Friday, November 8, 2019

Pintar Pelajaran Rumus Fisika Tendangan Bebas David Beckham

Rumus Fisika Tendangan Bebas David Beckham - David Beckham, mantan kapten Inggris yang mempunyai tendangan bebas dengan pergerakan bola melengkung (tendangan pisang), telah menjadi salah satu legenda sepak bola dunia. Bahkan, kisahnya di dunia kasatmata telah menginspirasi pembuatan film Bend It Like Beckham (2002).

Kini, Mahasiswa Fisika Universitas Leicester telah menerbitkan sebuah makalah yang tetapkan cara optimal untuk menciptakan tendangan melengkung ke gawang di permainan sepak bola.

Saat ini, empat mahasiswa kegiatan master di Jurusan Fisika dan Astronomi,  University of Leicester telah menemukan formula untuk menjelaskan bagaimana kurva pergerakan bola saat seorang pemain melaksanakan tendangan yang memaksa bola berputar di atas tanah.
 Rumus Fisika Tendangan Bebas David Beckham  Pintar Pelajaran Rumus Fisika Tendangan Bebas David Beckham
David Beckham, Kapten Timnas Sepak Bola Inggris sedang melaksanakan tendangan bebas dari jarak 18 m ke gawang Yunani pada Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2002 (Korea-Jepang), di Jepang. Tendangan bebas tersebut berhasil membobol gawang Yunani yang dijaga oleh Antonis Nikopolidis (Foto: dailymail.co.uk).
Jasmine Sandhu, Amy Edgington, Matius Grant dan Naomi Rowe-Gurney menemukan hubungan antara jumlah putaran bola di udara (kecepatan pergerakan bola) dengan kecepatan sudut  atau putaran yang diterapkan pada bola.

Ketika bola berputar di udara, hal ini tergantung pada gaya yang disebut dampak Magnus – yang menimbulkan bola mempunyai arah yang melengkung dari titik ditendangnya bola.

Tim peneliti menemukan bahwa jarak lengkungan bola (D) yang merupakan hasil dari dampak Magnus, terkait dengan jari-jari bola (R), kepadatan udara (ρ), kecepatan sudut bola (ω), kecepatan bola di udara (v), massa bola (m) dan jarak penendang dengan bola (x).
 Rumus Fisika Tendangan Bebas David Beckham  Pintar Pelajaran Rumus Fisika Tendangan Bebas David Beckham
Tim peneliti menemukan bahwa jarak lengkungan bola (D) yang merupakan hasil dari dampak Magnus, terkait dengan jari-jari bola (R), kepadatan udara (ρ), kecepatan sudut bola (ω), kecepatan bola di udara (v), massa bola (m) dan jarak penendang dengan bola (x) (Credit: Image courtesy of University of Leicester)
Misalnya, jikalau seorang pemain bangkit 15 meter dari bola yang akan ditendang, kecepatan berlari menuju bola yaitu 35 meter per detik dan tendangannya mempunyai kecepatan sudut sebanyak 10 putaran per detik, maka bola akan melengkung sekitar 5 meter ke arah tujuan.

Para pemain yang akan melaksanakan tendangan bebas harus bisa memperhitungkan semua faktor di atas dan kemampuan mereka, jikalau menginginkan teori tersebut sanggup diaplikasikan di sepak bola.

Jasmine Sandhu, 22, yang mempelajari Fisika dengan Space Science dan Teknologi, berkata: “Penelitian ini bermula saat aku berusaha untuk mencari ide gres untuk makalah yang akan terbitkan. Tanpa sengaja, aku membaca artikel wacana bagaimana fisika sanggup menghipnotis aneka macam aspek sepak bola, mulai dari pakaian yang mereka kenakan sampai dampak dataran tinggi terhadap kondisi fisik pemain,”

“Artikel tersebut juga membahas bagaimana desain gres bola, yang dipakai di Piala Dunia 2010, dimana mempunyai panel 3D untuk menghasilkan bola lebih bulat, sehingga menghipnotis putaran bola. Hal inilah yang mendorong kita untuk mengkaji bagaimana pemain menerapkan putaran pada bola dan faktor-faktor yang menghipnotis lengkungan bola.” Tambahnya.

Makalah ini diterbitkan dalam Jurnal Special Physics Topics, Universitas Leicester yang. Jurnal tersebut hanya menerbitkan makalah yang ditulis oleh mahasiswa Master of Fisika.

Terima kasih atas kunjungan anda, biar artikel ini bermanfaat. Mohon berikan pertolongan kepada kami dengan cara like, follow dan share melalui facebook, twitter, atau google +.

Referensi Jurnal :

J. Sandhu, A. Edgington, M. Grant, N. Rowe-Gurney. 2012. How to score a goal. Journal of Physics Special Topics.

Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh University of Leicester via Science Daily (27 Juni 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment