Artikel dan Makalah wacana Prasasti (Batu Bertulis), Pengertian, Gambar, Fungsi, Jenis/Macam-macam, Peninggalan, Sejarah - Prasasti merupakan goresan pena yang memuat isu sejarah yang ditulis pada tugu gres tersendiri atau ditatah di bab tertentu pada candi. Bahan untuk menciptakan prasasti ini biasanya kerikil atau logam. Informasi sejarah ini biasanya berupa peringatan terhadap perjuangan raja dalam menyejahterakan rakyatnya dalam bentuk memperlihatkan kurban sapi kepada kaum brahmana atau pendirian taman atau penggalian akses atau sungai. Bisa pula prasasti berisi perjuangan raja yang berhasil menaklukkan kerajaan lain. (Baca juga : Pengaruh Hindu Budha)
Mulanya, prasasti dan yupa ditulis (zaman Tarumanagara dan Kutai), memakai huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti-prasasti yang merupakan peninggalan Tarumanagara di antaranya: Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi dan Muara Ciaruteun, serta Prasasti Lebak. Kebanyakan prasasti-prasasti ini berbahasa Sansekerta dan berabjad Pallawa. Dengan demikian, tak sembarang orang sanggup menciptakan prasasti kecuali kaum agama dan ningrat yang berakal mambaca-menulis. Pada masa berikutnya, yaitu masa Mataram dan seterusnya, huruf yang digunakan telah mengalami perkembangan yang diadaptasi dengan bahasa setempat menjadi huruf Kawi atau Jawa Kuno. Sedangkan di Sumatera, bahasa yang digunakan awalnya yaitu Pali dan lalu menjadi Melayu Kuno.
Simaklah teks yang terdapat pada Prasasti Talang Tuo berikut ini yang aslinya berbahasa Melayu Kuno.
(1) selamat tahun Saka, telah berjalan 606 pada tanggal dua paruh jelas bulan Caitra. Itulah saatnya Kebun Sriksetra ini dibuat
(2) (dari) perintah yang Dipertuan Hyang Sri Jayanaga. Ini merupakan kaulnya yang Dipertuan Hyang. Segala yang tertanam di sini: kelapa, pinang, enau, sagu
(3) dengan jenis kayu dimakan buahnya; begitu pula bambu, buluh betung, dan lain-lainnya; dan lagi kebun yang lain,
(4) yang ada empang dan telaganya, dan segala yang boleh digunakan untuk melaksanakan sekalian kebaikan, diperuntukkan bagi kemakmuran segala makhluk, yang berjalan atau yang tak tidak berjalan, supaya mereka mendapat
(5) kesukaan; dan jikalau lapar di masa membisu atau di dalam perjalanan (supaya) mendapat masakan dengan air yang diminumnya (supaya) segala hasil ladang dan cukup
(6) pula menghidupi segala jenia hewan, terutama biar (hewan ini) menjadi banyak. Dan janganlah mereka diberi rintangan, aniaya, atau gangguan tidur. Barang siapa yang
(7) segala perbuatannya, apa pun juga, senantiasa berdasarkan (maksud maksud di atas) maka tidak dikenai penyakitlah ia, tidak rusak apa yang akan dikerjakannya, begitu juga sekalian keluarganya
Rangkaian kalimat pada prasasti tersebut menyatakan bahwa Raja Sriwijaya, Sang Hyang Sri Jayanaga, telah berjasa mendirikan Taman Sriksetra, sebuah taman yang ditumbuhi banyak sekali macam buah-buah dan hasil ladang lainnya. Taman ini diperuntukkan bagi masyarakat Sriwijaya. Prasasti Talang Tuo ini juga berisikan peraturan-peraturan (hukum) yang diberlakukan oleh Raja Jayanaga.
Anda kini sudah mengetahui Prasasti atau Batu Bertulis. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.
No comments:
Post a Comment