Tabel Sistem Periodik Moseley, Kelemahan dan Kelebihan, Unsur Kimia - Pada 1911, Ernest Rutherford berhasil menemukan salah satu partikel dasar penyusun atom, ialah proton. Dua tahun kemudian, Henry Moseley meneliti kekerabatan antara sifat suatu atom dan jumlah protonnya (nomor atom) memakai spektroskopi sinar-X. Ia memplotkan frekuensi sinar-X dan kenaikan nomor atom. Kemudian, Moseley menyusun unsur-unsur tersebut dalam bentuk tabel periodik sebagai berikut.
Tabel 1. Unsur-Unsur Kimia dalam Bentuk Tabel Periodik yang Disusun Moseley
Tabel periodik Moseley berhasil memperbaiki kelemahan tabel periodik Mendeleev. Dalam tabel periodik Mendeleev, penempatan telurium (massa atom 128) dan iodin (nomor atom 127) tidak sesuai dengan kenaikan massa atomnya. Namun, berdasarkan tabel periodik Moseley, penempatan unsur Te dan I sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
- Berhasil memperbaiki kekurangan pada sistem perodik Mendeleev, dimana Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, ialah ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Telurium memiliki nomor atom 52 dan iodin memiliki nomor atom 53.
- Behasil menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
- Masih ada beberapa elemen yang kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom.
- Setelah ditemukanya unsur-unsur gres ialah Gas Mulia yang ditemukan oleh Sir William Ramsay yang memenuhi Tabel Periodik Moseley, ditemukan pulan Unsur Transuranium oleh Glenn Seaborg, namun unsur ini ternyata tidak sanggup diletakan pada Tabel Periodik Moseley.
Referensi :
Anda kini sudah mengetahui Sistem Periodik Moseley. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rahayu, I. 2009. Mudah Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.
No comments:
Post a Comment