Pengertian Pengangguran, Jenis, Cara Mengatasi, Dampak, Kesempatan Kerja, Masyarakat, Ekonomi - Pengangguran (unemployment) ialah persoalan makro ekonomi yang mempengaruhi insan secara pribadi dan menimbulkan penurunan standar kehidupan dan tekanan psikologis atau semua orang dalam acuan waktu tertentu yang:
- tidak bekerja, baik dalam arti mendapat upah atau bekerja mandiri;
- saat ini siap untuk bekerja (available for work);
- mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
Adapun pencari kerja ialah seseorang yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan, dan belum tentu siap untuk bekerja. Jadi, pengangguran sanggup diartikan sebagai penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu perjuangan baru, atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan lantaran merasa mustahil mendapat pekerjaan (discouraged workers) atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan lantaran sudah diterima bekerja atau mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
1. Jenis-Jenis Pengangguran
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara berkaitan dengan kegiatan ekonomi masyarakat, intinya sanggup digolongkan dalam beberapa jenis, di antaranya: [1]
- Pengangguran ketidakcakapan ialah pengangguran yang terjadi lantaran seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan mereka sulit untuk diterima menjadi pekerja/karyawan.
- Pengangguran tak kentara atau pengangguran terselubung (disguised unemployment/invisible unemployment) ialah pengangguran yang terjadi apabila para pekerja telah memakai waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan, tetapi sanggup ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi outputnya.
- Pengangguran kentara atau pengangguran terbuka (visible unemployment) ialah pengangguran yang timbul lantaran kurangnya kesempatan kerja atau tidak adanya lapangan pekerjaan.
Adapun jenis pengangguran berdasarkan sebab-sebabnya sanggup dibedakan sebagai berikut.
a. Pengangguran Friksional
Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi lantaran adanya kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan kerja. Kesenjangan ini sanggup berupa kesenjangan waktu, informasi, maupun jarak. Pengangguran friksional bukanlah wujud sebagai akhir dari ketidakmampuan memperoleh pekerjaan, melainkan sebagai akhir dari harapan untuk mencari kerja yang lebih baik. Di dalam proses mencari kerja yang lebih baik adakalanya mereka harus menganggur. Akan tetapi, pengangguran ini tidak serius lantaran bersifat sementara.
b. Pengangguran Konjungtural/Siklikal
Pengangguran siklikal terjadi lantaran adanya pengurangan pekerjaan sebagai akhir fluktuasi bersiklus dalam tingkat kegiatan perekonomian. Pengangguran bersiklus dikaitkan penurunan dalam keseluruhan kegiatan ekonomi dan hasilnya sanggup dikurangi dengan pemulihan yang berkelanjutan dari resesi.
Pengangguran ini terjadi dikarenakan suatu kondisi pasang surutnya produksi atau lantaran adanya perubahan konjungtur (turunnya permintaan efektif terhadap barang dan jasa dalam masyarakat akan menurunkan produksi sehingga menjadikan pengurangan buruh).Contohnya, seseorang menjadi menganggur lantaran di-PHK dari perusahaannya disebabkan lantaran kondisi ekonomi yang tidak stabil (inflasi).
c. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman ialah jenis pengangguran yang terjadi secara berkala, contohnya pengangguran pada ketika selang waktu antara demam isu tanam dan demam isu panen. Di sektor pertanian pekerjaan yang paling padat ialah pada demam isu tanam dan demam isu panen sehingga ketika selang waktu antara demam isu tanam dan panen banyak terjadi pengangguran.
d. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural disebabkan oleh perubahan di dalam struktur ekonomi yang berasal dari faktor tertentu menyerupai perubahan teknologi atau relokasi industri atau oleh perubahan dalam komposisi angkatan kerja. Pengangguran struktural terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara lowongan pekerjaan dan pekerja yang menganggur lantaran penganggur tersebut tidak mempunyai kemampuan yang sempurna atau tidak tinggal di tempat yang sempurna untuk mengisi lowongan pekerjaan. Misalnya, tenaga kerja yang diperlukan untuk industri kimia menuntut persyaratan yang relatif berat, yaitu pendidikan minimal sarjana muda (Program D3), bisa memakai komputer dan menguasai minimal bahasa Inggris.
e. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi sanggup terjadi ketika mesin menggantikan manusia. Contohnya, pada pembangunan jalan raya. Mesin-mesin berat sanggup dipakai untuk memudahkan pekerjaan pembuatan jalan raya. Penggunaan mesin berat akan mengurangi tenaga insan yang di perlukan dalam kegiatan membangun jalan raya.
f. Pengangguran lantaran Upah Terlalu Tinggi [1]
Pengangguran lantaran upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi lantaran para pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau honor terlalu tinggi, sehingga para pengusaha tidak bisa untuk memenuhi harapan tersebut. Akan tetapi di Indonesia ketika ini sudah terdapat ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang diubahsuaikan biaya hidup kawasan masing-masing, sehingga antara pekerja dengan pengusaha sudah terdapat konsensus dalam penentuan upahnya.
g. Pengangguran Voluntary [1]
Pengangguran voluntary ialah pengangguran yang terjadi lantaran seseorang yang bahu-membahu masih bisa bekerja tetapi secara sukarela tidak mau bekerja dengan alasan merasa sudah mempunyai kekayaan yang cukup.
h. Pengangguran Potensial [1]
Pengangguran potensial (potential underemployment) ialah pengangguran yang terjadi apabila para pekerja dalam suatu sektor sanggup ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output, hanya harus diikuti perubahan-perubahan mendasar dalam metode produksi, contohnya perubahan dari tenaga insan menjadi tenaga mesin (mekanisasi).
2. Dampak Pengangguran
Dilihat dari segi ekonomi, pengangguran mempunyai dampak sebagai berikut.
- Pengangguran secara tidak pribadi berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menimbulkan turunnya produk domestik bruto (PDB) sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan.
- Pengangguran akan menghambat investasi, lantaran jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.
- Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat sehingga akan menjadikan kelesuan dalam berusaha.
Ditinjau dari segi sosial, pengangguran sanggup menimbulkan dampak yang tidak kecil di antaranya:
a. perasaan rendah diri;
b. gangguan keamanan dalam masyarakat sehingga biaya sosial menjadi meningkat.
Adanya pengangguran merupakan beban sosial, yang akan ditanggung bukan saja bagi penganggur tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan, di antaranya sebagai berikut.
a. Pencari kerja
Semakin usang seseorang tidak bekerja, semakin berat beban sosial yang ditanggung. Di samping itu, pencari kerja mengeluarkan beban komplemen selama proses mencari lowongan pekerjaan.
b. Perusahaan
Semakin usang waktu tenaga kerja yang tidak termanfaatkan, semakin besar rencana produksi yang tidak terlaksana dan merupakan kerugian bagi perusahaan.
c. Pemerintah
Semakin banyak jumlah penduduk tidak bekerja, akan mempengaruhi tingkat pendapatan nasional dan konsumen.
3. Usaha-Usaha Mengatasi Pengangguran
John Maynard Keynes mengemukakan bahwa pengangguran tidak sanggup dihapuskan, tetapi hanya sanggup dikurangi. Adapun langkah yang harus ditempuh pemerintah untuk menurunkan tingkat pengangguran, di antaranya sebagai berikut.
- Menyusun rencana pembangunan yang diarahkan pada kegiatan untuk mengurangi ketimpangan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
- Merumuskan kebijakan di bidang penanaman modal, perizinan usaha, perpajakan, moneter, dan perdagangan.
- Menyusun kegiatan dan proyek ekspansi kesempatan kerja.
- Mendorong terbuka kesempatan usaha-usaha informal.
Menurut Soemitro Djojohadikusumo, kesempatan kerja sanggup diperluas dengan dua cara, yaitu:
- pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (yang sanggup menyerap relatif banyak tenaga kerja);
- melalui banyak sekali proyek pekerjaan umum, menyerupai pembuatan jalan, kanal air, bendungan, dan jembatan.
4. Usaha Memperluas Kesempatan Kerja
Dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, pemerintah terus berusaha untuk membuka sebesar-besarnya lapangan kerja baru. Usaha yang ditempuh untuk memperluas lapangan kerja sanggup dilakukan di banyak sekali bidang.
- Di bidang pertanian, antara lain membuka lahan-lahan pertanian yang gres dan meningkatkan irigasi yang teratur biar pertanian tidak tergantung pada musim.
- Di bidang industri, dengan cara mempermudah syarat-syarat untuk membuka perusahaan industri atau pabrik baru.
- Di bidang perdagangan, yaitu dikeluarkannya kebijakan deregulasi dan debirokratisasi, sehingga pengusaha sanggup meningkatkan perdagangan dan membuka kesempatan kerja baru.
- Di bidang jasa, dengan meningkatkan perjuangan jasa banyak sekali bentuk, yang nantinya akan sanggup membuka lapangan kerja baru.
- Di bidang lainnya, antara lain dengan meningkatkan perjuangan bidang konstruksi, komunikasi, pariwisata, dan sebagainya.
Anda kini sudah mengetahui Pengangguran. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Widjajanta, B. dan A. Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 146.
Referensi Lainnya :
[1] Ismawanto. 2009. Ekonomi 2 : Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 241.
No comments:
Post a Comment