Proses dan Mekanisme Oksidasi Asam Lemak, Reaksi, Tahapan, Hasil Akhir - Asam palmitat (C16:0) merupakan salah satu asam lemak yang paling banyak diketahui proses metabolismenya, oleh alasannya yakni itu untuk memudahkan pembahasan selanjutnya akan digunakan asam lemak ini. Proses penguraian asam lemak dimulai dengan tahap β-oksidasi. Proses oksidasi ini berlangsung dalam mitokondria. Tahap pertama yakni menggiatkan asam palmitat bebas dengan asetil koenzim A dalam sitoplasma, oleh enzim asil koenzim A sintetase menghasilkan palmitoil koenzim A. Pada reaksi ini sebagai sumber energi digunakan satu molekul ATP untuk satu molekul palmitil koenzim A yang terbentuk. Dalam hal ini terjadi dua reaksi pemecahan ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu terhidrolisisnya ATP menjadi AMP + PPi dan terurainya PPi menjadi 2 Pi oleh enzim pirofosfattase. Dengan demikian untuk menggiatkan satu molekul asam lemak dalam tahap reaksi ini, digunakan energi yang didapatkan dari pemecahan dua ikatan fosfat berenergi tinggi dari satu molekul ATP.
Gambar 1. Oksidasi asam lemak. (www.biocarta.com) |
Tahap reaksi kedua, palmitoil koenzim A diangkut dari sitoplasma ke dalam mitokondria dengan dukungan molekul pembawa yaitu karnitin yang terdapat dalam membran mitokondria. Reaksi tahap ketiga yakni proses dehidrogenasi palmitoil koenzim A yang telah berada di dalam mitokondria dengan enzim asil koenzim A dehidrogenase yang menghasilkan senyawa enoil koenzim A. Pada reaksi ini FAD (flavin adenin dinukleotida) yang bertindak sebagai koenzim direduksi menjadi FADH2. Dengan prosedur fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai pernafasan suatu molekul FADH2 sanggup menghasilkan dua molekul ATP.
Pada tahap reaksi keempat, ikatan rangkap pada enoil koenzim A dihidratasi menjadi 3-hidroksipalmitoil koenzim A hidratase. Reaksi tahap kelima yakni dehidrogenase dengan enzim 3-hidroksianil koenzim A dehidrogenase dan NAD+ sebagai koenzimnya. Pada reaksi ini 3-hidroksipalmitoil koenzim A dioksidasi menjadi 3-ketopalmitoil koenzim A, sedangkan NADH yang terbentuk dari NAD+ sanggup dioksidasi kembali melalui prosedur fosforilasi bersifat oksidasi yang dirangkaikan dengan rantai pernafasan menghasilkan tiga molekul ATP.
Reaksi tahap terakhir yakni prosedur beta β-oksidasi yakni pemecahan molekul dengan enzim asetil koenzim A asetiltransferase atau disebut juga tiolase. Pada reaksi ini satu molekul koenzim A (CoA) bebas berinteraksi dengan 3-ketopalmitoil keenzim A menghasilkan satu molekul asetil koenzim A dan sisa rantai asam lemak dalam bentuk koenzim A-nya, yang memiliki rantai dua atom karbon lebih pendek dari palmitoil koenzim A semula.
Proses degradasi asam lemak selanjutnya yakni pengulangan mekanisme β-oksidasi secara kontinu hingga rantai panjang asam lemak tersebut habis dipecah menjadi molekul asetil koenzim A. Dengan demikian satu molekul asam palmitat (C16) menghasilkan 8 molekul asetil koenzim A (C2) dengan melalui tujuh kali β-oksidasi.
Gambar 2. β-oksidasi asam lemak. (lipidlibrary.aocs.org) |
Reaksi keseluruhan dari β-oksidasi asam lemak sanggup dilihat pada gambar 2. Setelah semua reaksi β-oksidasi berakhir maka dilanjutkan dengan masuk dalam siklus Krebs. Reaksi oksidasi dan biosintesis asam palmitat memiliki perbedaan yang cukup penting. Perbedaan tersebut terdapat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Perbedaan oksidasi dengan biosintesis asam palmitat
No. | Komponen | Oksidasi | Biosintesis |
1. | Tempat | Mitokondria | Sitoplasma |
2. | Sistem pembawa | CoA | ACP |
3. | Molekul pemanjang rantai | Asetil-CoA (beratom karbon dua) | Malonil-CoA (beratom karbon tiga) |
4. | Sistem koenzim dalam reaksi hidrogenasi | NAD+/NADH & FAD/FADH2 | NADPH/NADP+ |
Anda kini sudah mengetahui Oksidasi Asam Lemak. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
DAFTAR PUSTAKA PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK
Artikel ini merupakan bahan yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, Ms. (Fakultas Peternakan-perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Buku Ajar Berjudul "PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK" tahun 2006.
No comments:
Post a Comment