat masakan dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari katabolisme (pemecahan) dan anabolisme (pembentukan). Pada prinsipnya ketiga zat masakan utama yaitu karbohidrat, lemak dan protein akan mengalami proses pemecahan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi melalui dua jalur metabolisme utama. Jalur pertama karbohidrat yaitu glikolisis, jalur pertama lemak yaitu oksidasi dan jalur pertama protein yaitu deaminasi. 

Setelah melewati jalur pertama tersebut, ketiganya akan bertemu dalam satu siklus untuk menghasilkan energi. Energi tersebut berkhasiat untuk kegiatan makluk hidup menyerupai bergerak, bernafas, bertelur, melahirkan dan lain-lain. Tanpa energi, makluk hidup tidak akan sanggup berbuat apa-apa dan tidak akan menjadi apa-apa. Siklus tersebut dinamakan dengan siklus asam sitrat atau siklus Krebs. Apabila pembentukan energi berlebihan, badan sudah mengatur dengan cermat, energi dari karbohidrat disimpan dalam bentuk glikogen dalam darah dan hati. Sementara itu energi lainnya disimpan dalam bentuk timbunan lemak di seluruh tubuh. 

Apabila masih berlebihan lagi badan akan terus menyimpan sehingga bentuk badan akan menjadi tidak karuan, menyerupai tong. Ciri kemakmuran suatu bangsa sanggup dilihat dari timbunan lemak badan rakyatnya, apabila timbunan semakin banyak bararti rakyat semakin makmur, alasannya yaitu sanggup mengkonsumsi masakan secara berlebihan. Sementara itu, khusus untuk protein masih memiliki jalan sendiri untuk sistem metabolismenya selain yang di atas, yaitu sistem metabolisme dalam ribosom sel untuk sintesis asam amino menjadi protein jaringan-jaringan tubuh. Fungsinya yaitu untuk tumbuh dan berkembangnya makluk hidup. Apabila masukan (intake) protein berlebihan, badan dengan bijaksana akan mengeluarkan sisa protein tersebut melewati urine. Sama menyerupai timbunan lemak diatas, ciri kemakmuran suatu bangsa juga sanggup dilihat dari warna urine rakyatnya. Warna kuning membuktikan masih banyak sisa protein, sedangkan warna semakin bening mengatakan kekurangan protein. Semakin kuning warna urine rakyat, semakin makmur rakyatnya, alasannya yaitu rakyat tersebut menerima masakan tinggi protein secara berlebihan.

Selain jalur utama tersebut semuanya dinamakan dengan jalur metabolime sekunder. Pada bab metabolisme sekunder inilah pada tumbuhan muncul hasil metabolit berupa anti nutrisi. Pada tanaman, anti nutrisi ini biasanya berkhasiat biasanya untuk sistem pertahanan dan kelestarian hidup tumbuhan tersebut. Misalnya, allelopati pada alang-alang berkhasiat sebagai racun pada tanah semoga tumbuhan lain tidak sanggup tumbuh di sekitar alang-alang dan dalam tataran persaingan yaitu untuk menyingkirkan tumbuhan lain. Pada tumbuhan mawar yang memiliki minyak atsiri berbau harum, fungsinya yaitu untuk menarik perhatian serangga untuk tiba dan mengisap zat-zat masakan dari mawar tersebut. Diharapkan dari serangga tersebut nantinya sanggup mempertemukan putik dan serbuk sari mawar. Maka lestarilah mawar tersebut dari generasi ke generasi selanjutnya.

Anti nutrisi yaitu istilah zat-zat masakan yang ada dalam tumbuhan yang apabila dikonsumsi binatang ataupun insan menimbulkan kekurangoptimalan fungsi hidup, produksi dan reproduksi binatang ataupun insan tersebut. Anti nutrisi yaitu lawannya nutrisi. Kerjanya yaitu menghambat, menghancurkan, mengusir nutrisi yang menjadi lawannya dengan banyak sekali cara. Penyerangan tersebut sudah sanggup dimulai pada waktu masih dalam materi makanan, waktu masuk dalam terusan pencernaan, dalam sistem peredaran darah, dalam sistem metabolisme badan ataupun pada ketika nutrisi sudah menjadi bab jaringan tubuh. Contohnya antara lain, sewaktu nutrisi masih dalam materi masakan yang nekat menghambat ketersediaan nutrisi tersebut salah satunya yaitu lignin. Pada banyak tanaman, lignin menghambat ketersediaan protein untuk dikonsumsi binatang ataupun insan alasannya yaitu sebagian molekul protein dikelilingi oleh lignin. Sementara lignin sendiri susahnya bukan main untuk dicerna. 

Kalau tidak percaya, silakan memakan kulit pohon mangga yang banyak mengandung lignin sekaligus didalamnya mengandung protein. Contoh penghambatan dalam terusan pencernaan yaitu tannin yang banyak terdapat dalam tumbuhan sorgum. Tannin tersebut apabila dalam terusan pencernaan akan berikatan dengan protein sehingga protein tidak sanggup diserap oleh usus. Contoh anti nutrisi yang kerjanya dalam peredaran darah yaitu asam sianida yang banyak terdapat dalam bungkil biji karet ataupun singkong. Asam sianida dalam darah akan berikatan dengan hemoglobin membentuk ikatan sianoglobin. Akibatnya oksigen yang mestinya diangkut darah untuk kegiatan metabolisme badan tinggal menggigit jari. Anti nutrisi papain lebih kejam lagi, badan sudah bersusah payah membangun jaringan-jaringan badan untuk hidup dan berkembang yang umumnya terdiri dari ikatan-ikatan protein, sudah begitu dengan ringannya papain mendegradasikan protein tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi.

DAFTAR PUSTAKA PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK

Artikel ini merupakan materi yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, Ms. (Fakultas Peternakan-perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Buku Ajar Berjudul "PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK" tahun 2006.

Anda kini sudah mengetahui Ilmu Nutrisi, Fungsi Nutrisi, Manfaat Nutrisi dan Anti Nutrisi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment